"Hyung-hyung!! Bayi Soobin lucu sekali, dia senang bermain dengan ku hyung. Wajah ku sedikit sakit karena di pukul-pukul oleh tangan kecil Soobin, wajah tae-tae basah karena ciuman Soobin juga." Taehyung bercerita gembira sambil mengusap-usap wajahnya. Yoongi yang menggandeng Taehyung di tangan kanannya dan Jungkook di tangan kiri nya terkekeh sambil sesekali menimpali celotehan Taehyung. Saat ini mereka berjalan dari rumah Seokjin menuju rumah nya yang hanya berjarak beberapa blok saja.
"Memangnya Tae-tae bermain apa saja?" Yoongi menatap Taehyung yang saat ini sedang menatapnya juga dengan box smile nya.
"Buanyaaak sekalii! Aku menyuapi nya juga hyung! Ah, Aku membawa Iron Man Kookie dan seperti nya bayi Soobin menyukainya!"
Jungkook tiba-tiba menghantikan langkahnya, membuat Yoongi dan juga Taehyung otomatis harus ikut menghentikan langkahnya. Wajah Jungkook memerah dengan mata yang menatap Taehyung tajam.
"Ada apa Kookie?" Yoongi sedikit memundurkan langkahnya agar bisa sejajar dengan Jungkook.
"KENAPA HYUNG MEMBAWA IRON MAN KU?!" Teriak Jungkook marah, napas nya tersenggal dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Kookie kenapa? Tae-tae hyung kan sudah biasa pinjam mainan Kookie, kenapa sekarang Kookie marah?" Yoongi menyejajarkan pandangannya. Alih-alih menatap balik Yoongi, pandangan Jungkook terkunci pada Taehyung. Taehyung semakin bingung dengan tingkah adiknya, wajah bingung nya sangat kentara. "Maaf, Kookie. Aku pinjam mainan mu sebentar."
"Tidak mau, aku benci Tae-tae hyung!!" Jungkook berlari kencang sambil menangis, membuat Yoongi kelimpungan dan Taehyung sedih. Yoongi ingin mengejar Jungkook, namun Yoongi tak ingin melakukan kesalahan yang sama dengan membawa Taehyung berlari. Yoongi memutuskan untuk berjalan dengan Taehyung.
Rasa bersalah mulai menjalari hati Yoongi. Bukannya ia tak khawatir dengan Jungkook yang berlari ke rumah sendiri, tapi kesehatan Taehyung prioritas utama Yoongi saat ini. Perasaan-perasaan aneh mulai mengisi hati Yoongi yang sedang merasa bersalah, Yoongi takut Jungkook merasa Yoongi tak membagi perhatiannya dengan rata. Itu tidak benar sama sekali.
Taehyung mengguncang tangan Yoongi. "Hyung, kau harus kejar Kookie. Aku akan pulang sendiri."
Yoongi menggeleng. "Hanya tinggal satu blok, Jungkook akan baik-baik saja." Yoongi menggenggam erat tangan Taehyung.
"Tapi aku tak mau Kookie berlari sendiri. Hyung, cepat kejar Kookie. Aku memintanya karena aku tidak bisa melakukannya. Ayolah hyung!" Taehyung merajuk dengan wajah bersungguh-sungguhnya.
"Hyung benar-benar tidak bisa meninggalkan mu Taehyung."
Taehyung menatap Yoongi tak suka. "Hyung, jangan lakukan hal itu padaku saja! Kau tidak berlaku adil pada Kookie!"
Yoongi mendesah dalam dan mengusap wajahnya kasar. "Baiklah, naik ke punggung hyung sekarang."
Dan perdebatan mereka berakhir dengan Taehyung yang berada di punggung Yoongi dan Yoongi berlari menuju rumah.
***
Jungkook langsung berlari menuju kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur sesaat setelah sampai rumah, menangis tersedu.
"Kookie tidak suka bayi Soobin! Bayi Soobin ambil Tae-tae dari Kookie. Tae-tae sudah ti-tidak sayang Kookie lagi, Kookie sudah tidak lucu lagi. Huaaa, bayi Soobin lebih lucu dari Kookie!" Jungkook menangis tersedu dengan celotehan yang ia ulang berkali-kali.
"Tae-tae pembohong, Tae-tae bilang Ko-Kookie yang paling lucu. Tae-tae bilang akan selalu bermain dengan Kookie, tapi Tae-tae hanya bermain dengan bayi Soobin."
Celotehan nya teredam oleh bantal, namun tetap mampu tertangkap oleh indera pendengaran Taehyung dan Yoongi yang sudah berada di ambang pintu dari beberapa saat lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfic[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...