26 - Sakit, hyung.

7.6K 658 90
                                    

Taehyung menunggu resah di meja makan, waktu tinggal tersisa 10 menit dari biasanya mereka berangkat menuju sekolah namun Jungkook tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Jungkook tidur dikamar mandi semalaman, sudah bisa di bayangkan betapa sakit badannya dan Taehyung khawatir Jungkook akan jatuh sakit.

Taehyung sudah beberapakali menggedor pintu yang tiba-tiba Jungkook kunci dari dalam. "Kookie.. Sedang apa? Ayo, sebentar lagi waktunya kita berangkat sekolah. Kau harus sarapan dulu," ujar Taehyung gusar.

Tak menjawab Taehyung semakin gencar menggedor daun pintu kamarnya. "Aku masih bersiap," jawab Jungkook pelan tanpa semangat. Taehyung bernapas lega mendengar suara Jungkook.

Sedang Yoongi masih menikmati sarapannya dalam diam, wajahnya kusut sekusut hati nya. Taehyung membenci Yoongi yang seperti itu, berlagak seperti tidak ada masalah, berpura-pura tidak peduli. Taehyung tahu seberapa khawatir nya Yoongi terhadap Jungkook. Taehyung mengerti, Yoongi sedang menghukum Jungkook karena kesalahannya. Tapi membiarkan Jungkook menangis semalaman hingga tertidur di kamar mandi tetap membuat Taehyung marah. Bagaimanapun Jungkook bisa sakit karena itu.

Disisi lain Jungkook sudah siap dengan seragamnya, perasaannya masih kacau. Matanya akan tetap memanas saat mengingat kejadian semalam, hatinya akan tetap remuk mengingat setiap kata yang terlontar dari bibir Yoongi, telinga nya penuh dengan teriakan Yoongi malam itu, membuat Jungkook tak ingin makan bersama dengan kedua hyungnya. Jungkook sengaja mengulur waktu, ia membutuhkan waktu lebih banyak untuk menetralkan kembali perasaannya, setidaknya untuk tak kembali menangis saat melihat Yoongi ataupun Taehyung.

Badan Jungkook seperti remuk, mungkin karena ia tidur dengan posisi terduduk di kamar mandi akibat lelah menangis, suhu tubuhnya sedikit meningkat karena masuk angin. Dan perut nya sudah meronta untuk diisi, tapi Jungkook lebih memilih menyelamatkan hatinya ketimbang perut nya.

Waktu habis, Jungkook memejamkan matanya seraya mengolah napasnya. Ia tak menjamin akan baik-baik saja saat melihat Yoongi, tapi Jungkook pun tak ingin membuat Yoongi lebih marah karena ia tak berangkat kesekolah. Maka, meski dengan kondisi tubuhnya yang kurang sehat Jungkook memaksa untuk pergi.

Jungkook meraih ransel nya lalu membuka pintu kamar dan langsung berjalan menghampiri Yoongi.

"Kookie.." panggil Taehyung. Jungkook tak sedikitpun terusik, seolah mata dan telinga nya tertutup rapat-rapat, pergi dari sana hanya satu-satunya hal yang ia inginkan. Hati Taehyung tersengat, gelenyar aneh menyerang hati nya yang lemah.

Jungkook tak ingin membuang waktu, tujuan nya saat ini hanya Yoongi. Jungkook meletakkan ponsel nya tanpa berbicara, hatinya kembali sakit melihat Yoongi. Kenangan indah yang selalu mengisi memori Jungkook tergantikan dengan mimpi buruk yang semalam baru saja terjadi. Bentakan itu, tuduhan itu, Jungkook tak sanggup jika harus menetap lebih lama.

Setelah meletakkan ponselnya Jungkook segera pergi menjauh, matanya sudah memanas ia tak ingin Yoongi ataupun Taehyung melihatnya menangis lagi.

Taehyung meraih tangan Jungkook dan berusaha menariknya hingga langkah Jungkook terhenti. "Kau harus sarapan Kookie. Sarapan dulu."

Jungkook melepaskan genggaman Taehyung perlahan tanpa sedikitpun melihat wajahnya, tenaga Jungkook sudah terkuras habis, memberontak pun tak bisa ia lakukan. "aku tak lapar," lirihnya.

Mata Taehyung memanas, tenggorokannya tercekat. Mata Jungkook begitu redup, tak ada lagi cahaya yang menghiasinya. Taehyung bisa melihatnya meski Jungkook menyembunyikannya. Wajahnya bengkak karena menangis terlalu lama, bibirnya pun pucat. Ingin rasanya Taehyung menjerit di hadapan Yoongi, meminta pertanggungjawaban atas Kookie nya yang terluka. "Tak apa, meski tidak lapar kau tetap harus makan Kookie," bujuknya. Taehyung beranjak untuk kembali meraih lengan Jungkook dan Jungkook langsung mengindar secara halus. "Terimakasih," ucapnya lalu pergi.

LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang