14 - Confession

4.4K 536 36
                                    

Jungkook pergi ke kamar nya setelah selesai makan, bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan mengganti seragamnya dengan pakaian yang lebih nyaman.

Taehyung sudah disana, di atas kasur menunggu ritual Jungkook selesai. Mereka memang masih satu kamar, Taehyung tak mengijinkan Jungkook untuk berpisah kamar dengannya. Dibanding Yoongi, Taehyung lebih protektif pada Jungkook. Taehyung memang manja, hidup dengan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan membuatnya terkadang sedikit egois. Ibu dan Ayahnya melarang banyak hal pada Taehyung, membatasi aktivitas fisiknya dan sangat over protektif karena alasan kesehatannya. Sebagai gantinya mereka selalu memberikan apapun yang Taehyung minta. Dan hal itu menjadi biasa, membuat Taehyung tak menyadari ada yang banyak berkorban karena keegoisannya.

Jungkook kembali dengan kaos kuning dan celana selutut nya. Mengambil posisi tidur dan mengabaikan Taehyung karena takut Taehyung menggali alasan kenapa ia pulang larut malam.

Jungkook membuka sedikit matanya, agak aneh melihat Taehyung yang hanya duduk diam tak merecokinya. Biasa nya saja ia sudah memeluk erat seakan dirinya itu guling. Tapi kali ini, Taehyung terlihat berpikir cukup dalam. Membuat Jungkook bergidik ngeri.

Jungkook mendorong tubuh Taehyung dengan jari kaki nya. "Tae, sedang apa? Kau membuat ku takut," gumam Jungkook di akhir kalimat.

Taehyung menoleh dan menatap Jungkook lekat lalu kembali memutuskan tatapannya. Jungkook mencibir aneh lalu mulai menatap langit-langit dinding. Beberapa menit berlalu, suara Taehyung berhasil menginterupsi kegiatannya.

"Kook, kenapa kau tak pernah bercerita tentang temanmu?" tanya Taehyung mengejutkan Jungkook. Jungkook menoleh dan tatapan penasaran Taehyung sudah menyambutnya.

Jungkook mengedikkan bahu nya acuh. "Apa yang harus di ceritakan?"

Taehyung mendekat. "Apa kau punya teman di sekolah?"

Teman? Bisik nya dalam hati. Jungkook berpikir cukup lama. Teman yang seperti apa yang di maksud Taehyung? Jika maksud nya orang yang menemani nya belajar tentu saja ada, tidak mungkin Jungkook hanya belajar sendiri di tempat sebesar itu, tapi jika dalam artian lebih, apa Jungkook punya? Jungkook juga meragukannya.

"Kenapa kau berpikir lama sekali?" Tanya Taehyung sambil mengguncang tubuh Jungkook.

"Maksud mu teman yang seperti apa hyung?" Jungkook tidak bercanda, dia benar-benar bertanya.

"Kau tidak salah bertanya seperti itu? Ya teman, yang menemanimu dalam suka maupun duka. Berbagi banyak hal bersama, yang dapat membuat mu bahagia dan membuat mu ingin melindungi nya."

Jungkook kembali berpikir. "Sejauh ini hanya kau dan Yoongi hyung yang menempati posisi itu. Memang nya kau punya orang seperti itu selain aku dan Yoongi hyung?" Jungkook malah balik bertanya.

"Aku memiliki Jimin," jawab nya bangga.

Lalu Jungkook mengerucutkan bibir nya. "Seperti nya aku tidak punya."

Lalu ingatannya tentang Namjoon melintas, ia kembali mengingatnya. Aku memang belum berbagi banyak hal dengan Namjoon hyung, aku juga belum banyak menghabiskan waktu dengan Namjoon hyung sehingga kita tak saling menemani dalam suka dan duka. Tapi aku bahagia bertemu dengannya, hati ku bergemuruh mendengar beat yang di bawa nya. Teman? Apakah Namjoon hyung mau menjadi teman ku?

Lalu Jungkook membalas tatapan Taehyung. "Sepertinya aku menginginkan seseorang untuk menjadi temanku."

"Siapa?" Taehyung langsung menyuarakan rasa penasarannya. Tanpa ragu.

"Kau tidak akan mengenalnya!" Tiba-tiba Jungkook menjadi bersemangat dan senyum nya kembali terbit. Taehyung memutar otaknya, siapa kira kira seseorang yang Jungkook maksud itu? Yang bisa membuat Taehyung melihat senyum manis Jungkook setelah Jungkook hanya memberikan Yoongi dan Taehyung raut masamnya seharian ini. Hati Taehyung sedikit berdesir aneh melihat nya. Perasaan tak suka sedikit mencuat dalam hatinya.

LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang