Everyting

9.6K 259 12
                                    


Marcel kembali melangkah menuju ruang ICU, Tempat dimana miliknya tengah ditangani oleh Dokter.

Marcel melihat Anna dan Felix yang Tengah duduk sambil menunduk di kursi tunggu.
Marcel merasa sangat bersalah, merasa gagal, dan hancur.
Marcel tidak tahu bagaimana caranya hidup kembali sedangkan Keyra tengah menghadapi kenyataan yang sangat menusuk hati Marcel.

"Marcel?"
Anna melihat Marcel yang tengah berdiri dengan pakaian berbeda dari sebelumnya.

"Dokter masih menangani Keyra, kamu tunggu disini. Duduk samping Tante. Kita tunggu Dokter keluar" Ucap Anna menuntun Marcel agar duduk di kursi samping nya.

Marcel menurut, bagaimana Anna bisa sekuat ini menghadapi kenyataan.
Marcel tidak mampu melakukan apa yang Anna lakukan sekarang.
Perasaan nya benar benar tengah dirunduk ketakutan.
Ketakutan jika kebahagian Marcel akan pergi meninggalkan Marcel untuk selama lamanya.

Krekk..
Suara pintu ruangan terbuka.

Marcel langsung menghampiri Dokter dan beberapa suster yang keluar.

"Bagaimana keadaan Keyra Dok?" Tanya Marcel cemas.

"Luka Tusukan nya sedikit membaik, namun keadaan nya masih Kristis.
Kami tidak tahu kapan akan siuman, Kami juga tidak tahu apa yang akan terjadi nanti," Ucap Dokter yang langsung mendapatkan dorongan keras dari Marcel, hampir saja Dokter itu tersungkur jika saja Felix tidak menahannya.

"Apa maksud Dokter!!, Apa maksud tidak tahu apa yang akan terjadi nanti!. " Bentak Marcel.

"Terimakasih Dokter, Maafkan Pacar Anak saya, Dia hanya Khawatir.
Baik, Apa saya boleh melihat keadaan anak saya?" Tanya Anna.

"Untuk saat ini hanya boleh satu orang saja, karena kondisinya masih lemah. Saya tidak bisa membiarkan banyak orang masuk sembarangan. Karena didalam masih terdapat banyak alat untuk membantu nya." Uca Dokter

"Tante, Marcel mohon. Biarkan Marcel masuk terlebih dahulu. " Marcel marah tangan Anna.

"Lo gila. Lo yang udah buat Keyra kaya gini. Dengan gampang nya lo minta buat masuk duluan?. Nggak ada otak ya lo!" Ucap Felix kesal.

"Felix sudah.., Marcel kamu boleh masuk terlebih dahulu. Tante dan Felix akan menunggu disini. " Ucap Anna membiarkan Marcel masuk.

Marcel pun masuk melangkah masuk.




Marcel melihat Keyra tengah tertidur dengan nyaman di ranjang berwarna putih.
Terlihat banyak alat terpasang pada Keyra, Ventilator yang terpasang di
hidung Keyra.
Monitor yang terletak dinakas samping ranjang memperlihatkan keadaan jantung Keyra.
Marcel bersyukur Keyra gadisnya masih bertahan.

Marcel merapikan rambut panjang Keyra yang terlihat sedikit berantakan, mencoba tersenyum.
Namun Marcel tidak bisa menampilkan senyumannya, Air mata yang keluar dengan sendirinya.
Marcel ingin berteriak keras saat ini, Marcel sangat ingin mencoba kuat untuk Keyra kenapa selalu saja gagal.
Marcel menyerah untuk hatinya, Marcel tidak tahu harus bagaimana lagi.

Marcel meraih tangan putih keyra yang memperlihatkan selang infus.

"Keyra tidak akan pergi kan?, Jangan sekalipun Keyra berpikiran untuk pergi, Karena Marcel tidak akan pernah mengizinkan. " Ucap Marcel berharap Keyra mendengar ucapannya.

"Kita baru saja membuat hari hari indah kita Keyra, Apa kamu tidak ingin membuatnya lagi bersamaku?"

"Apa Keyra marah, karena Marcel tidak bisa melindungi Keyra?

"Apa Keyra membenci Marcel?"

"Apa Keyra malu menjadi pacar Marcel Genta?"

"Apa kayra tidak mau lagi menjadi pacar Marcel genta?, "

𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝  (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang