36. Origami

15 2 0
                                    

HAPPY READING♥️

Lepaskan jika memang tak bisa dipertahankan.

•••

Hasil akhir pertandingan 47 : 50.

Pemenang nya adalah dari pihak SMA Garuda. Perbandingan terkahir bagi anggota basket kelas 12 karena mereka akan lengser.

"Selamat bro!"

Semua pemain dari kedua belah pihak saling menyalami dan berkata selamat.

"Lo hebat banget, padahal lo anak baru," ucap Pras, kapten basket SMA Elang yang merupakan lawan SMA Garuda.

"Jangan remehin orang," ucap Bima merangkul Pras.

"Gue gak remehin, bro. Gue gak nyangka aja," ucap Pras.

"Iya, gue paham. Satu lagi dia gak akan kayak tadi kalau separuh jiwa dia gak ada di sini, bro."

Pras mengangguk paham.

Siapa yang tidak tau menahu mengenai pasangan Bel-Zal yang sudah menjadi buah bibir semua sekolah.

"Gue duluan," pamit Pras sebelum akhirnya Pras bergabung kembali dengan rekan timnya.

"Lo gak mau samperin cewek lo? Yakin? Banyak SMA Elang, lo gak takut banyak yang nempel sama cewek lo," ucap Bima berusaha membuat Rezal menghampiri Bella dan menyelesaikan masalahnya.

"Gue butuh waktu."

"Sampe kapan? Sampe Bella nangis darah? Sampe Bella punya gandengan baru? Balik lagi sama mantannya yang di Badung?" Rezal berusaha tidak mendengarkan ucapan Bima bahkan ia meneguk sisa air yang tadi ia minum sebelumnya padahal ia sama sekali tidak haus.

"Lo cowok, jangan pengecut! Kalau kayak gini mending lo putusin aja si Bella. Banyak orang yang sayang sama Bella selain lo," lanjut Bima sebelum akhirnya ia kembali berkumpul dengan tim dari SMA Garuda.

PUK!!!!

Origami membentuk kapal yang baru saja membentur kepala Rezal mengalihkan perhatian Rezal dan terpaksa ia mengambil kertas itu dan di bongkar.

Selamat ya!
Aku pulang duluan.
--Bell

Bella ternyata.

Baru kali ini Bella melakukan hal di luar dugaan Rezal. Ternyata Bella mempunyai sisi unik juga.

"Oke besok lo perlu ngomong sama Bella."

•••

Pagi ini matahari tampak malu untuk menampakkan diri, awan-awan sudah berubah warna menjadi awan gelap kehitam-hitaman, suara gemuruh guntur sudah dua kali terdengar, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.

Bella menyukai hujan, tapi ia tak suka dengan suara guntur yang membuat jantungnya berdebar.

"Nasib yang break gini ya?" gumamnya seraya melangkah masuk ke kelas.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Rafi yang sudah stand by di bangku pojoknya.

Bella menyimpan tasnya kemudian duduk di bangku yang sudah dulu di isi oleh tas birunya.

"Bella PR udah?" tanya Rafi yang tiba-tiba berada di depan Bella.

"Udah kok, mau liat?"

"Boleh? Soalnya kan hari ini batas akhirnya."

"Bentar," ucap Bella kemudian memutar tubuhnya kemudian membuka resleting tasnya dan mencari buku yang bersampul coklat yang diberi nama Geografi.

"Nih," ucap Bella seraya menyodorkan bukunya.

BEL - ZAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang