SELAMAT MEMBACA'-, -"Widihh gilaaa cantik bener bro. "
"Siapa sih, anak baru ya?"
"Bukannya anak culun XI IPA'A ya?"
"Montok bener anjr."
Gadis yang sedari tadi menjadi bahan cibiran orang sepanjang koridor pun, hanya tersenyu. Berjalan dengan anggun, baju dan rok yang pas dengan badannya, menambah kesan percaya diri terhadap dirinya sendiri.
Fania Putri.
Itulah gadis yang sedang kita bicarakan saat ini. Sikepang dua yang senang membaca buku sendirian diperpustakaan. Yang bahkan kebanyakan dari mereka tidak tahu jika gadis itu bersekolah disini. Malah sekarang menjadi topik trending satu di Luveta high school.
Gadis itu berbelok memasuki pintu kelasnya. Didalam kelas sudah ramai akan murid. Memang ini kali pertamanya ia berangkat sekolah siang. Dimana banyak murid yang sudah datang.
"Lo siapa?" tanya seorang cowo lambe kehadapan Fani.
Semua murid yang ada di XI ipa'a pun tak kalah hebohnya saat Fani memasuki kelasnya. Bahkan sekarang lingkaran manusia pun mengeliliginya.
"Fani,"jawab gadis itu.
"WHAT! REALLY! WHAA DAEBAK, "teriak cowo itu sambil menggelangkan kepalanya tak percaya.
"Fani?"panggilan seseorang. Gadis yang sedari tadi sibuk dengan bukunya pun menghampiri Fani.
"Hai,Lyn,"sapanya balik. "Ouh iya, makasih ya kemarin lo udah mau anterin gua kesalon," ucap Fani.
"Sama-sama. "
"Bentar-bentar. Jadi kemaren lo kesalon sama dia?"tanya Nara sambil menunjuk Fani. Evlyn mengangguk.
Jadi sebenarnya, kemarin sehabis pulang dari kelas tambahan mereka. Evlyn mengajak Fani kesalon tantenya. Dan tentu saja Fani menerimanya dengan senang hati.
Dan jadilah seperti sekarang. Fani benar-benar berubah dari hari sebelumnya. Rambut yang sering gadis itu kepang kini terurai indah. Bibir yang biasanya kering sekarang berwarna merah muda. Wajahnya benar-benar fress. Dan lagi, kata yang sering gadis itu gunakan 'aku-kamu' sekarang 'lo-gue'.
Evlyn menggangguk.
"Gue gak nyangka lo bisa secantik ini, "ujar Bella teman sekelas mereka.
"Kalo kaya gini mah, bisa kalah saing si Evlyn."
"Kalian apaan sih,"ucap Evlyn.
"Tapi bentar deh. Kalo diliat-liat, emang sih Fani sekarang cantik, tapi menurut gua masih cantikan Evlyn kita dongg!!!"
Evlyn hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman-temannya. Yang asal berbicara saja.
Sedangkan Fani. Entah mengapa hatinya sedikit risih dengan perkataan teman sekelasnya tadi.
-*-*-*-*-*-
Istirahat pertama begitu ramai. Koridor pun sangat dipenuhi oleh murid-murid. Seperti pasar. Sampai-sampai berjalan saja harus berdesak-desakan. Cih ini hanya dikoridor, bagaimana jika dikantin. Huh membayangkannya saja sudang pusing.Seperti sekarang. Gadis yang sudah tiga hari belakangan ini menjadi topik pembicaraan para siswa berjalan sendirian. Biasanya waktu istirahat ia hanya berdiam diri didalam kelas. Namun, akhir-akhir ini ia lebih sering keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STS[1]: LIBRA (End)
Teen Fiction* Ini kisah dari seorang Agatha Evlyn Xeevara kekasih dari seorang ketua basket Bima Jazztin Bramasta, yang dikhianati oleh anak baru yang menjadi teman barunya. Seiring berjalannya waktu kehidupannya berubah. Ia sering kali dituduh melakukan Kesa...