13 - Khawatir

4.9K 556 33
                                    

Jarum jam berdenting menemani kegelisahan Taehyung dan Yoongi. Bagaimana tidak, waktu sudah menunjukkan angka 8 dan si bungsu belum juga hadir di tengah-tengah nya.

Taehyung berteriak sangat keras saat ia tak menemukan Jungkook di rumah nya. Taehyung segera menghampiri Yoongi yang baru saja menjatuhkan tubuhnya saking kelelahan.

"Hyung, Kookie belum pulang!!" Yoongi yang sudah sangat lelah menghembuskan napas dalam. Taehyung mengambil posisi duduk lalu mengeluarkan ponselnya.

Taehyung sibuk berdecak dan menggeram kesal di hadapan ponsel nya. Menghubungi Jungkook yang tak kunjung menjawab panggilan ataupun pesan teks nya padahal ia sudah mengiriminya pesan sebelum ia pergi ke rumah sakit, membuat Taehyung semakin emosi karena merasa di abaikan. Taehyung terus menerus mengirim sederet pesan singkat pada Jungkook. Taehyung pun mencoba mencari kontak teman-teman Jungkook dari SNS milik Jungkook dan hasil nya nihil. SNS Jungkook begitu sepi, tak ada postingan apapun selain foto mereka saat di pulau Jeju.

"Aargh!" Teriak Taehyung.

"Ini semua gara-gara hyung!" amuk Taehyung pada Yoongi yang sedang menyenderkan punggung nya pada sofa dengan tangan yang memijit pelipisnya.

Yoongi menghembuskan napas nya kasar. "Hyung harus bagaimana?" Yoongi menatap Taehyung dengan mata lelah nya.

"Sudah kubilang kita harus menjemput Kookie! Lihat sekarang jam berapa dan Kookie belum juga pulang. Kenapa kau hanya diam saja hyung!" geram Taehyung sangat kesal melihat Yoongi yang tak bergeming, padahal bukan tidak peduli, tapi tubuh nya tak sanggup lagi.

"Kita harusnya tadi menjemput Kookie sebelum ke rumah sakit. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada kelinci ku," gerutu Taehyung tak henti.

Yoongi mengeluarkan ponselnya, berusaha menghubungi Jungkook namun selalu gagal, membuat ia juga khawatir dan menegakkan posisi duduknya. Jari nya menari lincah mengetikkan beberapa pesan pada ponsel Jungkook.

"Hyung, ayo cari Kookie," rengek Taehyung mendekat pada Yoongi.

"Sebentar," ujar Yoongi masih fokus pada ponsel nya. Mencari kontak wali kelas nya. Setelah menemukan kontaknya Yoongi segera menghubungi nya.

"Halo, selamat malam. Maaf menghubungi mu malam-malam ada yang ingin ku tanyakan." Ucap Yoongi serius.

"Tak masalah. Sebentar boleh ku tahu dengan siapa aku berbicara?" ujar seorang pria di seberang telepon.

"Aku Kim Yoongi, kakak Kim Jungkook."

"Oh begitu, baik. Ada yang bisa saya bantu?"

"Maaf, apakah kelas sudah berakhir? Adakah jam tambahan lain dan aku melewatkan informasinya?"

"Tidak, tentu saja kelas berakhir pukul 6 karena ada kelas tambahan. Dan tidak ada jam tambahan lain."

Taehyung yang sudah mendekat pada Yoongi guna mendengar ucapan guru Jungkook dengan baik membulatkan matanya terkejut.

"Baiklah, terimakasih." Yoongi menutup panggilan lalu meremas ponselnya kuat dengan wajah dinginnya. Rasa panas menjalari hati nya, tak biasanya Jungkook pergi begitu saja tanpa meminta izin nya, apa-apaan sekarang, pulang larut tanpa memberi kabar apapun.

Yoongi menatap sekilas Taehyung. "Apa kau punya nomor temannya?"

Taehyung menggeleng pelan. "Aku tidak memilikinya, aku sudah mencari juga di SNS, seperti nya dia tidak berteman dengan teman sekolah nya di SNS."

"Apa dia tidak pernah bercerita tentang temannya padamu?" tanya Yoongi penasaran.

Taehyung menggaruk kepalanya, mengingat-ingat percakapannya dengan Jungkook. Taehyung tak mengingat satupun cerita Jungkook tentang temannya, atau memang tidak pernah? Taehyung menjawab dengan ragu. "Seperti nya tidak pernah hyung."

LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang