[2] Newcomer

12.5K 1.9K 882
                                    

I love it when you call me señorita

I wish I could pretend I didn't need ya

But every touch is ooh la la la

It's true, la la la

(Señorita—Shawn Mendes, Camila Cabello)


~oOo~

Terkadang, hati yang sepi tidak selalu ingin disusupi. Dia hanya datang untuk mencicipi, kemudian pergi tanpa mengenal kembali.

~oOo~

Perjalanan menemukan sekretaris baru belum membuahkan hasil signifikan. Murid pindahan pertama adalah anak kelas XII. Jelas sia-sia merekrutnya. Yang kedua, murid kelas XI. Dito sudah mengancam kalau sampai murid baru itu direkrut, dia akan mundur dari OSIS. Pasalnya, murid baru itu ditarik masuk DHS lewat beasiswa untuk memperkuat OSN-squad di DHS. Dia harus fokus belajar, bukan fokus menerima gombalan Raven. Yang ketiga, mereka juga berusaha merekrut murid kelas X tapi kebanyakan enggan. Alasannya sudah sibuk dengan jadwal ekskul, padahal gosip soal Raven-Ririn sudah tersebar.

Beberapa waktu lalu sempat ada anak baru di kelas X. Di jam istirahat, para pengurus Inti OSIS sengaja mendatangi kelas X untuk mencari cewek itu. Pertemuan di selasar pun terjadi.

"Hello, gue Raven Kresna Amarta." Raven mengulurkan tangan, tidak lupa tersenyum.

"Amarta? Gue Amerta!" Amerta membalas jabatan Raven dengan semangat. "Amerta jodohnya Amarta!"

"Ah, my Ravenheart." Senyum Raven berubah menggoda.

"Ravenheart?"

"Pengisi hati Raven." Kedipan mata Raven pada Amerta disambut desahan kesal oleh teman-teman pengurus Inti OSIS.

Murid-murid kelas X yang kebetulan melintas, mulai disusupi rasa ingin tahu. Mereka menyemut di sekeliling Raven, Amerta dan pengurus inti OSIS.

Amerta menangkup pipinya sambil berlagak tersipu. Sesaat kemudian dia mulai bersenandung, "I love you when you call me Ravenheart. I wish I could pretend I didn't need ya. But every touch is ooh la la la. It's true, la la la." Semua orang tertegun melihat kegilaan anak baru itu.

Lebih tertegun lagi waktu Raven kemudian melakukan gerakan dance sesuai irama lagu. Suara Amerta mungkin tidak semerdu Camila Cabello—malah melengking aneh—dan dance Raven juga tidak sekeren Taeyong NCT yang membuat free cover dance dari lagu Señorita. Tapi ulah keduanya sukses menyedot perhatian, terutama para siswi yang menjerit-jerit histeris. Dirayu lewat bunga, puisi, lagu sudah menjadi yang biasa, tapi dance? Raven benar-benar sinting!

Melihat keriuhan yang makin menjadi jelang bel istirahat berakhir, Ale, Nino, dan Dito buru-buru menarik badan Raven yang masih dance. Zelina dan Najwa menarik mundur Amerta dan mengembalikan cewek itu ke kelas.

"Lupain-lupain. Raven emang suka godain. Maaf ya."

"KITA NGGAK MAU DIA JADI WAKIL SEKRE!" Teriak para OSIS inti begitu mereka menjauh dari TKP—Tempat Kejadian Perkara. Mau jadi apa OSIS DHS kalau ketua OSIS dan wakil sekretarisnya sama-sama setengah waras.

Raven terbahak-bahak kurang ajar. Tidak peduli teman-temannya memandang jengkel. Sejujurnya Raven bisa menjadi sosok yang berwibawa, karismatik, bahkan bijaksana. Tapi suatu saat, dia bisa dengan mudah dipancing melakukan aksi konyol seperti tadi.

Hellove [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang