36. Dimulai

177 6 0
                                    

Selamat membaca ❤️

*****

Pagi ini Luveta High School terlihat sangat ramai dari biasanya. Dari parkiran motor hingga mobil telah terisi penuh oleh kendaraan dari standar level hingga high level.

Hari ini tepatnya hari dimana pemilihan King And Queen dilaksanakan. Para murid sudah menanti hari ini dijauh jauh hari, dimana hari imi mereka datang dengan penampilan sesempurna mungkin.
Dibarisan kaum hawa, mereka lebih mempercantik wajahnya untuk hari ini, memakai gaun yang indah dan berjalan bergandengan bersama pasangannya. Dan untuk para kaum Adam, mereka datang dengan gaya yang cool. Lebih dewasa dan rapi. Bukan main,jika melihat para cogan LHS saat ini, kalian pasti akan langsung jatuh cinta. Membayangkan betapa banyaknya cowok ganteng di LHS.

Tak hanya para murid, guru, dan beberapa donatur juga ikut serta menghadiri acara ini.

Seperti keluarga donatur terbesar saat ini, mereka tengah berjalan menuju aula utama, tempat berlangsungnya acara.

Marcell dan Kania berjalan bergandengan sambil melihat sekitar, perkembangan bangunan sekolah. Dibelakang mereka ada ketiga anaknya.Cheryl, Evlyn dan juga Sargas. Mereka semua berpakaian rapi, elegan dan juga mewah.

"Pih, nanti aku sekolah dimana Sma?"tanya cowok itu kepo. "Disekolah Papih aja deh ya," lanjutnya.

Marcell melirik kebelakang, "perbaiki dulu nilai sama karakter kamu,"jawab Papihnya.

"Yah Pih, padahal kalo aku sekolah disekolahan Papih pasti lebih gampang, terus apa-apa gak usah bayar kan?" Ucap Sargas.

"Alasan kamu aja udah buat Papih ragu," kata Marcell.

Sargas menghela nafas panjang, lalu melirik kearah Evlyn yang berada disamping sambil membisikkan sesuatu. "Kak, disini ceweknya pada cantik gak?"

Evlyn sudah tak asing lagi dengan perkataan adiknya, "Lo gak liat gue?"tanya balik Evlyn sambil terkekeh.

"Maksudnya yang lain dong. Selain kak Evlyn sama kak Cheryl. Ada?" Sargas tetap saja pada pendiriannya. Sebelum mendapat jawaban pasti, cowok itu pasti akan terus bertanya, itulah Sargas.

"Kamu mau papih masukin ke sekolah khusus cewek Gas?"sambung Papihnya dan membuat Sargas langsung tak bersuara lagi.

Evlyn tersenyum melihat tingkah adiknya. Namun matanya tak sengaja melihat seseorang yang membuat hatinya tak tenang sejak tadi.

"Em... Pih, Mih, aku ada urusan dulu, kalian duluan aja ke aula,"ucap Evlyn.

"Urusan apa?"tanya Mamihnya.

"Sama temen Mih."

"Yaudah kalo gitu kita duluan, kamu jangan lama lama tapi."

Evlyn mengangguk lalu melangkahkan kakinya mendekati Irshan. Cowok itu sedang mengobrol bersama temannya didekat ruang tata usaha.

"Halo Lyn," sapa Ervin, cowok yang tadi mengobrol bersama Irshan.

"Hai Kak,"jawab gadis itu kikuk.

"Makin cantik aja sih Lyn, bisa gak kecantikan nya turunin 2% juga gapapa kok,"ucap Ervin.

Evlyn mengerutkan keningnya tak paham dengan omongan kakak kelasnya satu ini yang ngaur.

"Bawaannya pengen milikin lo mulu,"ucap cowok itu lagi.

Gadis itu hanya terkekeh.

"Bisa aja kak,"ucap Evlyn.

"Btw mau ngapain kesini? Nyari gue ya?"tanya Ervin.

Evlyn hampir saja melupakan tujuan awalnya gara-gara keasikkan ngobrol sama Ervin, apalagi sampai lupa jika Irshan juga ada disana.

STS[1]: LIBRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang