Prolog

31.1K 2.5K 981
                                    

So you're a tough guy

Like it really rough guy

Just can't get enough guy

Chest always so puffed guy

(Bad Guy-Billie Eilish)

oOo

Sekretaris OSIS itu serta merta menyemburkan air yang diminumnya. Terguncang. Satu kata yang tepat melukiskan keterkejutannya ketika membaca formulir pendaftaran pengurus OSIS periode selanjutnya. "Ini lo yakin meloloskan dia buat ikut seleksi tahap selanjutnya?"

Noir, ketua OSIS di sebelahnya menganggguk mantap. Ekspresi terguncang sekretaris OSIS membuat rekan-rekan OSIS intinya yang lain ikut penasaran. Mereka menatapi formulir itu dan langsung melotot maksimal. Sebagian keceplosan mengumpat.

"Gila lo?" Wakil Bendahara tidak terima. "Disuruh nyertain pas foto, malah nempelin foto begini!" Dia berjengit jijik.

Noir menggeleng sambil melipat tangan. "Lo tahu siapa dia?"

Giliran para pengurus yang bingung. Mereka menggeleng bersamaan.

"Kejutan pertama, dia anak pindahan dan lulus diklat disiplin dan kepemimpinan dari SMA Wasesa," jawab Noir kalem. "Pernah denger rumor soal sekolah itu kalau diklat pakai pelatihan militer di PNP?"

Beberapa mengangguk. Sebagian terlihat tidak mengerti.

"Standar disiplin mereka tinggi, peserta diseleksi ketat, dan setelah diklat nggak ada jaminan semua lulus. Gue pernah dengar isunya gitu." Salah satunya menyahut.

"Nah, kejutan kedua. Dia sepupu Kak Adila, koordinator sekbid, pengurus OSIS di atas angkatan kita," lanjut Ketua OSIS itu.

"Nggak peduli kerabat siapa, formulir ini ngisinya ngaco." Wakil ketua tersinggung berat. "Dia mau masuk OSIS atau ajang pencarian jodoh?"

Para pengurus inti OSIS itu sama tersinggungnya, tapi tak urung mereka tergelak membaca isinya. Menyebalkan.

"Lumayan menghibur kan?" gurau Noir berusaha mencairkan ketegangan. "Gue udah nelpon Kak Adila, dia bilang bakal membujuk Raven. Itu koreksi biodata dia yang bantu." Cowok sipit itu menegakkan punggung. Mendesah sambil menatapi satu persatu rekannya yang masih sangsi dengan keputusannya. "Kak Adila minta gue ngasih kesempatan karena yakin potensi Raven."

"Dia anak pindahan. Nggak tahu apa-apa soal OSIS, apalagi Dream High. Sekolah kita beda!"

"Setuju gue!"

"Di antara kandidat yang lain, kenapa harus dia? Cari aja yang sukarela dan nggak harus dipaksa, apalagi dibujuk segala."

"Gue rasa sebagian besar dari kita dulu, dipaksa buat jadi kandidat." Noir berusaha tetap tenang menghadapi gelombang protes. Ruangan hening. Beberapa mengangguk perlahan, beberapa menggeleng. "Oke, kalau bukan kalian, gue deh. Gue dipaksa jadi kandidat buat memenuhi kuota yang harus didaftarkan masing-masing kelas."

"Jadi dia anak pindahan, terus dikadalin sama temen sekelasnya buat tumbal kuota kelas? Cerdas juga." Masih ada yang sempat bergurau. Tapi efeknya lumayan mengurangi ketegangan.

Noir ikut tertawa. Mata sipitnya jadi segaris. "Sekolah kita beda, gue tahu. Nggak banyak yang sukarela mendaftar karena beban OSIS berat. Puluhan ekskul di bawah tanggung jawab kita. Gue nggak punya pengalaman dan nggak tahu apa-apa soal OSIS. Kalau nggak dipaksa, mending gue ikut lima ekskul daripada jadi Ketua OSIS."

"Gue juga nggak tahu apa-apa, awalnya. Tapi kita belajar bareng-bareng."

"Honestly," Sekretaris OSIS itu menimbang lembar jawaban di tangannya. Bergidik ngeri dan geli. "Nggak honest sih, mungkin luckyly atau surprisingly. Tapi, jawaban pilihan ganda Raven yang ngawur ini nilainya melewati ambang batas minimum yang kita tetapkan. Base on hasil test tulis, dia bisa lolos ke seleksi berikutnya."

Senyum Noir yang sebentar lagi purna tugas itu merekah. "Kejutan ketiga, dia sebenarnya sudah dibidik buat jadi next pengurus OSIS di Wasesa, terus pindah."

"Kenapa?"

Ketua OSIS itu mengedikkan bahu. "Kak Adila merahasiakannya. Tapi dia memastikan, Raven bukan siswa bermasalah. Jadi, apa kalian bisa memberinya kesempatan?"

oOo

oOo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


oOo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oOo

Author's Note :

Hallo gais, ketemu lagi sama aku (bodo amat kenal lo aja kagak, Ya). Yang belom kenal, kenalan sambil baca #StarstruckSyndrome di Wattpad @beliawritingmarathon , di akun Wattpad pribadiku @ayawidjaja atau Storial @ayawijaya

Buat yang udah baca Starstruck Syndrome, pasti tahu SMA Wasesa itu kayak apa. Apa yang kalian ingat soal sekolah ini? Hahaha...

NGAKU SIAPA YANG UDAH STALK RAVEN?!

Tebak-tebakan yuk, kenapa cerita ini judulnya "Hellove" dan kayak apa sih ketua OSIS Dream High School? Buat 9 rekan penulis DDS, nyesel kan ngasih exit permit Raven jadi Ketos BUAHHAHAHA...

Komen anything di sini

Love,

ayawidjaja



Hellove [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang