04| Running

572 171 85
                                    

Absen sini. Budayakan no silent readers 🙏
Btw kalau uda kelar baca, lebih baik jangan baca A/N karena saya malu, haha. Sorry and sorry.

          Moon July tahu bahwa menilai dari impresi pertama bukanlah cara yang akurat untuk merangkum keseluruhan pribadi seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



          Moon July tahu bahwa menilai dari impresi pertama bukanlah cara yang akurat untuk merangkum keseluruhan pribadi seseorang.

Berkenaan dengan hal ini, impresi Moon July terhadap Jeon Taehyung itu benar-benar apa, ya? Hmmm ... Menyebalkan? Aneh? Mengherankan? Ah, betul. Benar-benar mengherankan.

Jeon Taehyung yang dulu ia tahu adalah seorang anak periang yang usil. Siapa sangka 5 tahun kemudian, bocah tengik itu mendadak tumbuh menjadi pria dinginㅡtapi tampanㅡyang menjengkelkan, plus galak. Benar-benar seperti beruang kutub kelaparan. Oh, beruang kutub terlalu imut untuk Taehyung. Si Jeon idiot ini lebih mirip Igloo. Benda mati. Tak bernyawa. Rumah-rumahan suku eskimo di kutub utara sana. Dasar bangunan es.

Selang beberapa jam sejak sesi tatap-menatap dengan tembok es, sekarang Jeon Taehyung tahu-tahu telah berubah menjadi seorang bocah girang kelaparan yang menghabiskan seluruh roti tangkup dalam satu lahap.

Pemandangan yang begitu mengherankan. Apalagi pada dua titik saos tomat yang menumpang di sudut bibir Taehyung. Tidak sadar kalau dia belepotan, apa, ya?

Mulut pemuda itu tidak berhenti mengunyah. Kalau bergerak lebih banyak lagi, sepertinya saos itu akan tumpah ke blazer seragamnya yang berwarna abu pastel. Dan July sendiri yakin, pasti saos itu akan meninggalkan bekas samar yang merusak estetika.

"Apa lihat-lihat? Mau kucolok?" Taehyung berkata dengan mulut penuh.

"Kau yang kucolok duluan. Tidak bisa bicara lembut sedikit, hah?" balas July sengit.

Seokjin yang tadinya sibuk melahap es krim pun meloloskan satu gelak tawa bahagia, "Kenapa kau galak sekali pada Moon? Sabarlah sedikit."

"Bukan urusanmu, Bekicot."

"Apa?!" Seokjin hampir membanting es krimnya ke wajah Taehyung kalau saja ia memilih kehilangan kendali. Ah, dasar Hot Oppa Kim Seokjin. Kamu juga tidak ada sabar-sabarnya.

Alih-alih meminta maaf, Taehyung malah meniru dengan pongah, "Kenapa kau galak sekali? Seokjin, sabarlah sedikit."

"Anak baru sialan," Seokjin cemberut tidak sampai satu sekon sebelum dia menawarkan high five kepada Taehyung. "Tapi aku suka gaya sombongmu! Kita berteman mulai hari ini."

Tunggu? Apa-apaan ini? July merasa ini semua tidak adil, terlebih lagi kala Taehyung membalas tos dengan cepat. "Yup, teman."

Alisnya terangkat dengan congkak, memberikan tatapan kemenangan pada July. Irisnya seolah mencemooh, 'Hai, July Sayang. Kau lihat?'

The Moon I Met in July | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang