Menyesal

15.5K 469 18
                                    

Marcel mengelilingi setiap sudut sekolah, Marcel ingin sekali memarahi dirinya sendiri, Marcel merasa semua terjadi karena nya, harusnya Marcel tidak latihan tadi dan mengantar keyra pulang. Karena Marcel sudah merasakan sesuatu sejak sebelum latihan dimulai.

"Keyra!!! Kamu dimana!!,"

"Key!! Keyra.. Plis jawab..!"
Ucap Marcel disela lari nya.

Marcel menatap ponsel nya,

"Ponsel ngga guna! Hhh!" Marcel Marcel melempar ponselnya, Marcel tidak perduli dengan ponselnya sekarang, Marcel merasa ponselnya tidak penting, buat apa dia mengharapkan ponsel nya saat ini jika Keyra tidak membawa ponselnya.

Marcel frustasi mengacak acak rambutnya di depan ruang kelas XI IPS 3 yang memang berada disamping gudang tempat penyimpanan barang.

"Kenapa sih! Cari Keyra aja gue ngga bisa! Gue emang lemah!" Kesal Marcel

"Gue bego! Gue emang bego!" Marcel mengumpat.

Marcel melihat ada teman dari tim basketnya sedang masuk kedalam gudang, teman tim basketnya mungkin sedang menempatkan alat latihan nya tadi, seketika Marcel kaget melihat teman tim basketnya lari mengampirinya.

"Cel! Lo harus masuk sekarang!" Suruh temannya itu

"Apa!"

"Udah cepet masuk!"

Mereka pun memasuki gudang itu, Marcel terkejut melihat pacarnya sedang duduk tersender ditembok dengan keadaan yang benar benar terlihat penuh luka memar sedang memejamkan matanya.

"Keyra.!" Marcel dengan cepat menghampiri keyra lalu memeluknya.

Teman tim basketnya kaget saat pertama masuk kedalam gudang dan melihat ada seorang yang sedang terkapar, saat itu dia mengenal siapa itu, dia Keyra pacar Marcel.

"Bangun key.. , aku disini.. ." Ucap Marcel lirih dengan matanya yang mulai meneteskan air mata,

"Siapa yang lakuin ini..., siapa yang udah buat kamu kaya gini!!" Marcel mulai mengeraskan suaranya.

"Jawab key.. , aku mohon... " Marcel menangis

Keyra yang  masih memejamkan matanya menahan sakit di seluruh tubuhnya pun merasa ada seseorang yang sedang memeluknya, Keyra juga merasa sedikit basah pada seragamnya, Keyra pun sadar jika Ka Marcel sedang menangis saat ini sambil memeluknya.

Keyra pun membalas pelukan itu, Keyra bersyukur melihat Marcel ada disampingnya saat ini, Keyra mengira dia tidak akan bisa pulang, Keyra sudah putus asa, dia berfikir jika tidak akan ada yang tahu bahwa dirinya di gudang sekarang.

"K--a Marcel..." Keyra mengucapkannya dengan lirih disela dada Marcel, karena Marcel masih memeluknya.

"Keyra...., maaf.., Aku ngga tahu jika akan terjadi seperti ini" Ucap Marcel lalu memeluk Keyra erat

"Aku- takut-" Keyra membalas pelukan Marcel, dia memang merasa sangat takut tadi, dia merasa dia tidak akan bisa pulang jika tidak ada seseorang yang menolongnya.

"Ada aku disini.., jangan takut... sekarang kita kerumah sakit ya ..." Ucap Marcel lirih mengusap air mata keyra

"Aku ngga papa ka- kita pulang aja .., aku takut mamah nyariin," Ucap Keyra dengan senyuman menahan sakitnya.

"Nggak... Kita harus ke Rumah sakit .., Aku tahu ini pasti menyakitkan" Ucap Marcel memeluk keyra kembali dan mengusap rambut keyra lembut.

Tanpa banyak bicara Marcel mengendong keyra dengan kedua tangannya.

"Rey! Ikut gue!" Ucap Marcel pada teman tim basket nya

Marcel menuju mobilnya.

"Bukain pintu depan!" Suruh Marcel

𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝  (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang