Kehangatan ini, aku tak akan pernah gadaikan dengan apapun.
Yoongi masuk ke dalam rumah, merebut atensi dua anak yang sedang berpelukan. "Wah, ada apa nih? Kenapa berpelukan tanpa hyung?"
Jungkook melepaskan pelukannya pada Taehyung dan menyambut Yoongi dengan senyuman ceria. "Tae-hyung mengacuhkan ku seharian ini, menyebalkan." Jungkook mendengus.
Yoongi duduk di antara kedua adiknya. "Tae-tae? Kenapa mengacuhkan Kookie?"
Taehyung menhempaskan tubuhnya lalu mendengus kasar. "Kita kan sudah berbaikan, kenapa harus mengadu pada Yoongi hyung sih," cecar nya dengan suara pelan.
Jungkook menyembulkan kepala nya agar dapat melihat Taehyung. "Aku bercanda hyung, kau mudah sekali marah sih." Jungkook tertawa sampai menunjukkan gigi kelinci nya, takut-takut tae-tae hyung nya kembali marah.
Yoongi tertawa. "Kalian ini.. Ah, bagaimana jika akhir pekan ini kita jalan-jalan?"
Kedua mata adiknya terbelalak, super lebar. "Benar hyung?" tanya nya serempak, tak sadar sudah mendekatkan wajahnya pada wajah Yoongi.
"Hmm, kapan hyung bohong," jawab Yoongi sambil mendorong pelan kedua wajah adiknya agar kembali ke posisi semula.
"Yeaaaaaay!!"Kedua nya berteriak riang. Jungkook berlari kesana kemari sambil menari kecil.
"Akhirnya aku bisa bercerita tentang liburan pada teman-temankuuuu! Yeaaaaaaay~" teriak Jungkook sambil berlari mengelilingi rumah nya, tak sadar frasa nya berhasil menyentuh hati Yoongi dengan cara paling menyakitkan.
Yoongi mengakui jarang sekali ia membawa kedua adiknya bermain ke luar, ia harus menghemat uang sebanyak mungkin. Terlalu sulit untuk memikirkan semua dalam satu waktu yang sama, fakta menamparnya telak, ia melupakan bahwa kedua adiknya tetap lah anak kecil yang membutuhkan hiburan, mereka tak cukup mengerti untuk di ajak hidup 'sulit'. Bodoh, aku nya menyalahkan diri sendiri.
Jungkook mengalungkan tangannya pada leher Yoongi dan memeluk erat. "Terimakasih hyung!" Taehyung yang tak ingin ketinggalan ikut memeluk Yoongi. "Saranghae hyuu
"Oke oke, sekarang waktunya kita makan!" lagi-lagi Yoongi melepaskan pelukan kedua adiknya, bisa bisa mereka menggantel seharian jika bukan Yoongi yang melepaskan.
Tangan Yoongi tak sengaja menyentuh perban Jungkook membuat kening Yoongi mengeryit dalam. "Apa ini?" tanya nya sebelum matanya menangkap balutan perban.
"Kau terluka Kookie?" Yoongi mendadak khawatir. Melihat balutan perban Jungkook teliti.
"Ah ini, aku hanya terjatuh hyung. Tae-tae hyung yang mengobati nya." Jungkook tersenyum riang lalu berlari kearah dapur.
"Ayo hyung, aku sudah lapar!"
Yoongi bangkit lalu mendekati Taehyung yang sedang murung. "Terimakasih sudah menjaga Jungkook, kau kakak yang hebat." Yoongi mengacak rambut Taehyung lembut.
"Tae-tae, cepat kemari. Kookie dan hyung sudah menunggu!" Yoongi berteriak sambil berjalan, mendekati meja makan. Yoongi jadi mengerti percakapan apa yang mereka maksud beberapa menit lalu, membuat Yoongi tersenyum hangat.
Taehyung tertawa girang lalu berlari kecil menghampiri kedua saudara nya.
"Hyung, akhir pekan nanti kemana kita akan pergi?" Mata Jungkook membulat antusias.
"Mm, apa yang ingin kalian kunjungi?" Yoongi menatap kedua adik nya bergantian, berbeda dengan yang di tatap. Entah sejak kapan sudah fokus mengamit dagu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfic[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...