20 - Speak Up

4.1K 565 59
                                    

Yoongi sudah bertengger manis di depan sekolah Jungkook. Ia sengaja hadir lebih awal, setelah mengantar Taehyung menuju rumah Seokjin, tanpa istirahat atau sekedar mengisi perutnya yang kosong Yoongi langsung melesat menuju sekolah Jungkook, tak ingin adik manisnya keluar gerbang lebih dulu sebelum ia berada disana.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya bel sekolah berbunyi. Koridor sekolah hingga gerbang di penuhi oleh siswa yang tak kuat ingin segera pulang. Yoongi memerhatikan satu persatu siswa yang melalui nya, Yoongi jadi merindukan Hoseok, ia ingat sekali setiap bel berbunyi, Hoseok akan dengan semangat menyeret Yoongi keluar kelas. Meski tak sering bertemu, Yoongi dan Hoseok tetap menjalin hubungan persahabatannya dengan baik, bertukar kabar lewat pesan atau bahkan beberapa kali panggilan telepon.

Netra Yoongi menangkap sosok Jungkook, tidak ada teman yang di gandengnya, tidak ada teman yang mengajak nya berbicara sepanjang perjalanan menuju gerbang, Jungkook hanya berjalan lurus tanpa melirik ke kanan-kiri. Hati Yoongi tersengat, Apa Jungkook benar-benar tak memiliki teman?

"Jungkook-ah!" panggil Yoongi, Jungkook menoleh lalu terkejut bukan main. "H-hyung?"

Yoongi tersenyum lalu berlari kecil menghampiri Jungkook. "Hyung sudah menunggumu, ayo!" Yoongi merangkul pundak Jungkook dan membawa Jungkook menuju mobilnya.

"Hyung menunggu lama? Kenapa tidak mengabari akan menjemput?" tanya Jungkook dengan tangannya yang sibuk memasang seatbelt.

Yoongi tersenyum. "Tak apa."

Jungkook menoleh ke kursi belakang. "Tae-hyung mana?"

Yoongi menginjak pedal gas lalu mulai membelah jalanan Seoul. "Kita akan pergi berdua hari ini. Ada tempat yang ingin kau kunjungi?"

Jujur saja Jungkook merasa bingung, ada apa dengan hyung nya? Setelah kejadian itu, Yoongi sama sekali tak mengajaknya bicara dan sekarang Yoongi bersikap seolah tak ada yang terjadi. Tempat yang ingin di kunjungi? Jungkook mendadak kehilangan list tempat yang ingin ia kunjungi saking terkejut.

"Lalu Tae-hyung dimana?" Jungkook tahu bagaimana reaksi Taehyung jika mengetahui ia hanya pergi bersama Yoongi.

"Aku sudah bicara padanya, dan Tae-hyung sekarang bersama Seokjin hyung. Tak usah khawatir."

Jungkook hanya mengangguk dan tak berniat memulai percakapan kembali. Tak mendapat jawaban dari Jungkook. Yoongi memutuskan untuk membeli fast food dan membawa Jungkook ke satu tempat yang ia rasa Jungkook belum pernah kunjungi. Jungkook membuka ponsel nya lalu mengetikkan pesan dengan cepat.

Jungkook :
Hyung, maaf aku hari ini tidak bisa ke studio. Aku sudah banyak belajar verse yang kemarin kau kirim. Nanti malam, aku akan mengirimkan hasil latihan ku melalui pesan suara. |
19.23

Namjoonie hyung :
| Apakah ada masalah?
19.28

Jungkook :
Tidak hyung, Yoongi hyung menjemputku. |
19.28

Namjoonie hyung :
| Ah, seperti itu. Baiklah, nikmati waktumu! Kita masih memiliki waktu untuk berlatih bersama.

Jungkook sedikit bermain dengan ponselnya, membaca history chat nya dengan Namjoon. Dua hari ini, tepatnya semenjak malam itu saat Jungkook menceritakan masalah hati nya, Namjoon tak segan untuk menumpahkan seluruh afeksi nya pada Jungkook, membuat Jungkook tak sedikitpun merasa kesepian. Bisa di katakan, Namjoon berperan seperti seorang kakak bagi Jungkook, Jungkook sangat menyukainya. Mengatahui hari ini rencana nya bertemu dengan Namjoon gagal membuat hati nya sedikit sedih, tapi tak mengapa, bagaimanapun Jungkook tetap harus meluruskan masalahnya dengan Yoongi.

LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang