Haru mengelap dahinya yang berkeringat, sejenak merasa menyesal.
"Kenapa aku mau diajak kesini..." sungutnya pada diri sendiri.
Pikirannya melayang ke kejadian 2 jam yang lalu dan selalu... selalu saja mata yang bersinar bak anak anjing meminta makanan itu selalu meluluhkan hati Haru.
"Ya, Haru ya?? Aku sudah lama nggak berenang! Cuacanya sangat cerah lagi, ayo kita ke pantai!" sahut Kai bersemangat.
"Uuh....un..." angguk Haru pelan. Tersenyum pasrah. Haru seperti bisa melihat ekor Kai bergoyang-goyang karena terlalu senang.
"Yattaaaa!!" teriaknya. Kai memeluk Haru sekilas lalu melanjutkan,
"Akan kusiapkan semuanya, ini akan jadi sangat menyenangkan!" katanya bersemangat.
Mau tak mau, Haru pun tersenyum melihat kelakuan pria kelahiran bulan juli tersebut. Musim panas sungguh melekat pada image Kai.
Kembali ke masa sekarang.
Entah kenapa Haru merasa kesal. Selain sinar matahari yang memancarkan sinar ultraviolet, sosok pria tampan berambut brunette berbody sexy tanpa kaus dan di kelilingi wanita-wanita cantik itu seakan tambah memanas-manasi hati dan kepala Haru yang sudah panas.
Haru membuang wajahnya ketika dilihatnya Kai melambai padanya. Pria berkaca-mata itu melepas kaca-mata berikut jaketnya, lalu ke sisi pantai lain yang jauh dari Kai.
"Haa..." Haru menghela nafas lega saat separuh badannya tertutup air laut lalu dicipratinya air laut ke wajahnya.
"Kenapa aku sebegini kesalnya..." pikir Haru.
"B-bukannya aku cemburu atau gimana! Toh, Kai memang tampan...dan...."
"...padahal dia miilikku..."
...
"Tte!! Aku ini kenapa sih?!" Teriaknya.
"Kenapa aku marah untuk hal yang sangat sepele, ah, sudahlah..."
Haru kembali ke tempat, lalu mengusap badan dengan handuk. Sejenak ia membaca buku, lalu berangsur-angsur mengantuk.
"Ah! Itu dia! Haru, kau ini kemana saja si---" omelan Kai terhenti saat dilihatnya Haru sedang tertidur pulas.
Perlahan Kai mendekati Haru lalu mencubit pipinya pelan.
"dasar, kau membuatku khawatir saja..."
Haru tak bergerak, sepertinya tidurnya pulas sekali.
Sembari menyibak pelan poni Haru, Kai mendekatkan wajahnya hendak mencium pria tersebut.
Setetes air jatuh dari rambut Kai mengenai pipi Haru, hanya sekilas namun cukup membuat pria berambut blonde itu mengerang.
"Ngg..."
"Haru..?"
"Nnh...urusai, sana Kai...badanmu basah semua..." Haru mendorong Kai setengah sadar lalu melanjutkan tidurnya lagi.
Kai tersenyum geli.
Tapi Kai tidak berhenti dan terus menciumi Haru. Mulai dari dahi, sudut mata, pipi, lalu turun ke lehernya membuat Haru mendesah pelan.
Haru merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya, bersamaan dengan tangan besar dan basah bertaut dengan tangannya sendiri.
Mata Haru membuka pelan,
"...Kai...?"
"Ohayou.." sapa Kai lembut.
Baru Haru menyadari Kai setengah menindihnya
Haru mengerang pelan,
"Kamu berat..."
"Apa aku nggak boleh disini?"
"....bukannya gak boleh sih..." Pipi Haru sedikit memerah, lalu dengan cepat sorot matanya berubah datar.
"Kalau kau menghancurkan rusuk-ku mending kau menyingkir.."
Kai tertawa kecil lalu menggeser badannya agar tidak menindih Haru. Tangan kirinya yang bebas menyibak poni Haru yang sedikit basah.
"Kamu kesal kita datang ke pantai hari ini?" tanya Kai pelan.
Hening beberapa detik sebelum Haru menjawab,
"Aku...senang kok..."
"Lalu..?"
" ...."
"Mereka mendekatimu...aku nggak suka..." Jawab Haru dengan wajah memerah bak kepiting rebus.
"Ha? ....oh..."
"OH APANYA?!"
"M-mereka cuma nanyain dimana kedai kok!"
"Aku lihat salah satu perempuan itu ada yang menggodamu kan?? Aku melihatmu merangkulnya tadi!!"
"Nggak!! Dia tersandung, lalu kutangkap!"
........
"Sore dake..?"
"Sore dake..."
Hening lagi sesaat.
Haru ingin menggali pasir dibawah terpalnya dan mengubur dirinya sendiri.
Dengan cepat Haru mengambil tas disebelah Kai lalu menutup wajahnya yang memerah.
"Ppft...."
"Jangan ketawa!!!"
"H-habisnya kau...BWAHAHAHA" sembur Kai membuat Haru makin kesal.
"Urusai na, kalau kau ga suka denganku ya pergi aja sana! Huh!" balas Haru pedas.
Dan seketika itu langsung menyesali kata-katanya.
Kai meremas rambutnya lalu menciumnya dengan brutal hingga ia nyaris tak bisa bernafas.
"Nnghh..!!" Kai menjilat liur yang menetes di dagu Haru.
"Siapa bilang aku nggak menyukaimu?" tanya Kai tajam. Haru serasa ingin menangis karena ketakutan.
Kai mendekap kepala Haru di dadanya lalu mengelus rambutnya.
"Aku mencintaimu tahu...aku tak akan meninggalkanmu..."
"Ugh..." air mata Haru menetes pelan.
Kai hanya tersenyum sembari mengelus rambut Haru dengan sayang.
"....kamu berat...." bisik Haru lemas.
"HWAAA GOMEN GOMEN!" Kai cepat-cepat melepaskan diri dari posisinya yang menindih Haru.
Jadi Haru sedari tadi nangis gara-gara ketindih?!
Haru bangun dari tidurnya lalu duduk berhadapan dengan Kai. Selama beberapa saat keduanya hanya saling menatap.
Tiba-tiba Haru melingkarkan lengannya di leher Kai, memeluknya hingga terjatuh.
"Hwaahhh!!"
"Aku juga mencintaimu kok." bisik Haru tepat di telinga Kai.
Senyum merekah di bibir Kai yang langsung membalas pelukan Haru.
"Kau harus membayar untuk ini nanti ya?" balas Kai menyeringai.
"Dengan senang hati~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan One Shot
Short StoryLovely Spring terinspirasi dari Rabbit Kingdom, tapi ga pernah liat stagenya. (#gomen) Yang laen cerita one-shot. Main pairing: Kai x Haru, Rui x Kakeru, Morihito x Sora (Soara), Shun x Hajime, Mamoru x Kouki (Growth) dan mungkin suka ship cewe2...