34. Break

14 2 0
                                    

HAPPY READING♥️

Sebaiknya kita rehat dulu, sebelum akhirnya kita menyadari apa yang salah diantara kita dan kita menentukan untuk memilih bertahan atau melepaskan.

•••

"Adit?" ucap Rezal meyakinkan membuat Bella, Zaldan dan Helza hanya diam. Terlebih Bella.

"Kak," cicit Bella.

Jujur ia takut Rezal marah, ia takut Rezal akan menanyakan yang lebih jelas lagi, ia takut Rezal meninggalkannya.

"Pulang," ucap Rezal tegas kemudian berlalu keluar rumah bahkan Bella bisa simpulkan jika Rezal kecewa.

"Susul Bell, jelasin semuanya. Gue percaya sama lo. Lo gak akan pernah main di belakang Bang Rezal," ucap Zaldan membuat Bella bangkit dan menyusul Rezal.

Mungkin apa yang diucapkan Zaldan tidak sepenuhnya benar. Meski Bella hanya jalan berdua dengan Adit, tapi ia merasa bahwa ia telah mengkhianati Rezal.

Kenapa baru sekarang ia menyadari itu?

Bella menyeka air matanya yang entah kapan adanya dan jika alasannya hanya satu untuk saat ini Rezal.

"Kak," ucap Bella pelan di depan pintu mobil membuat Rezal menoleh hanya sebentar.

"Masuk, Bell."

Pasrah, ia harus berani tanggung jawab.

Ia siap menjelaskan semuanya.

Ia siap.

"Jangan bicara sebelum kamu yakin, Bell." Rezal masih fokus pada jalanan sana, "Kakak antar kamu pulang, setelah itu istirahat. Jangan dipikirin," lanjutnya.

Bella menangis.

Setenang apapun Rezal, Bella yakin pasti Rezal tersakiti. Semua ini salahnya.

"Kak, ak---" ucapan parau Bella terpotong saat Rezal angkat bicara dengan penuh penekanan menandakan ia tidak ingin sekarang dan Bella harus paham itu.

"---jangan bahas itu sekarang."

Bungkam, Bella memilih bungkam.

Ia tak ingin menyakiti perasaan Rezal untuk kedua kalinya saat ini.

•••

Baik Rezal maupun Bella mereka sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing dan di kamar masing-masing.

Setelah mengantar Bella pulang Rezal tanpa mengatakan apa-apa langsung tancap gas dan bergegas menuju rumah Zaldan, tempat selama ini ia tinggal. Sebenarnya ia ingin menempati apartemen, tapi Bundanya melarang keras dan berakhir Rezal yang mengalah.

Mungkin takdir sedang mempersiapkan kebahagian untuk mereka, tapi tidak sekarang mungkin besok atau besok lagi dan seterusnya sampai mereka mendapatkan kebahagiaannya.

•••

Pagi ini Rezal memilih memakai motornya, ia merasa bosan dengan mobilnya dan pagi ini ia akan menjemput Bella.

Mungkin hatinya sedang tidak baik-baik saja, tapi ia tak ingin membuat Bella lebih terpuruk karenanya.

Rezal : Kakak udah di depan

Setelah mengirim pesan singkat itu Rezal menyimpan ponselnya ke saku dan kembali menatap pagar kediaman Bella yang masih tertutup.

"Kak sorry lama," ucap Bella yang baru saja keluar dari kediamannya dan menghampiri Rezal yang sibuk duduk di motornya.

BEL - ZAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang