Taehyung merenggut, tak ingin ikut sarapan pagi ini. Untuk kesekian kalinya Yoongi menghembuskan napas cukup keras.
"Tae, kau harus istirahat agar besok bisa sekolah. Cepat, habiskan makanan mu!" Yoongi lagi lagi menegur Taehyung.
"Hyung, aku sudah sembuh. Aku ingin pergi sekolah sekarang! Kemarin hyung bilang kalau aku istirahat penuh aku bisa berangkat sekolah hari ini. Kemarin kan aku sudah tidak sekolah!" Teriak Taehyung kesal.
Taehyung marah, tak peduli berapa banyak ia beristirahat tetap saja Yoongi tidak mengikuti keinginannya. Yoongi terpaksa memancing Taehyung untuk tidak terlalu banyak bermain dengan embel-embel agar bisa cepat masuk sekolah. Buktinya, ini hari ketiga Jungkook berangkat sekolah tanpa nya.
Jungkook menatap Taehyung. "Hari ini hyung istirahat lagi, kalau besok Yoongi hyung berbohong lagi akan aku gelitiki sampai menangis. Tenang saja Tae!"
"Jungkookie," tegur Yoongi.
Jungkook menghela napas. "Tae-hyung." Jungkook senang sekali memanggil Taehyung tanpa embel embel hyung, memancing Yoongi yang strict terhadap hirarki di keluarga untuk selalu menegurnya.
"Hyung berjanji, besok Tae masuk sekolah lagi."
"Oke, tapi sebagai gantinya biarkan aku ikut menjemput Kookie. Aku tak mau Kookie pulang sendiri!"
Yoongi tersenyum disusul cengiran bahagia Jungkook, membuat gigi kelincinya mencuat kegirangan. "Yeaaay!!"
"Baiklah," putus Yoongi mengalah. Seperti nya hari ini ia harus membawa Hoseok, tidak mungkin Yoongi membawa Taehyung dengan motornya.
"Hari ini apa aku harus ke rumah paman Kim lagi, hyung?" Yoongi mengangguk, tiga hari ini selama Yoongi dan Jungkook pergi sekolah Taehyung di titipkan di salah satu teman Yoongi, Kim Seok Jin. Berkali-kali Seokjin bilang untuk memanggil nya dengan hyung, Taehyung maupun Jungkook tetap kekeuh memanggil nya paman, katanya mereka senang melihat ekspresi Seokjin saat mereka panggil paman.
"Okay, guys. Let's go!"
***
Jam pelajaran tak kunjung usai, Jungkook menghela napas entah untuk keberapa kalinya. Tiga hari tidak bersama Taehyung di sekolah saja membuatnya kesal. Karenanya hari ini ia bahagia sekali Taehyung akan menjemputnya.
Triiiiiing!!!
Wajah sumringah Jungkook mendominasi. Dengan semangat Jungkook memasukkan seluruh barang nya ke dalam tas. Dengan kekuatan penuh Jungkook berlari menemui guru Lee.
"Ibu guru Lee, Kookie pulang duluan ya! Tae-tae dan Yoongi hyung akan menjemput!"
Guru Lee yang sedang merapikan meja langsung memberikan seluruh atensi nya. "Kookie tidak akan pulang dengan bis sekolah?" Jungkook mengangguk sumringah.
"Baiklah, Kookie mau menunggu dimana? Biar Guru Lee beri tahu Yoongi hyung nanti."
Jungkook sedikit berpikir. "Di lapangan ya bu guru! Tolong beri tahu Yoongi hyung." Guru Lee mengangguk dengan senyuman lebar nya, tawa Jungkook sangat menular.
Jungkook segera melesat menuju lapangan, bermain dengan teman-temannya sambil menunggu jemputan ia rasa itu ide yang bagus.
"Jungkook!" teriak seorang laki-laki kencang membuat Jungkook menghentikan langkahnya. Jungkook mencari sumber suara, dan lagi Mingkyu ada disana.
Mingkyu dan teman-temannya berlari menghampiri Jungkook. "Sudah tiga hari, mana kakak lemah mu itu?" tanya Mingkyu sambil berpura-pura menggerakkan kepala nya mencari Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfic[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...