37

237 28 0
                                    

2 tahun berlalu

Waktu begitu cepat berlalu, Alea Felix yang sudah lulus kuliah mereka.
Dan kini mereka sudah bekerja, tapi hubungan mereka masih terjalin.

Tak terasa, hubungan mereka semakin serius, terlebih mereka berdua sudah sama-sama selesai kuliah.

Alea sedang merebahkan kepalanya di sandaran sofa rumah nya.
Ia sedang menonton tv sambil menikmati cemilan.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari arah luar.
Ia dengan semangat membukakan pintu.

Baru saja ia membuka nya, tapi ia dengan cepat akan menutupnya kembali.
Entah kenapa, rasa itu muncul kembali saat ia melihat wajah itu.
Wajah yang membuat kecewa dirinya beberapa tahun lalu.

"Le maafin gua." Ucap lelaki pemilik kulit putih itu menahan pintu yang hendak di tutup oleh Alea.

Alea hanya diam sambil menunduk.
"Maafin gua udah ninggalin lu." Ucap Chan tulus.
"Gua ada alasan kenapa gua pergi tanpa pamit ke lu Le." Lanjutnya.

"Izinin gua buat jelasin semuanya." Ucap Chan.

Alea akhirnya keluar rumah, dan duduk di kursi depan. Ia memberikan kesempatan untuk Chan menjelaskan semuanya.

Chan tersenyum, ia merasa lega karena akhirnya Alea memberikan kesempatan padanya.
Lelaki itu duduk di kursi sebelah Alea.

"Pertama, gua minta maaf." Ucap Chan menatap Alea. Sedangkan yang di tatap nya hanya menatap ke arah lain.

"Gua ngilang, itu karena gua pergi ke Sydney Le." Ucap Chan.

Alea hanya diam tak merespon ucapan Chan, tapi ia mendengarkannya.

"Gua ke Sydney karena kakek gua sakit parah, dan Tante gua nyuruh orang tua gua buat ke Sydney hari itu juga." Ucap Chan.

"Gua gak sempet pamit ke lu, ke yang lain juga. Gua minta maaf." Ucap Chan.

"Terus kenapa lu gak ngabarin gua pas di Sydney?" Tanya Alea yang mulai membuka suara.

"Hp gua ilang disana, ketinggalan di taxi pas gua dari airport ke rumah kakek gua." Jawabnya.

"Oh gitu." Jawab Alea dingin.

"Dan pas beberapa bulan, gua balik kesini buat ngambil dokumen papa gua." Ucap Chan.

"Gua dateng sama Sepupu gua, namanya Chyntia." Lanjutnya.

"Oh jadi itu sepupunya." Batin Alea.

"Gua mau jelasin semuanya ke lu pada saat itu. Tapi lu malah lari. Gua gak bisa kejar, karena gua ke Indo cuma ngambil dokumen dan langsung balik." Jelasnya.

"Gua merasa bersalah sama lu karena udah ninggalin lu Le, maafin gua." Ucap Chan.

"Terus kenapa lu gak balik ke sini lagi taun taun lalu?" Tanya Alea.

"Gua lanjut kuliah disana, karena nenek gua sendiri, dia minta di temenin keluarga gua disana, dan gua udah bilang ke papa gua, kalo gua bakal balik ke indo, tapi di larang." Jelas Chan.

"Lu paham kondisi gua kan Le?" Tanya Chan.

"Gua paham, gapapa gua udah maafin lu." Ucap Alea sambil tersenyum.

Chan memeluk Alea dengan tersenyum.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang dari luar rumah Alea yang sedang memperhatikan mereka.

Felix yang baru datang, dan melihat Alea berpelukan dengan Chan.
Dia langsung berpikir "Chan udah balik? Mungkin gua harus mundur." Pikirannya.

Bunga yang ia pegang terjatuh di depan pagar rumah Alea, Felix pergi dengan hatinya yang sakit.
Padahal, rencana nya malam ini Felix mau melamar Alea.

Mereka berdua berbincang cukup lama, banyak hal yang Chan ceritakan pada Alea, begitupun sebaliknya, tapi ada satu hal yang tak ia ceritakan, yaitu tentang hubungan nya dengan Felix.

"Gua balik ya, udah malem juga." Ucapnya pamit pada Alea.

"Oh oke Chan." Ucap Alea.
Dan ia pergi mengantar Chan ke depan gerbang.

Saat Chan sudah masuk ke rumahnya, Alea melihat ada bunga yang tergeletak di bawah.
Pikirannya langsung menuju ke Felix.

Ia langsung berlari untuk ke rumah Felix.
Saat sudah sampai di sana, rumah nya terlihat sepi.
Apa Felix dan keluarga nya sudah tidur? Itu pikiran Alea.

Hp nya bergetar, ada panggilan masuk, ia melihat, itu dari Mama nya.

"Iya Ma, tadi aku keluar bentar," ucapnya lewat telpon.

"Iya, tadi ngedadak, jadi lupa nutup pintu rumah." Ucapnya lagi.

"Iya aku balik sekarang." Kata terakhir sebelum ia menutup telpon nya.

Alea memutuskan pulang kerumah.

Kini ia sedang terbarin dengan bunga di pinggir nya.
Ia menatap atap rumahnya. Sesekali ia melihat hp nya.

Akhirnya, ia memutuskan untuk menelpon Felix.

Tak ada jawaban dari sana.
Sudah dua kali ia mencoba. Dan ini yang ke tiga kali, ia masih menunggu telponnya di angkat.

"Hallo?" Ucap laki-laki itu dengan deep voice nya.

"Hey, udah tidur?" Tanya Alea.

"Baru mau tidur," ucap Felix singkat.

"Mmm, tadi aku ke rumah kamu, tapi cuma di depan nya sih hehe." Ucap Alea.

"Ooh," balas Felix.

Alea tau, ada keanehan pada sikap Felix.

"Besok libur kan? Bisa ketemu?" Tanya Alea.

"Di taman depan, jam 4." Lanjutnya.

"Oke, aku tutup ya, good night." Jawab Felix. Lalu ia memutus sambungan telponnya.

"Aneh" satu kata untuk Felix dari Alea.

It's Mine || Bangchan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang