PROLOG

166 14 5
                                    

Hellow para readers😊 Selamat datang di cerita baru aku😋 Semoga kalian suka ya🙏

Maaf ya kalau banyak kekurangannya karena saya ini penulis pemula yang baru gabung di WP kurang lebih baru enam bulan,  maafkan author jadi curhat😁

Maka dari itu aku butuh kritik sama saran kalian yang baca cerita aku🤗 Aku seneng loh kalau kalian ngasih saran sama kritik🤗 Jadi aku tunggu ya saran, kritik sama apa aja deh apresiasi kalian sama cerita aku🤗

Sekarang aku lagi pengen-pengennya nulis. Emang dari dulu sih hobby banget nulis di dairy kegiatan-kegiatan sehari-hari, jadi mungkin ini juga faktor aku pengen banget nulis cerita ini😁

Oke deh selamat menikmati readers😚

Happy Reading😋😉😚

_______________________________

__________________________

____________

Aneh memang, ketika dia sudah melupakan kau, tapi kau masih mengingat bahkan kau banggakan.

■■■

"Bolos kuy!" ajak Zaldan membuat Helza dan Bella menoleh kearah Zaldan seraya melayangkan tatapan tajam andalan mereka.

"Eist... jangan nethink dulu. Gue ngajak kalian bolos buat nemenin gue jemput sepupu gue," lanjut Zaldan.

"Kenapa harus kita? Lo bisa sendiri. Lagian udah gede juga lo," ketus Bella.

"Gue ngikut Zaldan ah Bel, lagian ya ini tuh baru masa-masanya dedek kelas X masuk otomatis belajar pun belum kondusif," kini Helza bersuara karena memang yang ia pikirkan benar adanya.

"Bener kaya yayang bebeb gue Bel. Ngikut ya? Nanti gue traktik deh," kata Zaldan membuat Bella memutar bola matanya malas.

Perlu kalian ketahui mereka adalah sahabat, tapi Zaldan dan Helza terjebak dalam hal klise yaitu sahabat jadi cinta.

"Berani nyogok berapa lu ke gue?" tantang Bella membuat Zaldan tersenyum senang.

"Terserah lo. Mau minta sepupu gue juga boleh. Dia ganteng lo Bel gak kalah sama mantan lo itu," jawab Zaldan.

"Di dunia ini gak ada yang ganteng selain mantan gue," kata Bella membuat Zaldan dan Helza jengah.

"Serah lo deh. Buruan otw sepupu gue bentar lagi nyampe nih kasihan kalau nunggu. Kan nunggu tuh gak enak. Gak tau ya yang masih nunggu yang gak pasti gimana rasanya?" Sindir Zaldan membuat Bella kesal setengah mati.

"Ngomong langsung gak usah nyindir."

"Udah deh. Buruan lah capcus," lerai Helza.

Kemudian mereka pun menuju parkiran lebih tepatnya menuju mobil Zaldan yang memang sering mereka pakai jika memang hang out bertiga.

•••

Seorang pemuda yang baru saja sampai di tanah kelahirannya setelah ia tinggal di negri sebrang selama lima tahun lebih.

Pemuda itu mencari keberadaan sepupu nya yang konon katanya ia akan menjemput. Padahal pemuda itu rasa ia bisa sendiri  karena memang ia sering liburan ke rumah sepupunya ini yang di Jakarta.

Cepet elah gue pegel nunggu lo!

Send.

Setelah mengirim pesan singkat pemuda itu berjalan menuju kursi yang tersedia di bandara Soekarno-Hatta.

BEL - ZAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang