Aku seorang Mualaf *
"_______________________________"
@IkhyaLilHusna
~_______________________~
________❇Happy reading❇_______
🍀"Ayokkk...kita gandengan tangan nggak papa kan chel?"
Dengan memajang wajah polosnya, langsung meraih tangan rachel dan menggenggamnya.
"Iiiih...apaan sih lo ntar dikira Lesby lagi, Hidiih"
nggak habis fikir sama temannya yang satu ini cantik Iya kaya iya, tapi kok Otaknya kurang satu ons yah? Rachel pun lari meninggalkan fani dengan bibir yang di majukannya
"Iiiihhh....kok pada ninggalin fani semua sihhh...tunggu...!!!
Author Pov
Bel berbunyi itu pertanda semua murid SMA Nusa Bangsa pulang, tapi kadang tidak langsung pulang ada yang ketempat tongkrongan, ada yang di Mol, ada juga yang masih di sekolah biasa lah para Osis kan pulangnya kadang lebih telat,
Dan Rachel, fina dan karin tumben nggak langsung ke tempat tongkrongannya mereka langsung pulang kerumahnya masing masing." Haduuuh...akhirnya pulang juga pegel tau kuping gue sumpah denger curhatan bu sandra"
"Tauu tuh gue aja tidur pas dari awal bu sandra masuk"
"Iya gue tau lo tidur sampe lo ngiler nggak sadar kan"
Ucap rachel sambil menunjukkan jari telunjuknya kearah pipi fani, dan membuat rachel dan karin tertawa:D
Sebenernya mereka mau ngasih tau fani kalo ilerny masih nempel di pipinya, tapi tuh anak maen cabut ajah jadi nggak sempet ngomong: D"Huwaaa....kenapa kaliaan gak ngomong dari tadii...huhhh"
Teriak histeris fina dan langsung mengambil tisu basahnya di tas ranselnya
Dan langsung mengelap pipi chuby nya dengan tisu."Hahaha...yah abisnya kita mau ngomong lo maen cabut cabut ajah"
"Hahaha...makannya muka cantik tapi suka ngiler mana ada laki laki yang mau nyantol"
"Parahh sih kalian, temennya menderita kayaknya bahagia banget deh"
Si fani memajukan bibirnya kesal.
"Tauu akhhh...gue balik ajah"
"Lahh...ngambek jeh tuh bocah"
"Bodooo!!!"
Fani pun menyalakan motornya dan melaju meninggalkan fina dan rachel yang masih tengah menertawakannya.
"Dah yuk, cabut"
"Tuh si fina ntar jadi ikut apa kagak yah ke Bashchamp nya?"
"Udah tenang ajah ntar juga dia dateng kok, yuk". Ajak karin.
" Chel..gue duluan yah"
"Ok, gue jadi sendiri nih biasanya kan barengan sama fani"
"Udah gak usah galau haha, lo kasih es cream ke dia juga nanti dia Luluh lagi"
"Haha..ya udah byy.."
Karin hanya mengajukan ibu jarinya dan melaju.
Rumah karin dengan rachel memang tidak searah yang searah sama si fani tapi faninya lagi mode ngambek jadi otomatis rachel pulang sendirian.
Rachel kini pulang lewat jalan pintas dan jalanannya pun jarang ada orang lewat, kalo cewe cewe di luar sana mungkin lebih memilih kemacetan dari pada harus melewati jalanan yang sepi gini, beda dengan rachel.
Sampai di tengah jalan ada yang teriak minta tolong dan membuat rachel dan motornya berhenti,
Dia mengelilingi pandangannya ke kanan kiri dan tepat disana pandangan rachel terhenti pada perempuan dan dua laki laki yang menarik narik tas milik perempuan itu.Rachel pun harus ambil tindakan, dia melihat batang kayu yang agak besar dia ambil dan perlahan kakinya melangkah ke arah belakang laki laki itu dan.
"Bugghh!!..."
Suaranya begitu keras sehingga dia tersungkur di tanang dan pingsan, sedangkan yang satunya berbalik arah dan menatap rachel tajam, rachel pun langsung memukul laki laki itu dengan kayu, namun langsung di tahan olehnya dan melempar kesembarang
"Siapa kamu Hah!!!berani beraninya ikut campur!!!"
Nada tinggi dari laki laki itu tidak membuat nyalinya menciut rachel begitu santai dengan muka datarnya itu.
"Dasar banci!!! Beraninya sama Cewe! Cihh!!"
"Lebih baik bocah cilik gak usah ikut campur, sana pulang!!"
"Jangan panggil gue Bocah cilik kalo gue gak bisa ngelakuin ini!!" dengan nada tingginnya.
"Buggghh..."
Tepat pada aset pribadi laki laki itu rachel menendangnya membuat laki laki itu jatuh,
Saat kesempatan itu lah rachel langsung menarik tangan perempuan yang dari tadi berdiri di pojok pohon sambil memegang tasnya."Heyy!!...aduhh..jangan larii kaliaan aduhh"
"Hayoo...cepeet keburu dia bangun!!"
Perempuan itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Hayoo...cepet naik ke motor gue"
Perempuan itu hanya diam dengan muka pucat dan tangan yang gemetar.
"Heyy...kok malah bengong, cepeetan!!"
"Ahh...anu...aa..aku..nggak bisa naik, baju aku panjang gini"
Rachel sempat geram dengan perempuan ini, boro boro di tolong di suruh naik motor ajah susah, pikir rachel.
"Ya udah sini gue bantu"
Dengan bantuan rachel yang menggenggam tangannya dan perempuan itu pun sedikit kesusahan menaiki motornya karena bajunya yang begitu panjang.
"Pegangaan!!"
Tanpa ada persetujuan dari perempuan itu, rachel langsung melesatkan motor sportnya sehingga perempuan itu terkejut.
"Astagfirullah... Ya Allah..."
'Anjrr...ni cewe teriaknya bikin kuping gue pecahh'
Yeaahh🙌
Akhirnya Up juga😋😙
Makasih yah buat yang udah mampir lagi
Jangan lupa VotMen nya😋😘😙😍😍💙💛💜💚💞
Capek loh ngetiknya...😩😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku seorang Mualaf
Teen Fiction[BELUM DI REVISI. TYPO MASIH BERTEBARAN.] Tak seharusnya aku tambatkan hati padanya. Tak seharusnya ku luluh kan hati ku pada seseorang yang langkah kakinya tak satu arah dengan ku. Tak seharusnya aku selalu berada di setiap harinya. Karena pada das...