5 - HOLI(MARE)

5.7K 663 25
                                    

Hembusan angin, deburan ombak dan aroma khas pantai banyak memikat hati manusia. Katanya, pantai itu menenangkan, bentangan air yang tak berujung mampu memanjakan mata.

Yoongi mengakui nya. Hati nya menghangat entah untuk alasan apa.

"Kyaaaaaaaaa, hyuuung!" Protes Jungkook karena Taehyung sudah mulai melempar pasir bahkan saat pertama kali menginjakkan kakinya di atas pasir.

Yoongi tertawa kecil, tersadar dari lamunannya.

Yoongi menggelar tikar di atas pasir, ketika Hoseok sibuk dengan barang bawaannya.

"Hya, kita disini hanya untuk beberapa jam saja. Perbekalanmu itu, seperti akan menginap seminggu saja," dengus Yoongi melihat Hoseok kerepotan membawa perbekalannya.

Hoseok mengedikkan bahunya. "Aku ingin memikat dua malaikatmu itu, repot sedikit tak jadi masalah." Yoongi tertawa kecil mendengar penuturannya.

Setelah selesai menata makanan di atas tikar, Yoongi dan Hoseok memutuskan untuk duduk bersampingan, melihat tingkah Jungkook dan juga Taehyung dengan latar lautan yang membentang.

"Tae-tae hyung, kookie kemari. Makan dulu! " Yoongi sedikit berteriak melawan suara deburan ombak. Jungkook mendengar tapi tak menggubris perintah kakak tertua nya. Kaki nya sibuk menghindari sapuan ombak.

Hoseok tertawa melihat tingkah kedua adik temannya. "Hyaaaaaaa bro!! Kalian harus isi dulu energi." Hoseok berteriak sambil berlari, membuat Taehyung dan Jungkook ikut berlari ketakutan. Suara tawa menggelegar, membuat Yoongi tertawa dalam diam.

Hoseok kembali menggendong Taehyung dan Jungkook di kedua tangannya meski kedua nya meronta sambil tertawa terbahak.

"Piip-piip, waktu nya pengisian amunisi. Dua hero perlu tenaga untuk menyelamatkan bumi. Wyihaaa~" celoteh Hoseok lengkap dengan sound effect nya.

Jungkook dan Taehyung tentu saja gembira, secara Yoongi tidak bisa melakukan satu hal ini pada kedua adik nya.

Melihat berbagai macam makanan di atas tikar, Taehyung maupun Jungkook tak menghabiskan waktu banyak untuk berfikir mana dulu yang akan ia santap, ketika mata menangkap objek tangan bergerak cepat mengikuti insting.

"Tae, ayo! Jangan makan terus, waktu main kita nanti habis!" Jungkook menarik lengan Taehyung yang masih memegang paha ayam.

"Jungkookie, panggil taehyung hyung dengan benar." Lagi-lagi ingat Yoongi.

Jungkook menggaruk kepalanya. "Tae-hyung, ayo!" Akhirnya Taehyung beranjak dan menemani sang adik bermain.

"Jangan berlari kencang, hati-hati!" Teriak Yoongi.

Si kecil sudah dengan dunia nya, tinggalah dua remaja beranjak dewasa. Senyap sekali, tak ada percakapan di antara kedua nya. Jiwa-jiwa nya terhanyut dengan beban dan pemikiran masing-masing. Suasana berubah drastis setelah dua bocah lucu itu pergi memilih dunia nya.

Hingga terbersit keinginan pada hati Yoongi, ia ingin seseorang mendengar ketakutannya, berharap dengan hal itu kekhawatirannya bisa sedikit memudar. Berharap sedikit bebannya bisa terangkat, membiarkannya sedikit bernapas.

"Hoseok-ah, apa mimpimu?" Yoongi bertanya tanpa menatap lawan bicaranya.

"Mmm.." Hoseok bergumam panjang, mata nya menerawang ke depan.

"Pertanyaan mu sulit sekali," protes Hoseok. "Aku belum menemukan mimpiku. Bagaimana dengan mu? Kau sudah menemukannya?" Hoseok malah balik bertanya alih alih berpikir lebih keras tentang mimpinya.

"Tentu. Tapi aku terlalu takut menyuarakannya." Yoongi menyesap kaleng soda yang sudah tandas setengahnya.

"Apa yang kau khawatir kan, huh? Tawaranku itu masih berlaku, kau bisa menyuarakan apapun padaku." Hoseok memberikan perhatian penuh pada Yoongi.

LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang