Selamat membaca ❤️
*****
Fani baru saja menginjakkan kakinya di koridor utama namun tatapan sebal serta ejekan dari orang-orang terus saja dilontarkan kepadanya dirinya. Ia pun menunduk malu, tak berani berjalan sambil menatap lurus kedepan.
"Gila sih, masih berani masuk sekolah dia."
"Ga tau malu banget anjirr."
"Huuuuu dasar tukang tipu!"
"Tukang tipu!"
Gadis itu semakin mempercepat jalannya sampai ia beberapa kali bertabrakan dengan murid lain, bukan bertabrakan sih lebih tepatnya orang-orang sengaja menyenggol bahu Fani hingga membuat ia sedikit oleng.
Brukk
Fani tersentak saat akan berbelok menuju kelasnya, ia malah bertabrakan dengan seseorang dan seseorang itu adalah Bima.
Bima memutarkan bola matanya saat tahu orang yang baru ia tabrak adalah Fani. Ia berdecak lantas beranjak pergi, namun tangan Fani mencekal nya agar ia tak pergi.
"Apaan sih lo?!"sentak Bima sambil melepaskan tangan Fani dengan kasar.
"Bim... Dengerin aku dulu, aku bisa jelasin," mohon Fani.
Bima memasukan kedua tangannya ke saku lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar yang mendapati anak-anak sedang menyaksikan dirinya dengan gadis dihadapannya. Ia kembali menatap Fani yang sedang memohon dengan menempelkan kedua telapak tangannya.
"Jelasin apalagi Fan?lo udah ngancurin semuanya,"ucap Bima.
"Aku ngelakuin itu karena ada alasannya. Plis Bim jangan putusin aku ya," lirih Fani.
"Simpan alasan gak bermutu lo itu, semuanya udah gak ada gunanya Fan," ucap Bima. "Bisa-bisanya gue mau diboongin sama cewek kaya lo. Lo harusnya mikir, kalo bukan Evlyn lo gak akan punya temen sampe sekarang, gue jamin. Lo gak tau diri tau gak, tega ya lo hancurin hidup cewek gue," kata Bima.
Fani yang tadinya menunduk langsung menatap Bima, "Dia bukan cewek lo lagi!" Keras gadis itu.
"Itu semua karena lo!" Tunjuk Bima. "Lo tuh jadi cewek jahat banget sih, gak punya hati tau gak."
Fani menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah mengalir.
Bima menatap Fani malas karena gadis itu mulai berdrama lagi, "Udahlah Fan, anggap kita gak pernah kenal. Satu lagi jangan pernah tunjukin muka lo di depan gue lagi, gue benci sama lo. " Kata Bima yang setelah benar-benar pergi meninggalkan Fani yang sedang menanggung malu.
*****
Evlyn baru saja hendak memasuki perpustakaan namun, seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapannya membuat ia harus mundur dua langkah.
"Kak Irshan," sapa Evlyn.
"Hay Lyn,"sapa balik cowok itu. "Mau pinjem buku?"tanya cowok itu karena tak melihat tanda-tanda ada buku yang dibawa Evlyn.
Evlyn belum menjawab pertanyaan Irshan, tadinya ia memang akan meminjam buku namun, karena saat ini ia bertemu dengan Irshan, gadis itu membelokkan niatnya.
"Gue mau ngomong sama kak Irshan," jawab Evlyn dengan nada tak bersahabat, masih kesal dengan kelakuan cowok itu disaat acara King And Queen tempo hari.
Irshan malahan terkekeh, "Boleh, tapi di kantin aja ya laper gue soalnya, yuk," kata cowok itu sembari menarik tangan Evlyn menuju kantin.
Sepanjang jalan menuju kantin banyak orang-orang yang membicarakan kedekata antara dua sejoli itu. Menurut Evlyn itu tak terlalu aneh namun, yang paling aneh saat ini adalah ketika orang-orang yang menyapa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STS[1]: LIBRA (End)
Teen Fiction* Ini kisah dari seorang Agatha Evlyn Xeevara kekasih dari seorang ketua basket Bima Jazztin Bramasta, yang dikhianati oleh anak baru yang menjadi teman barunya. Seiring berjalannya waktu kehidupannya berubah. Ia sering kali dituduh melakukan Kesa...