(You) make me Cry

9.3K 296 32
                                    


Marcel melangkah mendekati Keyra yang masih memejamkan matanya.
Tersenyum menatap gadisnya yang masih bertahan untuknya,

"Apa kamu bisa membuka mata sekarang Keyra?, kumohon Keyra.., buka untukku" Marcel menatap nyalang waja pucat Keyra.

Tidak ada jawaban apapun, membuat Marcel  menghela nafasnya berat.

"Baiklah, jika kamu masih ingin tidur, aku akan tetap menunggu."  Marcel tersenyum merasa bahagia mengucapkan kata yang baru saja diucapkannya, meskipun hatinya terasa sakit.

"Aku akan menemanimu tidur Keyra, Jadi jangan merasa takut. Aku akan tidur bersamamu, disampingmu. Menuju mimpi kita." Ucap Marcel
duduk di kursi yang terletak di kursi yang terletak di ranjang  Keyra.
Menautkan jari jari tangannya pada jemari tangan Keyra,  lalu meletakkan
kepalanya di ranjang yang Keyra tempati. Mencoba menutup matanya, berharap dapat menuju mimpinya, mimpi yang dapat menemui Keyra.



Tautan jari jari bergerak satu persatu, menyalurkan kehidupan untuk kembali.
Mata cantik sedikit terbuka, menerawang segala ruangan.
Mencoba mencerna semua yang dilihat dalam pikirannya.
Sampai merasakan tangan kanan nya digenggam erat oleh seseorang yang membuatnya tersenyum.

Keyra merasakan sesuatu menjalar di tubuhnya, hati dan juga pikiran.
Semua menjadi satu,
Hatinya menjadi hangat tetapi juga kecewa.
Bahagia melihat Marcel yang menggenggam tangannya erat, juga kecewa menyadari Marcel masih bersamanya.

Dengan sedikit ketakutan, Keyra mengusap rambut Marcel lembut dengan tangan kirinya.
Sampai Keyra mendapati kepala Marcel yang sedikit bergerak karena tersadar oleh usapannya.

Marcel menatap sekeliling ruangan, Marcel tersontak melihat Keyra yang tersenyum  menatapnya, Marcel hampir tidak percaya. Marcel ketakutan dalam mimpinya karena tidak dapat menemukan Keyra, tetapi melihat Keyra yang membuka matanya sekarang, menatap Marcel untuk pertama kali, membuat Marcel hampir mengeluarkan air matanya.
Marcel tidak mampu mengatakan apapun, terkecuali kata bahagia dalam dirinya.

"Ka Marcel baik baik saja..?, " Tanya Keyra lirih..,  membuat Marcel tersadar, Marcel tidak dapat menahan kebahagiannya, mencium lama punggung tangan Keyra yang masih menempel jarum infus, seakan menyalurkan kerinduannya pada gadisnya.

"Aku merindukanmu Keyra. Aku senang Kamu kembali. Dan, seharusnya aku yang menanyakan itu. Apa kamu baik baik saja Keyra?, Apa luka diperutmu masih sakit?, kumohon katakan padaku. Aku tidak mau kamu menanggung nya sendiri.
Jangan berpura pura seolah kau baik baik saja. Kamu tahu kan Marcel tidak menyukai itu..," Marcel menatap Keyra lurus,
Keyra yang ditatap tidak dapat menahan tawa kecilnya.

"Ka Marcel sama saja. Tidak berubah sedikitpun. Aku sudah tidak apa.
Hanya saja, luka ini masih terasa sedikit sakit. Tapi ini tidak terlalu sakit, hanya sedikit sakit Ka Marcel.., jadi.., Ka Marcel tidak perlu khawatir."

"Tetap saja, itu pasti membuatmu kesulitan Keyra.., aku tidak mau kamu mengatakan luka itu tidak terlalu sakit, aku tahu itu pasti terasa sangat sakit untukmu. " Ucap Marcel menyampirkan anak rambut Keyra di telinga nya.

Keyra mengangguk, mencerna ucapan Marcel, yang selalu saja tidak bisa dibantah.

"Mm.., Ka Marcel,, Apa Ka Celine baik baik saja?" Tanya Keyra membuat Marcel membulatkan matanya, tidak percaya.
(Baru sadar Keyra udh buat emosi;v, Malah nanyain si Celine. Astagfirullah.., Sbr.., bulan Puasa.. )

"Tunggu., Bisa bisanya kamu menanyakan dia Keyra?, Kamu tidak sedang membuat lelucon bukan?. Dia bahkan sudah membuatmu terluka seperti ini, ckck.
Menyebut namanya saja membuatku muak." Marcel memalingkan wajahnya kesal.

𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝  (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang