1. Anak Alay

526 29 0
                                    


HAPPY READING


Agatha Evlyn Xeevara. Gadis yang sedang berjalan kearah kantin, dengan permen digenggamannya itu mampu menarik seluruh perhatian orang dikoridor.

Tadi saat bel istirahat telah berbunyi, ia tidak langsung pergi kekantin bersama sahabatnya, Nara Slavina. Gadis dengan rambut asli kecoklatan itu terlebih dahulu pergi ke perpustakaan. Katanya, awal pembelajaran baru ini, perpustakaan mendapatkan sumbangan buku Sains. Dengan semangatnya gadis itu berhambur untuk menyapa buku-buku baru.

Gadis yang disayangi oleh banyak guru itu, memang suka berkunjung keperpustakaan. Gadis itu memang aktif. Tak heran memang namanya dikenal siapa saja.

Permen lolipop yang sedang ia nikmati telah habis, hanya tersisa stick nya saja. Perjalanan nya harus terhalang terlebih dahulu, untuk membuang stick permennya dulu.

Plung... Pus

Tepat sasaran. Ia kembali berjalan lagi. Sepanjang jalan ia begitu banyak mendapatkan goda-godaan. Sampai bibirnya pun rasanya sudah sangat pegal, karena harus membalas sapaan yang ia dapatkan.

"Lyn,  Lyn,"sapa salah satu cowok yang berada digerombolan anak-anak yang sedang duduk ditangga. Gadis itu berhenti lalu menoleh.

"Punggu lo kenapa, Lyn?"tanyanya.

Sontak gadis itu meraba tubuh bagian belakangnya, "kenapa? Gapapa ko, "katanya memastikan.

"Aneh deh. Masa bidadari gak ada sayapnya."

Sa ae anak kambing...

Alay banget fergussoooo...

Pengen muntah gua...

Evlyn menggelengkan kepalanya, "receh banget sih lo,"ucap gadis itu.

Ekhem

Gadis itu kaget. Deheman dari belakang tubuhnya mampu membuat ia terlonjak. Gadis itu menoleh kebelakang. Cowo dengan alis tebal sedang menatapnya lekat. Lalu menatap segerombolan lelaki tadi. Detik itu pun juga mereka terdiam.

"Bima?"ucap Evlyn.

Bima Jazztin Bramasta. Cowo yang mempunyai mata hanzel dengan badan tegap yang dikagumi oleh kaum hawa adalah ketua basket dari LHS. Dan lelaki itu adalah,pacarnya. Cowo itu mengapit jari-jari lentik Evlyn di jari tangan cowo itu, lalu menariknya menjauhi segerombolan cowo alay tadi.

"Aduh—Bim, jangan kenceng-kenceng,"ujar gadis itu. Cowo itu berhenti menariknya, tepat dikoridor yang sedikit orang lewat kesana. Lelaki itu berbalik menghadap Evlyn.

"Bagus ya. Sekalinya ketemu, malah lagi ketawa-ketiwi sama cowo alay kaya mereka, "kata Bima sembari berdecak pinggang.

Memang selama liburan sekolah, gadis itu berlibur ditempat kelahiran daddy-nya. Jadi wajar saja jika Bima merindukannya. Lagi pun mereka hanya bertemu lewat vidio call saja.

"Males ngomong. Udah ayo, ah,  laper, "kata Evlyn sambil menarik tangan Bima menuju kantin.

Evlyn dan Bima sudah duduk dikursi kantin. Sebelum mereka datang kesini, disini sudah ada Nara,Zyan dan Rian. Jadi, mereka tidak perlu lagi mencari meja kosong. Karena memang mejanya tidak ada yang kosong.

"Katanya, dikelas lo ada anak baru Lyn?" tanya Zyan lalu menyuapkan satu sendok batagor kedalam mulutnya. Gadis itu mengangguk.

"Cantik gak? "sekarang Rian yang bertanya.

"Boro-boro cantik. Dia tuh kampungan tau gak. Pas masuk kelas aja nih ya, dia make seragam lusuh banget. Udah mah dikepang dua lagi ke bocah sd, "sinis Nara. Evlyn menepuk tangan Nara.

"Serius lu?"tanya Zayn dan Rian kompak. Nara mengangguk.

"Gak boleh gitu, Nara, "ucap Evlyn.

"Tau, lu,  Nar. Contoh dong pacar gue," Kata Bima, lalu merangkul pundak Evlyn.

"Biasa aja dong, lo, "sewot Zyan.

"Iya biasa aja, "ucap Rian.

Apakah kalian tahu? Zyan, Nara dan Rian, terjebak cinta segitiga. Kedua lelaki itu. Sama-sama menyukai Nara.

-*-*-*-*-*-

Setelah selesai mengisi perutnya.  Evlyn dan Nara menuju kekelas mereka. Tanpa tiga cowo usil yang mengikutinya.

"Lo udah ketemu ka Irshan, Lyn?" Tanya Nara.

Irshan Araham. Adalah kaka kelas mereka. Banyak yang mengatakan bahwa Irshan menyukai Evlyn. Namun, gadis itu bersikeras menolak isu itu. Selama ini Evlyn dan Irshan berteman baik. Dan tidak ada yang spesial sama sekali dari pertemanan mereka.

"Belum. Kenapa?"Tanya Evlyn.

"Katanya sih, ka Irshan masih nunggu lo putus sama Bima tuh, Lyn, "ucap Nara.

"Ngarang, "ucap Evlyn lalu menyenggol Nara.

"Serius Evlyn... Lu mah kalo dikasih tau gak pernah percaya."

"Emang enggak,"ujar Evlyn sambil meleletkan lidahnya kearah Nara.

BRUKK 

Gadis itu kaget. Saat seseorang dari arah depan terjatuh dihadapannya. Tepat dibawah kaki jenjang Evlyn. Saat orang didepannya ini mendongak kearah Evlyn. Ia terkejut.

-*-*-*-*-*-

Terimakasih telah membaca; w
Vote and comment; )

See you

Subang, 26 juni 2019

STS[1]: LIBRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang