Hurt?

3.1K 175 13
                                    

Marcel memarkirkan mobil mewahnya pada halaman luas rumahnya,
Terlihat mobil seseorang yang tengah terparkir ditempat biasanya,
membuat Marcel menghela nafasnya berat.

Melangkah masuk rumahnya, sampai Marsya Ibunya menyambut Marcel dengan senyuman.

"Kau baru pulang sayang?, Apa kau menemani Keyra sepanjang hari?" Tanya Marsya yang diangguki Marcel.

"Baiklah.., sekarang lebih baik kau mandi ganti bajumu lalu makan malam, Mamah akan menemanimu."

"Tidak.., Aku sudah makan bersama Keyra tadi, "

Marsya menghela nafasnya lalu tersenyum, mengusap kepala Marcel pelan.

"Ya sudah.., sekarang kau mandi lalu istirahat,"
Ucap Marsya yang diangguki Marcel,

Baru saja Marcel ingin melangkah menuju kamarnya, suara seseorang membuat Marcel menghentikan langkahnya.

"Bisa bisanya kau membuat Mamahmu menunggumu untuk makan malam bersama. Kau lebih memilih perempuan lain, yang bahkan bukan dari keluarga kau sendiri Marcel."
Ucap Randy dengan piyama tidurnya,

Marcel hanya tersenyum miris.

"Kau bilang, kau ingin mamah berubah untukmu bukan?. Dia bahkan telah memutuskan semua pekerjaannya untukmu. Dia ingin memiliki banyak waktu untukmu Marcel , tapi kenapa kau tidak menghargai itu?, kau lebih memilih menemani perempuan yang bahkan telah membuatmu berubah seperti ini."
Ucap Randy membuat Marcel menyeringai tidak habis fikir.

"Papah fikir yang salah disini Marcel?, Siapa yang terlambat merawat juga mengerti Marcel?.
Papah fikir disini juga salah Keyra?,
Keyra bahkan tidak terlambat membuat Marcel bahagia pah,
Keyra satu satunya yang membuat Marcel lupa akan masalah Marcel."
Marcel menatap Randy tajam.

"Bahkan Marcel yang lupa bagaimana cara tersenyum  dapat dengan mudah melakukan itu sekarang ketika bersama Keyra.
Papah berhenti menyalahkan Keyra pah, Marcel membenci itu."

"Diam Marcel!!, Kau benar benar sudah tidak dapat diperintah lagi.
Jika kau tidak ingin Perempuan yang kau jaga mati matian itu menangis, Kau seharusnya patuh terhadap perintah papah.
Karena papah tidak akan segan membuatnya menangis didepan matamu jika kau selalu saja melawan ucapan Papah."

"Pah.., Jangan terlalu emosi.." Lirih Marsya menenangkan Randy.

"Mau Papah apa!?. Katakan sekarang."
Ucap Marcel tegas, membuat Randy tersenyum puas.

"Jauhi perempuan itu. Sampai kau lulus sekolah dan pindah ke China untuk lanjut ke universitas."
Ucap Randy membuat Marcel membulatkan matanya.

"Papah tidak akan menyakiti ataupun membuat perempuan itu menangis asal kau menuruti perintah papah itu."

"Tidak,, Marcel tidak mau. Marcel tidak akan menjauhi Keyra Pah."

"Kau hanya menuruti perintah Papah Marcel.
Setelah kau lulus Sma, lalu lanjut dan menyelesaikan pendidikan di China, kau boleh pulang lagi ke indonesia dan dapat bersama perempuan itu lagi."

"Jika kau tidak ingin menjauhi perempuan itu, Papah akan membuatmu tidak akan bertemu dia lagi Marcel.
Dan kau harus tahu.., jika itu sampai terjadi bukan kau saja yang akan menangis, pastinya perempuan itu.
Papah tahu kalian saling mencintai, tapi kau juga harus tahu Marcel, masa depanmu lebih penting dari apapun.
Jika kau sudah seperti Papah nantinya, kau akan dapat dengan mudah mendapatkan apa yang kau mau Marcel.., "

Marcel yang mendengar ucapan Randy ayahnya benar benar muak.
Ingin melawan, tapi Marcel tidak memiliki keberanian.
Marcel tidak ingin jika nanti Marcel tidak akan bersama Keyra lagi.
Marcel sangat tahu bagaimana sifat Randy Ayahnya.

𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝  (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang