[24] Let It Go

8.8K 1.3K 484
                                    

GO FOLLOW @ayawidjaja di Wattpad dan Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GO FOLLOW @ayawidjaja di Wattpad dan Instagram. Aku punya cerita baru di sana!

oOo


Biasanya aku nambahin lirik dari multimedia yang kusisipin. Tapi kali ini enggak. Lagu ini udah kusiapin lama banget buat adegan ini. Aku bakal sangat berterimakasih kalau kalian mau cari tahu soal cerita dibalik lagu ini.

(Breathe—Lee Hi)


~oOo~

Aku tidak menyerah

Hanya lelah

Aku telah bersusah payah

Tapi tetap kalah

Aku ingin berhenti di saat ingatanku masih menyimpan hal indah

~oOo~


"Kak Rav, yakin nggak mau nunggu di dalam sampai hujannya berhenti?" Sienna berdiri di depan rumahnya sendiri dengan canggung. Biasanya dia akan menyuruh cowok itu pergi cepat-cepat. Tapi hari ini...

Raven menggeleng. Lalu tersenyum lembut sekali.

"Tapi Kakak kan..." Sienna menggigit bibir. Dia jadi berhati-hati memilih kata-kata.

"Takut hujan?"

"Eh, itu..."

"Ketakutan hanya dimiliki mereka yang hidup."

"Hah? Gimana maksudnya?"

Raven menggeleng. Lalu tersenyum lembut lagi. Dia menatap hujan, menjulurkan tangan perlahan untuk menggapai tetesan.

Sienna tahu, tangan itu gemetar hebat sebelum menyentuh air. Wajah itu beku dan kaku ketika air menyentuh pori-pori tangan Raven.

"Ketakutan tidak bisa selamanya dipendam. Harus dilawan dan ditaklukkan." Raven menggenggam air dalam telapak tangannya dengan mata terpejam. "Sama seperti impian, tidak selamanya dia sesuai harapan."

Sienna menggigit bibir. Belakangan, dia kesulitan mencerna sikap dan kata-kata Raven. Dia ingin bertanya, tapi mulutnya terkunci karena tak tahu harus memulai dari mana. "Kak Raven," Sienna merapatkan kelopak mata. Sungguh takut bertanya. "Kak Raven baik-baik saja?"

Mata Raven lalu teralihkan dari hujan. Dia menatap mata Sienna yang penuh kekhawatiran. Entah kenapa dia tidak suka melihat cewek itu khawatir. Lebih tidak suka lagi kalau sikapnya itu didasari oleh rasa kasihan.

Hellove [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang