27

363 52 0
                                    

Sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar gadis yang masih tidur itu.

Tok tok tok

Pintu kamar nya diketuk oleh seseorang, entah siapa. Pemilik kamar masih tidur.

Seseorang masuk ke kamarnya, laki-laki berkulit putih itu mendekatkan dirinya ke tempat tidur gadisnya.

"Le, bangun." Ucap Chan mencoba membangunnkan pacarnya yaitu Alea.

Mata Alea langsung terbuka saat mendengar ada suara laki-laki.

Alea kaget melihat ada Chan yang sedang terkekeh di pinggirnya.

Dengan segera Alea menutup wajahnya menggunakan selimut. Lalu, " Heh ngapain lo disini pagi-pagi." Ucapnya dari dalam selimut.

Chan tak hentinya terkekeh melihat tingkah Alea.

"Pagi matalu, sekarang udah 19:30 tuh." Ucap Chan.

"Hah! Bohong kan lu pasti." Ucap Alea dengan segera melihat layar hpnya untuk melihat jam.

"cepet mandi, gue tunggu dibawah." Ucap Chan. Lalu, ia mengacak rambut Alea dan pergi untuk keluar kamar Alea.

"eh mau kemana sih?" Tanya Alea bingung.

"udah cepet mandi sana, ntar juga kamu tau." Ucap Chan yang sudah keluar dari kamar Alea.

"ck, dasar." Ucapnya, lalu ia segera kekamar mandi untuk mandi.

Iyalah mandi masa tidur lagi dikamar mandi J

"Bunda, aku izin pinjem Alea nya bentar ya." Ucap Chan izin ke Bunda nya Alea dengan sopan.

"iya, gak di balikin lagi juga gapapa Chan." Ucap Bundanya sambil tertawa.

"Bunda ih." Protes Alea.

"Eh masih pagi udah rame aja nih." Ucap Taeyong yang sepertinya baru bangun tidur juga.

"gausah ngomong lu bau Dragon." Ucap Alea.

"diem lo adek laknat." Balas Taeyong.

"udah udah rebut terus, lama-lama bunda buang kalian." Ucap Bunda nya bercanda.

"Buang bang Taeyong aja sana Bun." Ucap Alea.

"Lo aja sana." Balas Taeyong.

"Udah sana cepet berangkat, entar telat." Ucap bunda Alea.

"mau kemana si lo?" Tanya Taeyong.

"Kepo lo." Jawab Alea.

"yauda Bun aku pamit ya, Bang Taeyong gua izin pinjem adek laknat lo ya." Ucap Chan.

" bawa aja gak dibalikin juga gapapa Chan." Ucap Taeyong.

"Anjim lu!" Ucap Alea.

"Yauda bun aku berangkat dulu." Izin Alea ke Bundanya.

Akhirnya mereka keluar rumah Alea, dan mereka memasuki mobil Chan. 

"Chan, mau kemana sih?" Tanya Alea bingung.

"Puncak hehee." Jawab Chan.

"Heh kok lo gak kasih tau gua si, tau gitu kan tadi bawa baju dulu buat ganti, ish." Ucap Alea sebal.

"Udah ada tuh baju ganti nya." Ucap Chan sambil melihat kearah jok belakang yang sudah ada tas berisi kebutuhan Alea.

" Hah kok bisa?" Tanya nya kaget.

"Bunda yang siapin ehehe." Jawab Chan sambil terus tertawa.

"Dih lo udah sekongkol sama Bunda. Ah gaa asik nih." Ucap Alea.

"Lagian lu nya, di bangunin pas pagi gak bangun bangun. Dasar kebo." Ledek Chan.

"Sembarangan lo sebut gua kebo. Dasar lo vampir." Balas Alea.

"Laper gak? Belom makan kan?." Tanya Chan.

"Tau kan tadi bangun langsung mandi langsung diculik kepuncak." Jawab Alea ketus.

Chan terkekeh melihat tingkah pacarnya.

"Mau makan apa?" Tanya Chan.

"Terserah, yang penting perut aku terisi." Jawab Alea.

"Batu aja mau?" Tanya Chan sambil tertawa.

"Ya gak gitu konsep nya Bambang." Ucap Alea.

Chan tertawa mendengar jawaban pacarnya.
Ia melihat restoran, lalu menepikan mobilnya untuk berhenti dan mengisi perut mereka.

"Makasih Mbak." Ucap Chan ramah kepada pelayan yang mencatat pesanan mereka.

"Tebar pesona teroooossss." Sindir Alea yang ada di depannya.

"Cemburu mbak?" Ledek Chan.

"Gak tuh B aja." Jawab Alea.

Chan hanya tertawa.

"Chan, kita ngapain sih ke puncak?" Tanya Alea.

"Liburan lah." Jawab Chan.

"Yeuuu liburan lagi ada pandemi gini." Ucap Alea.

"Gapapa asal ikutin protokol kesehatan." Jawab Chan.

"Eh iya. Le, apa pendapat lu tentang Nikah Muda?" Tanya Chan tiba tiba serius.

"Hah? Apaan lo tumbenan nanya gini." Jawab Alea.

"Jawab aja sih." Pinta Chan.

"Hem, Nikah Muda ya... Yang pasti kalo mau nikah muda tuh harus siap dalam segala hal. Entah itu fisik ataupun batin." Ucap Alea.

Chan hanya mengangguk kan kepalanya tanda paham.
Tak lama makanan mereka diantarkan ke meja mereka.

Keduanya fokus mengisi perut mereka masing-masing.

"Jujur sama gue, lu tumbenan tiba-tiba nanya soal nikah muda?" Tanya Alea saat mereka sedang makan.

"Beresin dulu makannya, ntar gua jawab." Ucap Chan.

"Udah?" Tanya Chan.

Alea menganggukan kepalanya.
"Ayo." Ucap Chan. Lalu, Chan memegang tangan Alea dengan erat saat mereka keluar restoran dan melanjutkan perjalanan menuju puncak.

"Jawab Chan." Ucap Alea saat mereka sudah berada di dalam mobil dan sedang melanjutkan perjalanan.

"Eh iya lupa ehe." Ucap Chan.

"Yeuu kebiasaan emang." Ucap Alea.

"Ya nggak sih, gua cuma nanya aja ahaha soalnya temen gua banyak yg nikah Muda." Jawab Chan.

"Lah kirain kenapa." Ucap Alea.

"Apa? Emang lu Mau nikah muda?" Tanya Chan.

"Gua masih pengen ngerasain hidup bebas Chan, masih ada mimpi yang belum kesampea." Ucap Alea sambil menatap kearah depan dan tersenyum.

"Gapapa, gua paham, lagian gua nya kan masih kuliah. Kita jalanin gini dulu." Ucap Chan sambil memegang tangan Alea dan menatap Alea.

"Jangan lama lama natap nya, ntar nabrak." Ucapnya.

Lalu mereka berdua tertawa bersama.

Hay guys, aku minta maaf karena baru bisa up sekarang ㅠ ㅠ
Makasih kalian udah nungguin cerita yang gaje ini up.
Jadi rencananya, setelah cerita ini selesai, aku bakalan bikin cerita baru lagi dan cast nya Bangchan.
Jadi guys, jangan lupa vote dan komen ya biar aku nya makin semangat dan rajin up biar cepet selesai hihii.

It's Mine || Bangchan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang