9. Senyum Bella

39 5 0
                                    

HAPPY READING♡

Tak semua sesuatu yang dimuali
Dengan paksaan atau bukan keinginan
Akan berakhir dengan penyesalan
-Bel-Zal.

_____________

_______________________

______________________________________

Flashback on

Semester dua ini bagi kelas X dan XI adalah surga dunia, dimana mereka akan menikmati banyak hari libur karena kegiatan kakak kelasnya kelas XII.

Bella dan Helza baru saja akan melangkah menuju kelasnya. Namun Bu Dian, guru bk, memanggil mereka.

"Bella Helza," panggilnya.

"Iya bu?" jawab Helza dan Bella.

"Bisa antarkan nak Ranza ke kelas X Ipa 3?"

"Hm.. Ranza? Anak baru Bu?" tanya Bella.

"Iya pindahan dari Bandung," jawab Bu Dian.

"Nak Ranza sini," lanjut Bu Dian membuat seorang lelaki tampan dengan tinggi semampai, kulit sawo matang dan cerah itu menghampiri Bu Dian.

"Iya Bu," ucap Ranza.

"Ini Bella sama Helza anak Ips yang bakalan nganterin kamu ke kelas kamu," jelas Bu Dian membuat Ranza mengangguk dan tersenyum sopan.

"Please senyumnya bang," batin Bella.

"Yasudah Ibu tinggal ya," pamit Bu Dian.

"Gue Ranza Dermawan," ucap Namzy seraya mengulurkan tangannya.

"Bella," ucap Bella.

"Helza," ucap Helza.

"Fix dia manis," batin Bella.

Mulai hari itu Bella mengagumi sosok Ranza yang begitu manis di matanya. Hingga akhirnya Ranza dan Bella satu ekskul yaitu musik membuat mereka semakin dekat.

Namun sepertinya Ranza tak begitu menyukai keberadaan Bella. Bella menyerah karena Bella sadar jika ia terus mengejar apa yang tak ingin ia kejar, maka semua itu sia-sia.

Bella harap ia bisa melupakan Ranza. Nyatanya belum genap satu minggu Bella sudah lupa akan Ranza dan hati Bella kembali di kuasai sang masalalunya.

Flashback off.

"Jadi gitu," ucap Zaldan membuat Rezal mengangguk paham.

"Niatnya sih pengen moveon gitu dari mantannya dan beralih ke si Ranza soalnya ya emang sih awalnya Ranza welcome banget sama si Bella."

"Terus apa motif si Ranza soal kejadian tadi?"

"Ya mana gue tahu. Eh lo itu nekat banget sih ngeclaim si Bella pacar lo. Gimana kalau si Bella gak bisa cinta sama lo?"

"Gue sih berjuang dulu sampe titik darah penghabisan. Selagi gue cinta kenapa gak berjuang?"

▪▪▪

"Jadi lo mau gimana Bel?" suara Helza menggema di pendengaran Bella lewat ponsel nya itu.

"Gimana apaan oncom?" jawab Bella.

"Jangan pura-pura ga paham apa yang gue maksud ya Bell. Lo itu udah gede bukan bocah!"

"Dih gue sueran deh ga paham sumpah."

BEL - ZAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang