Alea merebahkan kepalanya di atas meja, hatinya masih sedikit sakit, otaknya berpikir keras. Apakah ia harus percaya kepada Mark? , tapi ia masih kecewa.
setelah 3 bulan kejadian itu, Alea memang tidak memberikan kesempatan pada Mark untuk menjelaskan kesalah pahaman itu.
saat ia sedang berpikir, sesuatu yang sangat dingin ia rasakan di pipinya.
ia membangunkan kepalanya, yang dilihat nya adalah kedua sahabat nya, yaitu Felix dan Bangchan.
Dengan senyuman mereka membuat hati Alea sedikit menghangat, Felix mengangkat plastik yang berisi roti dan Bangchan mengangkat satu botol yoghurt." buat lo, tadi gak sempet makan kan ?" senyuman Felix terlukis di bibir nya.
" gue tau lo gabaklan bisa nahan laper, " lanjut Bangchan dengan nada meledek nya.
" aaaa gue terhuraaaa, tau ajaaa kaliaan luv deh, " puji Alea sambil mengambil roti dari Felix dan botol yoghurt dari Bangchan.
Ia mengelus kepala mereka berdua.
" lo kira gue kucing, lo elus elus," protes Bangchan dan Felix diakhiri dengan tertawa bersama.
Alea membuka bungkus rotinya, lalu ia memakannya.
Di depannya, kedua sahabatnya tersenyum melihat Alea yang sudah kembali seperti biasa.Dalam hitungan menit roti sudah habis, dan yoghurt yang tak tersisa di dalam botol.
"Lapar apa doyan mbak? " tiba tiba Chan nyeletuk.
"Duaduanyaa hehee," perasaan nya membaik berkat mereka.
Eh tidak, bukan berkat mereka,tapi berkat roti dan yoghurtnya."Chan.. Lixx.. rooftop yuuk," ajakan Alea kepada kedua sahabatnya.
"Tumben bet lu pen ke rooftop," komentar Bangchan.
"Kuy ajalaa," jawab Felix.
" gue pen nyari udara yang baik buat gue, " tambahn Alea, lalu ia berdiri dan berjalan melewati mereka berdua yang sedang duduk.
Tak lama mereka pun mengikuti Alea keluar dan menuju kearah rooftop.
........
Rooftop_
Pintu kearah rooftop dibuka oleh Chan.
Mereka berdua keluar. Alea menghirup udara dengan sangat dalam, lalu ia hembuskan seakan semua pikiran yang menganggunya ikut keluar dengan udara yg ia keluarkan.Alea duduk di sofa yang sudah tidak terpakai,ia merebahkan kepalanya ke sandaran, merileks kan badannya.
menenangkan pikiran dan hatinya.
Kedua sahabat nya ikut duduk di sebelahnya."Le tadi gue liat lo sama si Mark," Felix membuka suara.
Dengan netra yang terpejam.
" ia Lix," jawab Alea." dia.. gak nyakitin lo kan? " Bangchan bertanya dengan hati hati.
"Kagak Chan, tapi dia jelasin semuanya," jawab Alea santai.
"Serius Le? " tanya Felix setengah kaget.
"Lee... gue mau ngomong.. " Chan terlihat sedikit gugup.
"Ngomong aja kali Chan, " jawab Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Mine || Bangchan [Completed]
Random" lo milik gue," Chan " gue milik ortu gue," Alea