"H-hyung?" Jungkook bangkit, reaksi dari keterkejutannya. "Kau sedang apa Tae-hyung?"
Taehyung berjalan mendekat sambil mengucek mata nya. "Kau yang sedang apa? Bermain ponsel jam segini, sadar tidak kau dari tadi berbicara sendiri?"Jungkook tertawa canggung, tangannya menggaruk tengkuknya. Tak menjawab satu pun pertanyaan Taehyung.
"Kau tidak tidur?" tanya Taehyung dengan mata sipit nya.
"Tentu saja aku tidur, aku baru saja bangun hyung."
Setelah kesadarannya terkumpul sempurna, Taehyung menatap Jungkook penuh curiga. "Pinjam ponsel mu." Tanpa aba-aba Taehyung hendak menyambar ponsel Jungkook, namun dengan pergerakannya yang gesit Jungkook bisa menghindar. "Hyuung!" teriak Jungkook spontan.
Taehyung semakin curiga melihatnya. "Kau punya pacar ya?!" todong Taehyung yang membuat Jungkook melongo sempurna. Kesempatan itu Taehyung gunakan untuk menyambar ponsel Jungkook. Jungkook sudah berhasil membuat Taehyung penasaran setengah mati dengan tingkahnya beberapa hari terakhir. Ini saat nya ia beraksi.
"Hyung!" sontak Jungkook berusaha meraih ponselnya kembali, meski Taehyung terus menerus menghindar. Jungkook hanya tidak siap Taehyung mengetahui pertemanannya dengan Namjoon. Jungkook tidak akan sanggup kalau sampai Taehyung menyuruhnya menjauhi Namjoon.
"Hyung, kemarikan ponsel ku!" amuk Jungkook.
"Wae.. Wae?" tanya Taehyung menyebalkan dengan wajah yang memaju kedepan dan ponselnya yang teracung tinggi. Jungkook sedikit kalah tinggi dengan Taehyung membuat Jungkook kesulitan mengambil ponselnya. "Kau mau menyembunyikan sesuatu dari hyung mu ini ya?! Biarkan hyung tahu.." Taehyung mengambil langkah masuk ke dalam rumah untuk duduk di sofa.
"Ish! Awas saja kalau sampai mengomel," gumam Jungkook kesal.
"Hyung! Ini masih pagi, bisa tidak kau tidak membuat ku jengkel?!" Jungkook mengikuti langkah Taehyung lengkap dengan hentakkan kakinya, sebenarnya ia sedikit gugup akan seperti apa reaksi Taehyung setelah membaca pesan Namjoon dengannya.
"Aku tidak akan membuatmu jengkel kalau kau mau bercerita sendiri tanpa di paksa. Buktinya kau hanya terus diam saja, aku sudah menunggu," jawab Taehyung sewot.
Jungkook ikut duduk di sebelah Taehyung, mengamati apa yang di lakukan Taeyung pada ponselnya. Jungkook sudah tak melawan Taehyung, ia mencondongkan tubuhnya pada Taehyung untuk sama-sama melihat ponselnya.
Taehyung membuka pesan teratas. Namjoonie hyung.
Jungkook mendesah kesal saat Taehyung terus menerus mengusap jarinya ke bawah, mengeksplor lebih banyak percakapan Namjoon dan Jungkook. "Sudahlah hyung, kau lebay sekali. Baca saja dari situ, kenapa harus mencari awalnya sih!"
Taehyung hanya menatap Jungkook sekilas lalu kembali melanjutkan aktivitas nya. Jungkook sudah melipat tangannya di atas dada sambil menyenderkan tubuhnya. Mulut nya terus berkomat-kamit menghina Taehyung yang katanya sangat lebay.
"Kenapa orang ini banyak sekali bertanya," dumal Taehyung kesal tanpa mengalihkan matanya dari layar ponsel.
"Apa dia seumur dengan ku?"
Jungkook menoleh. "Tidak, dua tahun lebih tua dari mu."
"Menggelikan sekali pesan-pesan nya. Ku kira dia masih kelas 6 sd," komentar nya hanya karena membaca pesan Namjoon; Makanlah yang banyak, hyung akan belikan lebih banyak makanan.
Jungkook mendelik tak percaya. "Siapa yang sedang kau komentari? Lihat pesan-pesan mu padaku coba Tae."
Taehyung menatap Jungkook sengit. "Biar saja, aku melakukan itu padamu, adikku. Bukan pada orang lain, sepertinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfiction[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...