Part ini dan sebenarnya part sebelumnya, saya dedikasikan pada AFASA1306 yang tidak pernah lelah menyumbangkan ide-ide berliannya. Thankyou so much!! Terimakasih juga untuk kalian yang selalu support, akhirnya part 11 meluncur.
Enjoy it!
***
Dengan penuh tekad, dengan hati yang banyak berharap, Yoongi bersama kedua adiknya memasuki bandara. Tangan mereka saling bertaut, menyalurkan kekuatan satu sama lain. Atas bantuan Seokjin, akhirnya penantian selama satu minggu penuh berakhir.
Dalam diam Jungkook banyak memperhatikan Yoongi, wajah penuh harapannya, mata besinar nya terekam sempurna di ingatan Jungkook. Jungkook bahagia, bukan karena saat ini ia dan kedua kakak nya sudah berada di Pulau Jeju, tapi karena Yoongi. Entah apa yang dimaksud dengan 'urusan' oleh Yoongi tempo hari, yang jelas Jungkook merasa itu adalah sesuatu yang sangat penting.
Dan Jungkook sangat berharap, usai urusan Yoongi di Jeju selesai, tak ada lagi banyak air mata, tak ada lagi banyak keresahan yang di simpan erat oleh Yoongi. Jungkook hanya ingin Yoongi dan Taehyung bahagia, selamanya.
Lain hal nya dengan Jungkook dan Yoongi, Taehyung dengan mata yang sama bersinarnya memandang laut yang luas membentang dengan bahagia, senyumnya mampu membuat siapapun yang melihatnya terhipnotis. Ia bahagia bisa berlibur dengan kedua saudaranya. Hari ini ia berjanji untuk tidak lagi mengacaukan liburannya, dalam diam Taehyung ingin membayar kesalahannya tempo hari. Ia bertekad untuk membuat kedua saudara nya bahagia hari ini dengan berlibur dengannya.
Dengan secarik kertas, Yoongi terus menyusuri jalanan yang terasa tak berujung. Hingga akhirnya, langkah membawanya menuju sebuah desa terpencil yang sangat asri, keindahan alam sejenak membuat Yoongi menghentikan langkah, menikmati karya Tuhan.
"Tae-tae, Kookie apa kalian senang?" Yoongi menatap kedua nya sekilas.
Tanpa menunggu Taehyung langsung menjawab. "Tentu saja hyung! Aku sangat bahagia sekali. Terimakasih telah membawa ku kemari. Kookie kau juga bahagia kan?"
Jungkook menatap Taehyung sumringah. "Kalau hyung senang aku juga senang!"
Yoongi ikut tertawa lalu kembali melangkah. Seorang pria tua yang sedang menikmati pemandangan tertangkap oleh netra Yoongi. Apakah itu Paman Kim?
Yoongi tak begitu yakin, ia tak lagi begitu mengingat paras Paman Kim berhubung sudah lama sekali sejak terakhir ia bertemu dengan nya, tapi jika melihat secarik kertas di tangannya ia sudah berada di tempat tujuannya. Perlahan Yoongi mendekati sosok pria tua tersebut. Setelah berada tak kurang dari 1 meter, Yoongi membuka suara nya. "Halo, selamat siang."
Merasa di sapa, pria tua tersebut membalikkan tubunya, lalu matanya membulat sempurna. "Apakah kau Yoongi?" Paman Kim membawa langkahnya penuh semangat mendekati tiga anak di hadapannya.
Napas lega baru saja keluar dari mulut Yoongi, wajah khawatirnya berubah menjadi wajah penuh rasa syukur. "Benar paman, aku Kim Yoongi dan ini kedua adik ku. Kim Taehyung dan Kim Jungkook."
Taehyung dan Jungkook membungkuk hormat. "Senang bertemu dengan paman." Paman Kim mengusap lembut kepala kedua nya. "Sudah lama sekali tidak berjumpa, bagaimana kabar kalian?"
Yoongi tersenyum. "Kami baik-baik saja Paman."
Paman Kim tersenyum hangat. "Syukurlah. Ikuti paman," titah nya yang di aminkan oleh ketiga nya.
Rumahnya tak begitu besar namun sangat hangat. Banyak sekali foto-foto yang memenuhi dinding rumah nya. Foto Seokjin saat kecil, hingga foto pernikahan nya. Yoongi terpaku pada salah satu potret yang menurutnya merupakan seni terindah yang pernah ia lihat. Potret Seokjin dengan kedua orang tua nya yang sudah menua. Yoongi tak akan pernah memiliki potret itu dalam hidupnya, ia semakin sedih saat mengingat kedua adiknya. Mengapa Tuhan mengambil orang tua nya begitu cepat? Mengapa ia dan kedua adiknya tak di izinkan untuk hidup bersama hingga mereka tua?

KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfiction[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...