20. Berakhir

190 9 0
                                    


Selamat membaca-, -

"Kenapa sih bro?"

Bima yang sedang melamun ditempat duduknya, kaget saat pundaknya ditepuk secara tiba-tiba.

"Kaget gua anjir, "ujar Bima sambil membenarkan posisi duduknya.

"Kenapa? Ada masalah lo?"tanya Rian.

"Kalo ada masalah itu, cerita. Lo anggap kita temen bukan sih?" tanya Zyan.

Bima memijat pelipisnya.

"Kalian percaya gak, kalo Evlyn selingkuh?"kata yang diucapkan Bima sontak membuat kedua temannya bingung.

"Evlyn selingkuh? Sama siapa?!"

"Gak tau sih bener nya. Tapi, seminggu ini gue sering dikirimin foto sama nomer gak dikenal. Parahnya dalem fotonya itu Evlyn lagi jalan sama cowo,"Jelas Bima, lalu menunjukan foto-foto kekasihnya sedang bersama pria lain.

"Menurut gua sih, bisa jadi Evlyn selingkuh. Soalnya sekarang lo item, latihan mulu, "ucap Zyan.

Rian yang ada disamping cowo itu langsung menoyor kepala Zyan. "Gak guna, "ucap Rian.

Memang selama mereka latihan. Mereka tidak pernah lagihan diindoor. Coachnya memerintah mereka untuk berlatih dilapang luar saja.

"Jadi ini, yang buat lo nyuekin Evlyn beberapa hari ini?"tanya Rian.

"Gue juga percaya, gak percaya sih. "

"Lo udah tau belum siapa pengirimnya? "

"Belom sih. "

"Ternyata kapten kita, tidak sepintar yang kita duga guys, "ujar Zyan tidak jelas sembari melenggang pergi begitu saja.

"Gak jelas banget tuh anak, emak nya siapa sih?"kata Bima.

"Jadi gitu?"

"Apaan? "

"Otak lo dimana? lo nyuekin Evelyn tanpa lo tahu yang benarnya gimana "ucap Rian.

Rian memajukan sedikit kursinya agar lebih dekat dengan Bima.

"Lo cowo kan, Bim?"

"Iyalah njing, apaan lagian nanya gitu."

"Karena lo cowo, lo harus pinter dikit Bim. Karena nantinya kan kita yang akan jadi pemimpin, keluarga terutama,"ujar Rian. "Lo tanya dulu Bim sama cewek lo. Minta penjelasannya. Lo bukan cewek kan? Yang selalu marah tiba-tiba tanpa nanya dulu kebenarannya?"

Bima terdiam, tak bisa berkata kata lagi.

*****
Jam sudah menunjukan pukul tiga siang. Itu artinya bel pulang LHS sudah dibunyikan. Seluruh siswa berbondong keluar dari kelasnya bersiap untuk pulang kerumah masing-masing.

Berbeda dengan Bima. Mendengar bel berbunyi cowo itu langsung pergi menuju lab Olimpiade. Untuk saat ini, rencananya ia akan meminta maaf kepada kekasihnya lalu untuk malamnya ia akan mengajaknya berkencan.

Sambil berjalan cowo itu membenarkan letak tas yang menyampir dipundak kirinya. Ia mengeluarkan ponselnya karena berbunyi. Satu pesan masuk kedalam ponsel miliknya.

Saking fokusnya ia membalas pesan Rian diponsel, dirinya sampai menabrak seseorang dari belakang.Buru-buru ia memasukan ponselnya kembali kedalam saku seragam miliknya. Bima berjalan kedepan gadis yang telah ia tabrak sampai jatuh.

Ia berjongkok, "lo gak papa?" tanya Bima kedapa gadis dihadapannya.

"Gak liat-liat ya lo kalo jalan, "ujar gadis dihadapkannya yang masih menunduk membereskan buku-bukunya yang terjatuh.

STS[1]: LIBRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang