Namjoonie hyung :
| Jungkook-ah, coba dengarkan ini. Kurasa kau bisa membawakan verse ini.
| Pesan suara 00.50
04.25 pmJungkook tersenyum melihat pesan Namjoon, Taehyung yang berada di samping nya melihat itu dengan jelas, Taehyung penasaran dengan siapa Jungkook bertukar pesan. Jika kondisinya sudah membaik, jelas saja Taehyung akan langsung menyambar ponsel Jungkook. Ini sudah hari kedua mereka tak banyak bicara. Taehyung mendesah berat, membuat Yoongi melirik kedua adiknya di balik kaca spion.
Jungkook :
Ne, hyung. Setelah sampai rumah akan ku dengarkan dan ku pelajari. Terimakasih hyung. |
04.25Jungkook kembali melabuhkan matanya pada secarik kertas yang sudah 2 hari ini ia bawa kemana-mana, Taehyung maupun Yoongi sampai penasaran apa yang tertera disana hingga bisa membuat Jungkook mengabaikan presensi kedua nya. Jungkook merasa bersyukur, kehadiran Namjoon dan project pertama nya membuat ia mampu mengabaikan rasa sakit akibat Yoongi yang masih bungkam tak berniat menjelaskan semuanya.
Tak lama mereka sampai rumah, Taehyung segera turun dari mobil di susul oleh Jungkook dan Yoongi.
Hfft..aku tak tahan jika harus terus diam-diaman dengan Kookie. Sumpah, aku penasaran setengah mati, sejak kapan Jungkook terus memainkan ponsel nya, rutuk Taehyung dalam hati.
Jungkook segera membuka pesan Namjoon sesaat setelah sampai kamarnya, kembali mengundang tatapan Taehyung yang sedang melepas seragam sekolah nya. Jungkook langsung mencari headset di laci lemari nya dan tanpa ragu memasang nya.
Wajah Jungkook terbelalak saat mendengar pesan suara Namjoon. Huh? Maksud mu aku harus membawakan bagian ini, hyung? Gila, yang benar saja! Pesan suara yang di berikan Namjoon berisi rap, Namjoon yakin Jungkook akan berhasil membawakannya. Jungkook takut ia tak bisa.
Jungkook :
Aku baru saja membuka isi pesan suara mu, hyung. Maksudmu aku akan membawakan rap? Aku takut mengacaukannya hyung. |Namjoonie hyung :
| Santai saja, aku percaya padamu. Kau pasti bisa, banyak-banyak lah berlatih. Aku yakin kau bisa.Mampukah aku?
Jungkook mengatur napas nya untuk menormalkan kembali detak jantung yang mendadak berdetak cepat setelah melihat isi pesan Namjoon.
Ah, aku harus mulai menjadi gila. Aku akan mempelajari ini! Pokonya, aku akan membuat Namjoon hyung bangga pada ku sekali lagi.
Mata Taehyung terus mengekori gerak-gerik Jungkook. Setelah Jungkook bertemu dengan temannya, Taehyung merasa Jungkook berada pada dunia nya sendiri. Taehyung tak suka, karena ia merasa di abaikan. Ia segera keluar kamar dan berlalu menuju dapur dengan hentakan kaki yang sengaja ia buat gaduh.
"Ish, kenapa kau disitu bodoh! Menganggu jalanku saja!" Amuk nya pada sapu yang tergeletak tak bersalah.
"Dasar sapu menyebalkan!" ucapnya sengaja ia kencangkan, ingin menyindir Jungkook yang juga mulai menyebalkan.
Memang tak ada lagi ketegangan yang menghiasi rumah sederhananya, namun kehangatan belum kunjung datang. Terlalu sibuk dengan asumsi nya sendiri sehingga perasaan yang menjadi korbannya.
***
Malam tiba, setelah makan malam selesai semua masuk ke dalam kandangnya masing-masing. Jungkook dengan headset dan ponselnya, Taehyung dengan buku pr nya dan Yoongi dengan pikiran kacau nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfiction[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...