29. Bulan Bahasa

15 2 0
                                    

Rabu, yang biasanya mereka akan memulai pelajaran pada jam tujuh kali ini mereka hanya mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan saja dan tak lupa sebelumnya mereka akan di kumpulkan di lapangan untuk acara pembukaan terlebih dahulu.

"Za, udah ada kostum?"

"Udah."

"Oke, udah siap?"

"Siap sayang Belbel."

"Ck, mulai."

"Lagian lo nanya nya yang enggak-enggak."

"Takut aja lo belum apa-apa."

"Gini-gini juga gue mah tanggung jawab Bel, sankuy ya."

"Iya bagus lah."

KEPADA SELURUH SISWA/I YANG SUDAH BERADA DI LINGKUNGAN SEKOLAH HARAP SEGERA MENUJU LAPANGAN KARENA ACARA PEMBUKAAN AKAN SEGERA DI MULAI!

"Si Kevin ganggu aja ih, tau gue tuh pengen leha-leha dulu di kelas."

"Ayo, Za."

Bella menarik-narik tangan Helza yang asyik tiduran di meja.

"Bentar."

"Nanti ada OSIS yang jemput kita loh."

"Bodoamat."

"Yang lain udah pada keluar," ucap Bella seraya menatap teman-teman kelasnya yang satu persatu mulai meninggalkan kelas.

"Iya-iya, ayo."

Akhirnya mereka pun menuju lapangan untuk menyaksikan acara pembukaan yang sepertinya akan sangat seru.

•••

Setelah seluruh siswa/i kumpul acara itu kemudian di mulai yang dipandu oleh Gika yang merupakan murid kelas X IPA 4 dan juga Pandu yang merupakan murid kelas XI IPS 1.

Acara di mulai dari mengucapkan bismillah bersama-sama pertanda acara di buka, selanjutnya sambutan dari ketua pelaksana di lanjut oleh sambutan dari kepala sekolah sekaligus pembukaan secara resmi dan dilanjutkan oleh penampilan dari ekskul tari yang dapat menghebohkan seluruh siswa/i.

"Keren."

"Amazing."

"Uwow, yang kanan tuh."

"Tengah kayaknya lebih."

"Gue lebih suka yang kiri deh."

"Yang tengah lucu."

"Kayaknya ini anak kelas sepuluh deh."

"Iya emang, gue gak kenal semua."

Ya begitulah mereka, mereka sama dengan anak SMA lain yang selalu ada saja yang mereka teriakkan ketika melihat penampilan orang lain.

"Karena acara demi acara sudah di laksanakan selanjutnya akan ada acara perlombaan ya, Kak."

"Iya bener tuh, tau gak sih sekarang kita mau lomba apa coba?"

"PUISI SAMA POSTER."

"Aduh Kakak yang semangat banget jawabnya boleh maju?"

Pandu menunjuk Helza karena baru saja ia yang menjawab seantusias itu.

"Bell."

"Maju aja, Za."

"Oke."

Akhirnya Helza bangkit dari duduknya membuat semua orang bertepuk tangan dan memfokuskan pandangannya pada Helza.

"Boleh perkenalan diri dong," ucap Gika seraya menyodorkan mikropon nya dan di terima oleh Helza.

"Perkenalkan nama saya Helza Aura Sabil dari kelas XI IPS 3."

BEL - ZAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang