Seingat Moon July, liburan musim panas 5 tahun lalu adalah kenangan yang cukup menyenangkan—jika mengesampingkan fakta bahwa itu adalah hari-hari dimana ia tengah menjalani perawatan demi kesehatannya sendiri.
July juga masih ingat dengan jelas bagaimana pasien di kamar 601 selalu menganggunya. Kalau kalian sedang menebak, yup, itu adalah Jeon Taehyung. Bocah kelas 5 SD yang duduk di kursi roda dan gemar membuat keonaran.
Jeon Taehyung itu unik. Lebih condong ke gila, malah.
Tak terpungkiri, meski ia duduk di kursi roda (hanya sementara), Taehyung tetap manusia teraneh sekaligus tergila yang pernah July temukan di Rumah Sakit Busan saat libur kenaikan kelas di bulan Juli tahun 2005 silam.
Bagaimana tidak? Orang mana lagi selain Taehyung yang selalu membawa mikrofon loudspeaker dan membunyikan semacam klakson pompa kecil berwarna merah di gagang kursi roda, lalu berteriak seperti orang kehilangan akal di tengah kerumunan;
"PERMISI! ANAK CACAT MAU LEWAT!"
Dan gilanya, kerumunan mendadak terbagi rapi menjadi dua seperti kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah lautan. Gila. Dasar bocah sinting.
Tapi anehnya, perbuatan nyentrik—ekstrim—itu malah berhasil menarik perhatian Moon July sepenuhnya. Sebab setelah melaju kencang di kursi roda, kaki mungil July yang malang terlindas tanpa rencana dan dari sanalah kisah cilik mereka dimulai.
"Ouch, maaf? Yeah, maaf, kurasa," kata si pelaku dengan cengiran canggung pada wajah, sukses membuat July mendidih.
"Kau bilang kurasa?!"
Memiringkan kepala, Taehyung menjawab acuh tak acuh, "Kurasa itu kata tepat yang harus dikatakan saat melihat situasimu."
"Kau penyebabnya, tahu!" omel July.
"Jadi kau ingin dibilang apa?"
Taehyung melanjutkan, "Ouch, kasihan sekali," wajahnya dibuat kesakitan lalu kembali mencebik datar dan memandang remeh dalam satu detik. "Begitu?"
Cuplikan bersambung setelah adu mulut tersebut July tidak mau lagi mengingatnya. Kalau bukan saling menjambak, barangkali mereka saling mendorong sampai salah satunya terjatuh dan yang kalah menangis rewel sampai-sampai harus dihadiahi lolipop stroberi oleh salah satu suster di sana—itu bukan July pokoknya. Titik.
Akan tetapi, satu hal yang pasti, Jeon Taehyung yang dulu sangat berbeda dengan Jeon Taehyung yang sekarang.
Selain gemar duduk di sudut dan menghadap ke jendelaㅡtidak mengindahkan apapun yang dibicarakan di kelasㅡJeon Taehyung juga tidak banyak bicara. Mungkin 'minggir, aku mau lewat', itu adalah kalimat paling panjang pertama dan terakhir yang pernah keluar dari mulut Taehyung sampai sekarang ini.
Saat July baru saja memiringkan kepala untuk menelisik kerutan pada dahi Taehyung, mendadak ia terkesiap saat guru yang tengah menjelaskan pelajaran berteriak sadis. "Moon July! Ada apa di sisi kananmu?"
Dengan segera, July membungkuk minta maaf. Belum sempat duduk, punggungnya dihadiahi satu lemparan ringan dari Taehyung.
Itu satu lembar halaman buku catatan yang dikepal secara asal-asalan.
Membukanya secara diam-diam, July bolak-balik melirik ke arah Taehyung yang masih memalingkan wajah dan Ibu Choi di podium. Perlahan dibukanya kertas tersebut agar tidak menimbulkan suara yang bisa menangkap atensi Si Singa Galak, Ibu Choi.
![](https://img.wattpad.com/cover/180678178-288-k852214.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon I Met in July | salicelee.
FanfictionJeon Taehyung terlihat berbeda. Matanya jadi suram dan sikapnya dingin. Yang sama hanyalah, dia masih punya banyak bekas luka pukulan. Sebagai teman kecil, Moon July mencoba membuka hati Taehyung, namun ia sendiri malah berusaha menutupi sesuatu di...