06| Going to a Friend's House

523 158 93
                                    

         Kata Mama tidak sopan kalau tidak mengantarkan makanan ini pada Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





         Kata Mama tidak sopan kalau tidak mengantarkan makanan ini pada Taehyung. Apalagi setelah ia susah payah membopong tubuh July selamat sampai rumah.

Jadi anggap saja sebagai putri berbakti yang tak ingin merusak suasana hati Ibunda Ratu, July sekarang berdiri di depan rumah yang dimaksud, menunggu sang tuan rumah keluar setelah memencet bel berulang kali.

Menyipitkan mata dalam anggukan, iris July mengitari sekeliling rumah Taehyung. Hampir lupa. Manusia berwajah elit seperti Taehyung juga ternyata tinggal di rumah sederhana seperti miliknya. Padahal kalau dipikir-pikir, Taehyung terlihat cocok tinggal di mansion besar klasik.

"Woi! Jeon Taehyung! Keluarlah dari rumahmu! Woi!" Sahut July barbar sebelum berusaha sopan saat ragu-ragu menambahkan, "Please...?"

Berkacak pinggang gusar, July menggantungkan rantang makanan tersebut di pagar saat satu kali lagi berteriak, "Aku tinggal makananmu di sini saja, ya?"

Gadis itu mencibir. Duh, memangnya sebenci itu, ya, melihat July berkunjung? Lagipula July juga tidak ingin masuk ke dalam rumah. Setidaknya dibukakan pintu dan diberi ucapan terima kasih sudah cukup, kok.

Atau jangan-jangan anak itu tertidur, ya? Oke, tertidur bukan hal yang buruk asalkan Jeon Deon tidak sedang memasak sesuatu dan lupa mematikan kompor. Atau...

July menegak ludah. Terasa pahit apalagi saat satu memori menghantam seluruh sel otaknya, membuatnya mengeluarkan desisan kecil yang diiringi kengerian, "Atau Ibunya ada di rumah?"

Berbalik, July melangkahkan tungkainya ke depan pintu pagar rumah pria bermarga Jeon itu dan menekan tombol bel satu kali lagi.

"Taehyung? Kau baik?"

Dua kali.

"Taehyung?"

Masih nihil tidak ada jawaban.

God. Peluh kegelisahan mulai turun menyusuri pelipis July. Lantas dalam satu sekon singkat penuh kuriositas dan keberanian yang dikumpulkan susah payah, July mengeluarkan kawat dari saku celana (persiapannya untuk masuk ke rumah jika Mama menguncinya dari luar).

Ia mengaturnya pada gembok sedemikian rupa sampai batang besi itu mengeluarkan bunyi yang sekiranya menandakan bahwa gembok sudah terbuka.

Napas July tertahan, matanya bergetar penuh horror, dan hanya embusan napas patah-patah mampu keluar dari rongga hidungnya tatkala irisnya mendapati presensi Taehyung tengah terbaring lemah tak bergerak di sofa.

"Taehyung!!"

July terkesiap dan langsung merogoh ponsel. Sumpah mati. Ia hampir saja menelepon polisi atau ambulans jika saja bunyi perut Taehyung yang keroncongan tidak menghentikannya.

The Moon I Met in July | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang