30

345 47 0
                                    

Hari mulai malam.
Semuanya tengah berkumpul duduk santai di depan api.
Alea dan Chan duduk bersebelahan.
Di sebelah Alea, ada Vivi, Elia, Han, Hyunjin, Felix, Changbin, Lino, Jeongin, Seungmin dan Woojin.

Alea bersender ke pundak Chan.
"ENAK YA YANG NYENDER, GUA NYENDER KESIAPA NIH HIKD SAD BANGET." Ucap Vivi saat dia melihat ke arah Alea dan Chan.

Han dan Elia yang sedang mengobrol berdua.
Dilihat, mereka berdua semakin dekat hari ini.

Dan yang lainnya sedang bercanda dan mengobrol.
"Tadi beli kembang api gak?" Tanya Changbin.

"Beli doooooong." Ucap Elia.

"Eh kapan beli nya dah?" Tanya Vivi.

"Tadi sih, pas kalian belanja, gua sama Elia beli kembang api, si Felix balik villa." Jelas Han.

"Ambil cepet kembang api nya." Ucap Chan.

"Biar Jeongin aja yang ambil Bang. Di mana nyimpennya?" Tanya Jeongin yang sudah berdiri siap mengambil.

"Di deket meja deh Jeong, coba lu cari aja." Ucap Elia.

"Oke, Jeongin ambil bentar." Ucapnya lalu pergi berjalan.

"Eh Jeong, gua ikut." Ucap Vivi tiba-tiba.
"Hareudang liat di pinggir gua yang pacaran pen minum es." Ucap Vivi sambil menuju Jeongin.

"Sirik aja lu kutu kuda." Ucap Alea.
Lalu, ia melanjutkan kegiatannya dengan Chan.

Alea masih menyenderkan kepalanya di bahu Chan, lalu ia memegang tangan Chan, memainkan jari Chan.
"Jari lu jelek banget si." Ledek Alea.

"Cantik gini jari gua." Ucap Chan sambil menunjukkan semua jarinya.

"Cantikkan punya gua juga." Ucap Alea tak mau kalah.

"Iyain aja biar Princess seneng." Ucap Chan sambil tertawa.

"Jyjyk alay." Ucap Alea sambil tertawa.

"Alay gini suka kan." Goda Chan.

"Suka, sayang juga." Ucap Alea sambil menatap Chan sambil tersenyum.

"Hahaha Love You." Ucap Chan sambil mengacak rambut Alea.

"Too, kangoro ku." Ucap Alea.

"Heh sembarangan." Protes Chan karena disebut Kangoro.

"HAREUDANG HAREUDANG HAREUDANG." Ucap Han.

"PANAS PANAS PANAS." Lanjut Felix.

"MERINDING GAK SI GUYS, GUA KOK MERINDING YA." Ucap Lino.

"Jomblo sirik." Ucap Chan.

"Nih kembang api nya." Ucap Jeongin dan Vivi datang.

"Eh bagi satu." Ucap Seungmin.

"Ambil noh Min." Ucap Jeongin.

Jeongin membagikan kesemua orang.
Chan sudah menyalakannya, lalu Alea menyalakannya dari kembang api milik Chan.

Mereka semua bermain kembang api.
Tapi tak lama, Alea merasa dada nya sesak, ia kesulitan bernapas. Ia terus memegang dadanya.

Chan yang melihat ke arah Alea langsung panik.

"Le kenapa?" Tanya Chan panik.

"Dada gua engap Chan." Ucap Alea dengan suara yang kecil.

"Asma lu kambuh?" Tanya Chan panik.

"Le kenapa?" Tanya Elia.

"Asmanya kambuh." Ucap Chan khawatir.

"Bawa ke dalem Chan, disini banyak asap. Pantes kambuh." Ucap Changbin.

Lalu Chan menggendong Alea ala bride style.

"Dia bawa Inhealer nya gak?" Tanya Vivi panik saat mereka sudah berada di dalam.

Chan mendudukkan Alea di tempat tidur.

"Inhealer ada di tas," ucap Alea dengan napas yang susah.

Dengan cepat Vivi mencari tas Alea, lalu ia membongkarnya untuk mencari Inhealer itu.

"Nih." Ucap Vivi kepada Chan yg masih mendampingi Alea.

Dengan cepat Chan mengarahkan Inhealer nya kepada Alea.

Tak lama, napas Alea kembali normal.
Tapi, ia merasa sangat lemah.

"Vi, El. Gua izin buat tidur disini gapapa? Biar gua yang nemenin Alea." Ucap Chan.
"Eh tenang aja, pintu nya bakalan gua buka kok." Lanjut Chan.

"Yaudah Chan, lu tidur disini jagain Alea, biar gua ama Elia di luar." Ucap Vivi.

"Eh gak boleh diluar, pake kamar gua aja tuh. Biar gua yang di luar." Ucap Felix.

"Thanks Lix." Ucap Vivi.

"Thanks ya, mending sekarang kita pda istirahat, udah tengah malem juga." Ucap Chan.

Mereka semua meninggalakn Alea dan Chan di kamar dengan pintu terbuka.

"Kamu istirahat gih," ucap Chan kepada Alea.
"Aku jagain kamu disini." Lanjutnya.

"Makasih ya," ucap Alea sambil tersenyum.
"Tapi aku udah gapapa kok." Ucap Alea.

"Udah berisik, gausah ngeyel, kamu itu lagi gak kenapa kenapa. Biar aku yang jagain kamu. Kalo kamu ngerasa sakit lagi langsung panggil aku." Omel Chan.

Alea tersenyum melihat Chan mengomel.
"Iya iya ngomel terus." Ucap Alea.

"Aku tuh panik, liat kamu tadi." Ucap Chan.

"Maaf ya, udah buat kamu panik, aku juga gak tau, kenapa bisa kambuh. Padahal udah lama gak kambuh." Ucap Alea.

"Itu karena asap kembang api tadi tau." Ucap Chan.

"Hehe iya bisa jadi sih, soalnya tadi berasap." Jawab Alea sambil cengengesan.
"Mau minum gak? Aku ambil bentar ya." Ucap Chan sambil pergi ke dapur untuk mengambil minuman.

Tak lama Chan datang dengan sebotol air putih.

"Nih minum dulu." Ucap Chan sambil menyodorkan botol.

"Makasih ya sayang." Ucap Alea. Lalu ia meminumnya.

"Sekarang istirahat! Aku bakalan disini nemenin kamu." Ucap Chan.

"Yaudah, good night Chan." Ucap Alea.

"Night too baby." Ucap Chan yang terus menggenggam tangan Alea.

Lalu, ia mencium kening Alea dengan penuh perasaan.

It's Mine || Bangchan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang