Selamat membaca ❤️
*****
Evlyn sudah bersiap sejak lima sepuluh menit yang lalu dengan dress putih bermotif bunga-bunganya. Ia duduk di sofa ruang tamu guna menunggu Irshan. Tadi cowok itu mengirimkan pesan kepadanya bahwa cowok itu sudah berada dijalan menuju rumah Evlyn.
Tak biasanya Evlyn grogi seperti ini, ia sempat beberapa kali bercermin. Sebenarnya makeup yang ia pakai tidak terlalu tebal, tapi karena kulitnya yang terlalu putih jadi wajah Evlyn tampak berbeda.
"Cie yang mau dinner," Sargas baru saja datang dari belakang langsung mengagetkan Evlyn. "Cieee,"goda cowok itu lagi yang kini tengah duduk sambil menatapnya disofa yang berseberangan dengannya.
"Gausah ngagetin bisa gak?"
"Sensitif amat kaya Cheryl," ucap Sargas.
"Dia lebih tua dari lo," kata Evlyn memberi peringatan, memang cowok itu sering memanggilnya Cheryl tanpa embel-embel 'kak' salah satu alasannya karena cowok itu sering dimarahi oleh Cheryl karena terus mengusili kakaknya.
"Iya tau. Dan bentar lagi kayanya keriput deh karena udah tua juga sering marah-marah," ucap Sargas tanpa merasa bersalah.
"Gas ..." Geram Evlyn.
"Bercanda kakak ku sayang," Sargas terkekeh sambil berjalan meninggalkan Evlyn.
Evlyn menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya itu. Terlalu sering mendapat kelakuan Sargas seperti itu jadi Evlyn sudah mulai terbiasa sabar.
Selang beberapa detik suara bel terdengar, dengan segera Evlyn mengambil tasnya dan berjalan kearah pintu. Setelah sampai barulah ia membukakan pintu dan ternyata Irshan sudah berdiri didepannya.
Evlyn tersenyum menyambut kedatangan Irshan.
Sedangkan Irshan masih mematung melihat penampilan Evlyn yang begitu cantik natural. Rencananya tadi ia ingin membuat Evlyn terpukau dengan penampilannya malam ini, tapi malah dia yang tidak bisa berkutik melihat Evlyn malam ini.
"Malem Lyn," sapa Irshan disaat sudah tersadar dari lamunannya.
"Malem juga kak Irshan," balas Evlyn.
"Udah siap?"
Evlyn mengangguk.
"Ayok,"ajak Irshan sambil mengulurkan tangannya.
Evlyn sempat ragu membalas uluran tangan Irshan, namun dengan keberaniannya akhirnya ia membalas tangan cowok itu.
"Mau kemana?" Cheryl tiba-tiba saja datang dengan masih memakai seragam sekolah. Kakaknya itu baru saja pulang, ntah kemana saja gadis itu pergi selepas pulang sekolah dan jam segini baru sampai rumah.
"Kakak pulang sama siapa? Mobilnya?"tanya Evlyn.
"Gue sama temen, mobil di bengkel," jawab Cheryl. "Lo mau bawa adek gue kemana?Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STS[1]: LIBRA (End)
Teen Fiction* Ini kisah dari seorang Agatha Evlyn Xeevara kekasih dari seorang ketua basket Bima Jazztin Bramasta, yang dikhianati oleh anak baru yang menjadi teman barunya. Seiring berjalannya waktu kehidupannya berubah. Ia sering kali dituduh melakukan Kesa...