Selamat membaca❤Evlyn sedang mengerjakan tugasnya diruang televisi, dirinya duduk dibawah sedangkan laptop dan bukunya berada diatas meja. Dengan dua buah susu kotak rasa stroberi yang menemaninya.
Tangannya menulis dengan lihainya menyalin kata-kata yang berada dilayar lapton kepada buku, dengan susu kotak yang berada ditangan kanannya.
Ia menghentikan aktivitasnya saat merasakan ada seseorang yang memperhatikannya dari samping. Lantas saja gadis itu menoleh, dan benar saja adiknya sedang duduk manis disebelahnya sambil menatap Evlyn.
Tidak hanya Sargas saja, kakanya juga kini sudah duduk dibelakang sofa yang ia duduki sekarang. Evlyn bisa menyimpulkan, sepertinya mereka baru pergi bersama.
"Ngapain kaya gitu, Gas? "
Cowok itu menggelengkan kepalanya sambil menyengir tak jelas. Dan anehnya, sampai memeluk Evlyn dengan sangat erat. Sampai-sampai gadis itu kehabisan nafas.
"Agas sayang kok sama kakak,"ujar cowok itu tak jelas.
Evlyn langsung mendorong adiknya. Sambil menetralkan nafasnya ia menatap adiknya geram, "Apaan sih, Gas? Gak jelas kamu ah,"kata Evlyn.
"Pokoknya, kita selalu ada buat kakak. Okey, "ucap Sargas lalu langsung melenggang pergi begitu saja.
Evlyn menatap kepergian Sargas dengan wajah bingung. Itu anak kenapa sih?
Ia menggaruk kepalanya, lalu dengan raut wajah yang masih bingung ia kembali melanjutkan menulisnya.
Tak sampai disitu, kini ia pun dikagetkan juga oleh kakaknya yang tiba-tiba menyimpan paper bag diatas meja, tepat didepannya.
Sambil menghela nafas dan memegang dada ia berkata kepada kakaknya kesal, "apaan sih ka? Ngagetin aja tau, "ucap Evlyn.
"Putus? "tanya Cheryl singkat, tapi bisa membuat Evlyn langsung mengerti arah pembicaraan kakaknya.
"Iya. Tapi, secara baik-baik kok, "ucap Evlyn.
"Lyn, Papih udah bilangkan? Jangan terlalu percaya sama orang baru, "kata Cheryl.
Evlyn menaikan sebelah alisnya, "orang baru siapa? "
Cheryl tak menjawab, gadis itu malahan mulai beranjak dari tempat duduk.
"Itu dari Irshan, "kata Cheryl setelah jauh berjalan pergi dari Evlyn.
Evlyn yang mendengarnya langsung membuka paperbag itu dengan tergesa-gesa. 'Dari Irshan?'
Setelah mengambil isi didalam paperbag tersebut, yang ternyata adalah sebuah novel remaja dengan coklat. Tanpa sadar bibirnya menarik seulas senyum.
Ia membuka setiap lembaran dari novel yang Irshan beri. Ternyata ini adalah novel yang dicarinya sejak satu minggu yang lalu. Buku ini memang best seller, sampai-sampai ia saja kehabisan ditoko buku online. Karena, tidak ada dijual Gramedia.
Lagi, ia dikagetkan dengan kertas yang tiba-tiba saja jatuh kepangkuannya saat ia membuka lembar kelima belas. Evlyn mengambil kertas itu. Kertas putih yang dilipat dua, seperti surat.
Gadis itu membuka lipatan kertasnya. Benar saja, terdapat tulisan didalamnya.
Teruntuk Evlyn
Selamat makan, selamat membaca dan selamat tersenyum kembali;)Hallo...
Sebelumnya gue mau ngucapin maaf, karena gak bisa ngasih ini langsung. Soalnya adek gue rewel. Okey?
Kebetulan gue ketemu Cheryl sama Sargas, yaudah gue titip ke mereka aja. Gapapa kan?Langsung aja kali ya. Gak ada tujuan tertentu sih gue kasih itu ke elo, gak tau kenapa pengen aja. Semoga lo suka deh ya.
Soalnya, lo kan tau gue paling gak bisa milihan sesuatu buat cewek.Ouh ya, jangan pernah senyuman manis lo ilang dari bibir lo ya. Karena kenapa? Kalo mereka tau, lo bakal lebih, dilebihin lagi. Tau kan? Jadi keep smile;)
Soalnya lo kalo senyum juga cantik.
Udah sih,udah ya, gak ada lagi. Bingung soalnya mau ngomong apa lagi. Gara-gara suara adek gue semua kata-kata diotak gue juga pada ilang. Pusing dahh...
*****
Terimakasih membaca; w
Vote and comment;)Subang, 14 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
STS[1]: LIBRA (End)
Teen Fiction* Ini kisah dari seorang Agatha Evlyn Xeevara kekasih dari seorang ketua basket Bima Jazztin Bramasta, yang dikhianati oleh anak baru yang menjadi teman barunya. Seiring berjalannya waktu kehidupannya berubah. Ia sering kali dituduh melakukan Kesa...