Kembali pada rutinitas, Yoongi dan Jungkook akan memasak. Tak banyak yang di lakukan Jungkook, ia hanya akan membantu beberapa hal yang bisa ia lakukan. Seperti menyiapkan susu atau mencuci piring dan wadah kotor hasil memasak Yoongi. Sedangkan Taehyung akan bantu menjemur pakaian yang sudah di cuci Yoongi semalam.
Yoongi memerhatikan Jungkook yang sedang menghadap wastafel, menampakkan punggung nya yang sudah semakin membesar. Rasanya waktu benar-benar cepat berlalu, kadang Yoongi sudah lupa bahwa Jungkook sudah tumbuh besar, baginya Jungkook tetaplah bayi kecilnya. Yoongi tak bisa menghabiskan banyak waktu dengan kedua adiknya seperti dulu, pekerjaan menyita banyak waktunya.
Yoongi mematikan kompor lalu memindahkan telur gulungnya ke dalam piring. "Kook, hari ini kau pulang jam berapa?" tanya Yoongi santai.
Jungkook sedikit terkejut namun wajah Jungkook mendadak berseri, rasa bahagia tak bisa ia sembunyikan, menyelinap begitu saja menyelimuti hatinya. "Jam 6 hyung, apa hari ini kau bisa menjemput?" Jungkook bertanya dengan binar matanya, sedikit menggantungkan harapan, membiarkan tangannya yang masih di penuhi busa berhenti beraktivitas.
Yoongi tersenyum hangat. "Tentu saja! Ah, sudah lama kita tidak makan di luar. Malam ini, mari kita makan malam bersama."
Mulut Jungkook sedikit terbuka dengan mata lebar nya, rona bahagia terpancar begitu jelas membuat Yoongi menyunggingkan gummy smile nya, tertular Jungkook. Jungkook tak menyangka, setelah kejadian semalam ia akan mendapatkan hari yang begitu menyenangkan.
"Yeaaaay!!" Teriak Taehyung tiba-tiba dari arah belakang rumah dengan ember kosong yang masih di tangannya.
"Terimakasih hyung," ujar Jungkook tulus yang di balas senyum hangat Yoongi.
"Kita akan makan malam di mana hyung?" Tanya Taehyung antusias.
"Mm, kita lihat saja nanti."
Mereka pun sarapan dengan sangat semangat. Jungkook benar-benar tak menyangka, bahagia menyelimut hatinya hingga melupakan begitu saja kekecewaan yang di rasakannya kemarin. Taehyung pun tak kalah senang, sudah lama sekali mereka tak jalan-jalan.
"Oke, kita harus berangkat sekarang!" Yoongi membereskan piring kotor di atas meja makan dan berlalu menuju mobilnya.
Sepanjang perjalanan Taehyung banyak bercerita, Jungkook aktif menimpali dan Yoongi akan mengamati mereka dengan senyuman hangat nya.
Bodoh, apa yang aku pikirkan kemarin hingga membuat Yoongi hyung dan Tae-hyung khawatir, sesal nya pada diri sendiri.
Ah tidak, setidaknya karena itu aku bisa bertemu dengan Namjoon Hyung, bagaimana pun aku bahagia bisa bertemu dengannya. Membuat mereka sedikit khawatir tak masalah, karenanya aku tahu kedua hyung ku tetap peduli padaku! bela nya dalam hati.
Yoongi menepikan mobilnya setelah gedung sekolah Taehyung terlihat. Dengan senyum kotaknya, Taehyung keluar setelah mengacak rambut rapi Jungkook, mengundang amukan Jungkook dengan tangan yang aktif merapikan kembali rambutnya.
Taehyung melambaikan tangannya. "Hati-hati hyung, belajar giat Kookie. Ah, rasanya aku ingin jam pelajaran segera usai, hahaha." Senyum kotak Taehyung menular hingga Jungkook dan Taehyung ikut tertawa. "Atau kita membolos saja hyung?" saran Jungkook yang di hadiahi pelototan Yoongi.
"Bercanda hyung-nim.."
"Baiklah, hyung akan menjemputmu dulu dan kita akan menunggu kelas Jungkook berakhir. Perhatikan guru dengan baik. Hyung berangkat!" Yoongi kembali melajukan mobil setelah Taehyung mengangguk berkali-kali.
Sepanjang perjalanan Jungkook tersenyum, seolah pemandangan di luar sana sedang mengajak Jungkook tertawa. Hal itu tak luput dari pengamatan Yoongi. Berbagai macam perasaan datang menghampiri hati Yoongi. Bahagia, karena melihat senyum cerah Jungkook sepanjang pagi ini. Bersalah karena belakangan ini tak mudah untuk melihat wajah Jungkook secerah hari ini. Kecewa pada diri sendiri karena ternyata belum bisa menjadi kakak yang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfiction[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...