Aku seorang Mualaf *
"_______________________________"
@IkhyaLilHusna
~_______________________~________❇Happy reading❇_______
🍀"Cukup rin, gue bakal ngalahin dia kok tenang ajah, dan jangan bahas soal nadya"
"Gue bakal balesin dendam nya nadya, harus!!"
**********
Sepulang dari basechamp rachel tidak langsung pulang, dia mampir ke bengkel langganannya untuk menservis motornya karena malam nanti motornya akan balapan dengan musuhnya itu.
"Bang, ini motor pokoknya harus di benerin sedetail mungkin gak boleh ada yang cacat satupun"
"Neng rachel mau balapan lagi?"
"Gak usah banyak nanya kerjain aja langsung, gue bakal balik sini lagi jam tujuh malam, motor gue harus udah siap"
"Siaaap neng"
"Mang, gue bawa motor mamang dulu yah males jalan kaki nya"
Rachel mendekat pada motor matic bewarna merah milik mamang"Iya neng, gak apa bawa aja" jawab mamang yang mulai mengecek satu persatu motor milik rachel.
Rachel pun langsung pulang dengan membawa motor milik mamangSebenarnya rachel malas pulang kerumah tapi dia terpaksa, sesampainya dirumah rachel langsung masuk kekamarnya untuk membersihkan badannya yang merasa lengket, namun dia mendengar lantunan lagu atau syair entahlah rachel pun tidak tau,suara itu berasal dari kamar bi ijah pembantunya rachel mengintip di ambang pintu diam diam dia meresapi setiap lantuan kata yang bi ijah keluarkan terasa damai dihati rachel, sampai sampai bi ijah sadar akan kehadiran rachel.
"Eh non rachel udah pulang non, maaf kalo suara bi ijah ganggu non" bi ijah pun melepaskan pakaian yang panjang dan tertutup itu yang biasa bi ijah sebut dengan mukenah.
"Gak papa bi, kalo perlu yang keras ajah suaranya"
"Gak enak non, takut kedengeran nyonya sama tuan"
"Mereka kan jarang dirumah, sekarang ajah ga ada dirumah" bi ijah hanya mengangguk dan senyum.
"Udah bibi lanjutin ibadahnya aja, lagian rachel kan gak tau bi ijah baca apa, rachel ke atas dulu yah bi mau mandi""Iya non, setelah mandi turun lagi yah non bibi udah bikinin makanan kesukaan non"
"Iya bi" rachel pun beranjak ke kamarnya, dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang merasa lengket, tidak kurang dari sepuluh menit rachel sudah memakai pakaian lengkap dengan celana levis biru dongker dengan lututnya yang robek karena modelnya, dan memakai kaos polos Hitam dibaluti dengan jaket hijau seperti tentara plus sepatu adidas bewarna abu abu.
Rachel turun dan melihat bi ijah menata makanan kesukaaannya."Non rachel ini bibi udah siap-" omongan bi ijah terpotong karena melihat penampilan anak majikannya ini.
"Kenapa bi?" tanya rachel.
"Non... Mau balapan..lagi?" ucap bi ijah dengan nada rendah.
"Hmm...iya bi, rachel berangkat yah bi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku seorang Mualaf
Fiksi Remaja[BELUM DI REVISI. TYPO MASIH BERTEBARAN.] Tak seharusnya aku tambatkan hati padanya. Tak seharusnya ku luluh kan hati ku pada seseorang yang langkah kakinya tak satu arah dengan ku. Tak seharusnya aku selalu berada di setiap harinya. Karena pada das...