"Aku pulang," Seokjin membuka pintu dan segera melepas sepatunya, bergegas ingin melihat buah hati nya.
"Simpan sepatu di tempatnya, yeobo!" Ingat sang istri di dalam kamar nya, Hae Ra.
Seokjin seketika menghentikan langkahnya lalu berjalan mundur sambil menahan tawa, menyimpan sepatunya pada rak sepatu dengan sangat pelan. "Memang sudah kulakukan yeobo, kau pikir aku ini pelupa!" jawab Seokjin menyembul di balik pintu kamar.
Terlihat Hae Ra yang sedang mengganti popok Soobin, rambutnya sedikit mencuat dengan baju rumahan yang terlihat sangat pantas di pakainya.
"Istriku yang cantiik, bagaimana hari mu?" Seokjin memeluk Hae Ra dari belakang, membiarkan Hae Ra menahan sedikit beban tubuhnya agar Soobin tak ikut tergencat.
"Appa, tolong lihat anak mu. Lepaskan pelukan mu, berat sekali sih!" Hae Ra menggoyangkan punggung nya ke kanan dan ke kiri berharap Seokjin melepaskan pelukannya.
"Soobin-ah, appa sudah pulang. Appa kangen sekalii," Seokjin menggembil pipi Soobin tanpa menyingkirkan tubuh besar nya dari punggung Hae Ra, membuat Hae Ra pasrah.
Akhirnya Seokjin membawa Soobin yang sudah merengek untuk di gendong ke pelukannya, membebaskan beban berat tubuhnya dari Hae Ra. "Taehyungie tertidur?" tanya Seokjin yang menggendong Soobin dengan satu tangannya sambil mengusap lembut rambut Taehyung dengan tangan lainnya.
"Hem, Taehyung senang sekali bermain dengan Soobin," jawab Hae Ra sambil merapikan kamar tidur nya.
Hae Ra menghempaskan tubuhnya ke kasur setelah selesai merapikan kamar dari baju kotor, sampah makanan ringan dan mainan-maianan Soobin.
"Jadi bagaimana hari mu? Kau pasti lelah sekali. Terimakasih banyak Hae Ra-ya." Seokjin ikut duduk di pinggir kasur lalu sedikit berbaring untuk mencium pipi Hae Ra.
Hae Ra tertawa kecil. "Hariku sangat cerah, dengan dua bocah yang menggemaskan. Rasa lelahku terbayarkan."
Seokjin ikut berbaring, membiarkan Soobin merangkak mengerayangi tubuh Seokjin. Seokjin mengelus lembut rambut Hae Ra. "Istriku cantik sekali, kau hebat Hae Ra-ya. Saranghaeee~" Hae Ra tertawa keras menutupi rasa malu nya dan memukul ringan bahu lebar Jin.
Seokjin beranjak dari tidur nya setelah mencium rambut Hae Ra, lalu melihat jam tangannya. 5pm. "Yoongi dan Jungkook sebentar lagi kemari untuk menjemput Taehyung."
Hae Ra mengangguk. "Ah ya, yeobo Yoongi sekarang kelas berapa? Mereka hanya tinggal bertiga? Kau bertemu dengannya kapan?" tanya Hae Ra beruntut, Seokjin belum sempat bercerita karena lupa.
"Yoongi saat ini kelas 3 SMA, orang tua nya sudah meninggal, sudah lama sekali. Aku tidak begitu tau bagaimana kehidupannya saat ini, aku hanya sering bertemu dengannya saat kecil dulu karena Appa teman baik paman Kim. Aku tahu orangtua nya meninggal dari Appa tapi saat itu aku sedang di Jeju. Aku bertemu lagi dengannya dua minggu lalu saat kita pindah rumah," jawab Seokjin sambil bermain dengan tangan Soobin.
Hae Ra bangkit lalu membenarkan posisi duduknya. "Yeobo, lalu bagaimana Yoongi bertahan hidup? Maksudku jika orangtua nya sudah meninggal bagaimana dengan keuangan Yoongi? Apa Yoongi bekerja?"
Seokjin menatap Hae Ra, raut khawatir tercetak jelas di wajahnya. Lalu Seokjin menggeleng. "Karenanya, hari ini aku ingin berbicara dengan Yoongi. Seingatku, Taehyung sudah mengidap penyakit jantung sejak lahir. Dan hari ini Taehyung tidak sekolah lagi karena penyakitnya kambuh. Pasti memerlukan banyak biaya. Aku bangga dengan Yoongi yang bisa bertahan sejauh ini."
Tiba-tiba air mata Hae Ra meluncur, hanya membayangkan saja bagaimana anak yang belum sepenuhnya dewasa menanggung beban sebesar ini membuat hati nya sesak. "Aku tidak sanggup membayangkannya lebih jauh."

KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfiction[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...