SELAMAT MEMBACA; W"Lyn, beneran deh. Gua duluan ya, kaka gue udah didepan soalnya, "kata Nara.
Evlyn mengangguk, "yaudah sana. Kasian ka Dito nunggu lama, "kata Evlyn. Nara melambaikan tangannya kearah Evlyn, dan langsung berlari menemui kakanya.
Bel pulang sekolah telah berbunyi sedari tadi. Namun, Evlyn meminta agar Nara menemaninya dulu kekamar mandi. Cukup lama sih, jadi Dito-abangnya Nara harus menunggi dulu.
Evlyn dengan santai melewati koridor dengan tujuan saat ini adalah parkiran. Katanya, sang kakak Cheryl telah menunggunya juga disana. Sambil menenteng tas bermotif hologram. Evlyn berjalan sendirian. Tapi langkah gadis itu terhenti saat suara bariton memanggil namanya.
Evlyn menoleh kebelakang, lelaki dengan seragam rapi menghampiri dirinya. Lelaki itu berjalan dengan tegap yang mampu melelehkan hati kaum hawa setiap melihatnya.
"Lama gak ketemu" kata orang itu setelah berada dihadapan Evlyn, lalu mensejajarkan posisinya
"iya lama ya."
"Gimana kabarnya?"
Gadis itupun tersenyum, "kabar aku baik, kalo ka Irshan gimana?" tanya balik Evlyn.
"Seperti yang lo lihat, gimana
disana? Seru? "tanyanya tersenyum hangat."Ya gitu deh, kalo kakak libur sekolah dimana?"sekarang giliran Evlyn yang bertanya, tidak enak dong jika Irshan saja yang terus menanyakannya, nanti dia jadi merasa kaya reporter dong.
"Kalo gue diBandung. Dirumah nenek gue, " katanya, lalu setelah itu mereka mengobrol dengan asiknya dikoridor, sampai Evlynpun melupakan kakanya yang menunggu diparkiran
"Bandung? Wah asik kayanya. Udaranya juga sejuk ya?"tanya Evlyn.
Irsha mengangguk.
"Kapan-kapan, ka Irshan ajakin gue kesana ya."
"Iya tuan putri, "kata Irshan membuat Evlyn tertawa.
"Kapan?" tanya Evlyn dengan mata membinar.
"Kapan-kapan,"ucap cowo itu lalu tertawa. Evlyn memukul bahu Irshan.
"Gak lucu ya."
"Yang bilang lucu siapa?"
"KAK IRSHAN!"
Cowo berhalis tebal itu menutup kedua telinganya. "Gausah teriak juga Lyn. Pengang telinga gua, "kata Irshan.
"Bodo, "ujar Evlyn seraya meleletkan lidahnhya kearah Irshan.
"Mau pulang sekarang?" tanya irshan.
"Iya kakak,adek mau pulang. kenapa mau nganterin ya?" kata seseorang, tapi bukan Evlyn, melainkan Bima yang sudah berada dibelakang mereka, sontak mereka berdua membalikan badannya. Disana sudah ada Bima dengan tangan didepan dadanya ditambah dengan wajah kesalnya
Sebenarnya Bima tahu jika, Irshan kakak kelasnya itu menyukai kekasihnya. Tapi ini Bima, siapa saja yang berniat merusak hubunganya dengan Evlyn, akan dibuat hidupnya tidak tenang, sekalipun itu Kakelnya.
"Bima. Sejak kapan ada disitu?" tanya Evlyn, lalu ia dikejutkan dengan secara tiba tiba Bima merangkul pinggangnya
"Dari kapan ya?... Ouh mungkin dari aku liat seseorang yang coba mau modus sama kamu" kata Bima sambil sesekali melirik Irshan dengan sinis
"Kamu apaan sih, Bim," kata Evlyn, ia tahu kemana arah pembicaraan Bima
Irshan berdehem, "gue duluan aja ya Lyn," kata Irshan.
"Eh... Ah iya kak" setelah Evlyn berkata itu, Irshanpun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kakak gamau anterin adeknya dulu?" teriak Bima disaat Irshan telah menjauh.
"kamu mau sampai kapan
kaya gini?" tanya Evlyn menatap kearah Bima."Sampai kamu gak deket sama kakel ganjen itu lagi,"ujar Bima lalu merangkul bahu gadisnya untuk berjalan beriringan.
"Bim, tadi aku sama ka Irshan cuma ngobrol biasa aja ko."
"Aku tau" jawab bima seraya mencubit hidung mancung milik Evlyn, membuat hidung gadis itu merah. "pulang sama siapa?"
"sama-
"HEH!"
Keduanyapun menoleh kesumber suara, "Mau gue gorok tuh tangan," kata Cheryl.
Mendengarnya sontak Bima menjauhkan tanganya dari wajah Evlyn.
"Gue nunggu lebih dari setengah jam ya, lo malah asik-asik pacaran sama nih anak. Gila adek laknat" kata Cheryl, seraya melipatkan kedua tangannya di dada.
"Tadi—"
Belum sempat Evlyn menyelesaikan ucapannya, tangannya lebih dulu ditarik oleh sang kakak.
"Jagain pacarnya gue ya, kakak ipar," teriak Bima disaat kedua gadis itu sepuluhlangkah jauh darinya.
Setelah keduanya sampai diparkiran, mereka langsung memasuki mobil milik Cheryl.
"Lo ngapain aja tadi sama tuh curut?" tanya Cheryl
"Nggak ngapa-ngapain, tadi itu gue lagi ngobrol ya sama kak Irshan, tiba tiba dia dateng gitu aja" kata Evlyn hanya dibalas anggukan oleh kakaknya.
Kemudian Cheryl menancapkan gasnya, lalu membawa mobilnya keluar dari parkiran.
-*-*-*-*-*-
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA; W
VOTE AN COMMENT;)SUBANG, 28 JUNI 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
STS[1]: LIBRA (End)
Teen Fiction* Ini kisah dari seorang Agatha Evlyn Xeevara kekasih dari seorang ketua basket Bima Jazztin Bramasta, yang dikhianati oleh anak baru yang menjadi teman barunya. Seiring berjalannya waktu kehidupannya berubah. Ia sering kali dituduh melakukan Kesa...