[25] Startling by Each Step

8K 1.2K 271
                                    

YANG GA FOLLOW INSTAGRAM @ayawidjaja dan GA BACA cerita baruku di Wattpad @ayawidjaja gebetannya AKU TIKUNG!



Come like the dusk

Like a rose on the grave of love

You are my lust

Like a rose on the grave of love

(Like a Rose on the Grave of Love—Xandria)


~oOo~

Dipeluk gundah

Mencari tidaklah mudah

Jadi bagaimana cara mencegah kata pisah?

~oOo~

"Halo," Sienna mengangkat telpon dengan enggan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo," Sienna mengangkat telpon dengan enggan. "Kenapa sih Cha, nelpon terus dari tadi?" Cewek itu menggeram kesal.

'Ketemu nggak Kak Ravennya?' Secha menjawab di seberang. Sejak tadi dia meneror Sienna untuk mencari tahu keberadaan Raven terkait kelangsungan pentas teater.

"Ini gue juga lagi cari tahu! Bawel banget sih!" geram Sienna dengan tangan yang ingin menjambak. Dia menutup telpon setelahny. Pipi Sienna menggembung menahan kesal.

Sienna melangkah keluar kelas XI IPA 3, dengan perasaan gamang. Dia mendesah payah. Ini sudah istirahat kedua dan Raven benar-benar tidak muncul di sekolah.

Anak-anak teater dibuat gundah. Pasalnya, pentas teater sudah di depan mata. Ekskul yang ingin mengisi stan saat acara membludak jumlahnya. Tim teater tidak ingin dicap pilih kasih sehingga pilih menyerahkan kepada OSIS siapa saja yang berhak atas stan tersebut. Anak-anak inti OSIS tidak berani mengetuk palu keputusan tanpa Raven. Ini hal sensitif, bisa diamuk masa kalau sampai salah putus. Sementara kalau Raven yang memberi mandat, cowok itu selalu punya alasan persuasif yang jarang membuat orang sakit hati.

Dengan alasan itu, Sienna mencari tahu keberadaan Raven melalui anak inti OSIS yang lain, bahkan sampai ke Bu Susi dan Pak Jimin tapi tidak ada yang tahu keberadaan cowok itu. Sienna bahkan sudah menelpon ke Adila, tapi tidak diangkat. Dan Scarlet, Sienna tidak punya nomor ponsel adik Raven itu.

"Hai, kamu wakil sekretaris yang baru, ya?" Seorang cewek berambut sebahu dengan masker menutupi wajah menyapa Sienna di depan kelas XI IPA 3.

Sebelum menjawab, Sienna melirik badge kelas cewek itu. Mereka satu angkatan. "Hai juga. Iya, gue Sienna." Sienna mengulurkan tangan dan cewek itu membalasnya.

"Raven ke mana?"

Sienna berdehem. "Ini gue juga lagi nyari."

Cewek itu meremas jemari tangannya dengan gelisah. Kepalanya tertunduk menatapi lantai. Tubuhnya bergerak-gerak gelisah. Bibirnya digigiti dengan gugup.

Hellove [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang