**Pastikan untuk baca part sebelumnya ya, 23 - Whalien 52.
***
Saat kau bahagia, jantungmu berdegup kencang, tubuh mu seperti akan meledak. Aku tahu kenapa saat kita bahagia kita ingin menghentikan waktu, itu karena kebahagian yang datang bisa terampas begitu saja. Dunia tak mengenal kata abadi. - Jungkook
***
"Hyung.. Terimakasih banyak sudah mengantarku!" ujar Jungkook dengan senyuman lebarnya.
Namjoon memberikan senyuman manisnya, lalu mengacak rambut Jungkook gemas. "Kau harus sering main ke studio ya! Ayo kita buat lagu-lagu bagus."
Mata Jungkook membulat dan Jungkook mengangguk antusias. "Tentu!"
"Ah, bagaimana dengan bajumu?" Namjoon bertanya khawatir, ia takut jika Taehyung dan Yoongi berpikir yang tidak-tidak pada Jungkook. "Apa aku harus ikut masuk untuk menjelaskan dari mana kau mendapat bau alkohol itu?"
Jungkook menggeleng sambil tertawa. "Tenang saja hyung, aku hanya tinggal menjelaskannya pada Yoongi hyung dan Tae hyung. Mereka pasti mengerti," ujarnya penuh percaya diri membuat Namjoon yang sedang ragu mengumpat pada dirinya sendiri. Apa yang kau pikirkan, Namjoon!
"Ya sudah, sana masuk!" Namjoon menepuk pantat Jungkook berkali-kali. Jungkook berlari sambil sesekali menoleh ke belakang. Jika di lihat, Namjoon benar-benar seperti seorang Ayah yang mengantar anak nya ke TK. Persis seperti itu.
Hati Namjoon menghangat saat Jungkook melambaikan tangannya sebelum menembus daun pintu. Hari ini, rasanya Namjoon mengalami hal yang membahagiakan bertubi-tubi berkat Jungkook.
Ah tuhan, aku benar-benar mengingikan seorang adik. Terimakasih telah mempertemukanku dengan Jungkook. Tolong jangan membuat Jungkook terluka lagi.
***
Mood Jungkook sedang dalam kondisi terbaik. Rasanya pipi Jungkook hampir bengkak karena terus tersenyum. Jika akal sehat tak menuntunnya, mungkin saat ini ruang tengah sudah menjadi arena tari untuk meluapkan kebahagiaannya.
Jungkook melepas baju yang menutupi tubuh bagian atasnya, lalu melemparnya ke dalam keranjang pakaian kotor dari jauh.
"Huaaaaa, aku senang sekaliii~" pekik Jungkook girang dengan nada suara tertahan, takut membangunkan kedua hyung nya.
Jungkook segera memasuki kamar nya dengan kondisi bertelanjang dada. "Tae, kau belum tidur?" tanya Jungkook santai seolah sedang berbicara pada teman.
Taehyung yang sedang memainkan ponselnya melirik sekilas lalu mencibir tak suka. "Haruskah kau kubelikan jam tangan? Bermain hingga lupa waktu."
Jungkook belum menanggapi karena langsung melesat ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Jungkook bersenandung ria, mengulang kembali kenangan indah yang seperti nya akan melekat di memori nya.
Tepukan riuh.
Sorot mata penuh kekaguman.
Pujian Namjoon.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHT
Fanfiction[BROTHERSHIP] Ketika amarah, kebencian dan keputusasaan luruh karena ketulusan, cinta dan kebahagiaan. Inilah kisah keluarga sederhana, yang berjuang mencari bahagia nya di tengah letupan emosi yang kian meluap. Mari kita arungi bersama. Tak ada ya...