SELAMAT MEMBACA-, -Dalam ruangan bernuansa putih, dengan keadaan hening, tak sedetik pun guru berkaca mata itu mengalihkan pandangannya dari murid dihadapannya yang sedang mengerjakan ulangan harian.
Bu Mayra, atau yang sering kali disebut bu guru cantik oleh murid lelaki. Adalah guru bermata pelajaran Fisika. Jika kalian melihat pertama kali bu Mayra, mungkin kalian akan beranggapan bahwa bu Mayra adalah sosok guru yang baik hati dan bertutur kata lembut. BIG NO. Kalian salah besar. Guru ini paling ditakuti oleh semua murid LHS. Ditambah lagi, jika sedang pms, wanita bersurai hitam legam itu akan baperan parah. Murid berkata salah sedikit saja ia akan langsung menangis. Itu membuat semua murid LHS geram.
"Makannya. Malem tuh belajar, Berlin. Jangan kelayaban terus." sahut Bu Mayra saat melihat gadis kelahiran Jerman itu berbisik kepada teman disebelahnya.
"Leher kamu kenapa, Rudi? Kecengklak? Dari tadi gak bisa diem."
"Tifa gak mungkin ngasih contekan kekamu lagi Bagas. Kalian kan udah mantan."
Murid yang mendengar kan ocehan bu Mayra. Hanya bisa pasrah. Guru satu ini mempunyai penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam.
30 menit berlalu. Ulangan sudah selesai dilaksanakan. Semua murid dengan tidak relanya memberikan hasil ujiannya kepada bu Mayra.
"Evlyn setelah ini temui ibu diruangan,"ucap bu Mayra.
"Baik bu."
"Lusa kita bertemu lagi. Dan saya akan membagikan hasil ulangan harian kalian. Selamat siang, "kata bu Mayra lalu melenggang pergi meninggalkan kelas mereka.
Mereka yang ada didalam kelas langsung bernafas lega.
"Gila. Berasa mau mati idup-idup gua, kalo udah ngadepin ulangan nya bu Mayra,"sahut Niko.
"Untung cantik,"ujar Bagas.
"Terus lo mau embat juga? "tanya Berlin kepada Bagas.
"Ya kali."
Tok... Tok.. Tok...
Suara ketukan dari arah pintu mengalihkan perhatian mereka. Gadis berponi sedang berdiri disana.
"Ada ape dede gemezzzz?" tanya Vino.
"Ini ka, saya suruh ngasih ini ke kelas kaka,"gadis itu menyodorkan kertas kecil kepada Tifa yang berada dekat dengan pintu.
"Kalo gitu saya permisi ka, "gadis itu langsung pergi.
"Apaan tuh, Tif?"tanya Nara.
"Rangkum buku paket dari hal 85-110. Terus kerjain setiap soal yang ada. Semuanya tidak ada yang terlewat. Tertanda, pak Rayhan ganteng. Terakhirnya dikasih emoticon love, " ucap Tifa membacakan tulisan yang dibawa gadis tadi.
"Butuh aja guaaa!!"Teriak Vino.
-*-*-*-*-*-
"Jadi Evlyn. Sekolah kita terpilih untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional. Apakah kamu bersedia?"ucap bu Mayra."Saya siap kok bu. Tapi partner nya? "
"Itu yang jadi masalah buat ibu. Kalo kita ambil Irshan,kayanya gak mungkin. Kepala sekolah juga gaakan ngelibatin kelas duabelas, "kata bu Mayra.
"Yang lain emang ga ada ya bu?"
"Kalo yang lain, ibu rasa kurang yakin. Mereka juga belum tentu mau. "
"Tapi kan bu, siapa tau aja,"
"Masalah itu gampang. Nanti ibu diskusi lagi sama kepala sekolah, "
"Baik bu. "
-*-*-*-*-*-
Fani baru saja keluar dari kelasnya. Gadis itu memberanikan diri berniat untuk pergi keperpustakaan sendirian.
Baru saja ia akan melangkah kan kaki keluar dari pintu kelas. Tapi badan seseorang lebih dulu menabraknya.
"Aduh... "ringis gadis itu. Ia pun mendongak, melihat siapa yang baru saja bertabrakan dengannya. Rasanya Fani akan meleleh ditempat saat matanya bertemu dengan manik mata hitam teduh.
"Sorry... Sorry,"ucap lelaki dihadapannya.
"Ah iya. Gapapa kok, "pipi Fani langsung bersemua saat mendengar suara serak dari lelaki itu.
"Emm... Btw, gue boleh tanya?"
"Tanya aja?"
"Lo ada liat Evlyn?"
Dahi Fani mengkerut."Evlyn?" tanyanya kembali.
"Iya. Agatha Evlyn Xeevara. Pacar gue, lo gak tau?"
Ada rasa tak suka didalam hatinya,
saat tau cowo tampan didepannya ini adalah pacar Evlyn. "Dia ada diruangan bu Mayra deh kayanya. ""Bu Mayra yah?"
Fani mengangguk.
"Yaudah kalo gitu gua pergi dulu, makasih infonya, " cowo itu berbalik hendak pergi, namun ada tangan lain yang menahan lengannya.
"Kenapa?"tanya cowo itu heran.
"Nama kamu siapa? Aku Fani,"ucap gadis itu sembari menjulurkan lengannya kehadapan cowo tadi.
Lelaki itu menaikan sebelah alisnya.
"Gue Bima, "ucapnya lalu pergi tanpa membalas jabatan tangan Fani dahulu.Gadis itu langsung menarik tanganya kedepan dada, dengan bibirnya yang mengerut.
"Gapapa lah, yang penting aku dapet namanya. Bima..."Guman gadis itu sepanjang jalan menuju perpustakaan.
-*-*-*-*-*-
A/n; udah lama gada author note hehe. Hallo semuaaa yehhh!!!!!!
Hayoo tuh, kira-kira siapa ya yang bakal jadi fatner Evlyn. Terus itu gimana tuh Fani, kok bisa ketemu Bima?TERIMAKASIH TELAH MEMBACA; W
VOTE AND COMMENT;)SUBANG, 01 JULI 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
STS[1]: LIBRA (End)
Teen Fiction* Ini kisah dari seorang Agatha Evlyn Xeevara kekasih dari seorang ketua basket Bima Jazztin Bramasta, yang dikhianati oleh anak baru yang menjadi teman barunya. Seiring berjalannya waktu kehidupannya berubah. Ia sering kali dituduh melakukan Kesa...