19. Menguntit

16 3 0
                                    

HAPPY READING♥️

Ceritakan daripada di pendam sendirian

•••

Seminggu berlalu.

Tidak ada sapaan hangat antara Helza, Bella dan Zaldan.

Zaldan sudah meminta maaf pada Bella dan Bella memaafkannya, tapi Helza masih mendiamkannya membuat mereka sama-sama diam.

Yang Helza inginkan adalah Zaldan jujur akan hal penyelekesian OSIS yang Zaldan ikuti, tapi Zaldan tidak memberitahu apa-apa. Bahkan sampai saat ini Bella tidak mengetahui apa-apa, terlebih Helza ikut bungkam akan hal itu.

Soal Bad People, Helza masih sering ikut kumpul-kumpul meski ia lebih menjaga jarak dari Azof. Azof sudah beberapa kali meminta maaf dan Helza telah memaafkannya, tapi Helza masih was-was jika berdekatan dengan Azof.

"Hel lo kok diemin si Zaldan sih? Gak kasihan noh liat dia sendirian." Bella memandang Zaldan yang berada di pojok sana tanpa teman makan.

"Pencitraan, pengen kita deketin lagi. Lagian dia kan banyak temennya," cibir Helza membuat Bella menghela nafas.

"Iya ah terserah, gue mah angkat tangan aja sama masalah kalian yang sekarang," ucap Bella menyerah.

"Yaudah," kata Helza acuh.

"Lo masih ikut BP?" tanya Bella.

Helza sudah menceritakan semuanya, Bella sempat melarang, tapi dengan beberapa rengekan dan rayuan Helza akhirnya ia diperbolehkan asal inget waktu dan gak berlebihan..

"Iya, di sana tuh rame. Gue seneng-seneng jadi susah buat gue lepas," jawab Helza.

"Oh ya udah, inget pesan gue aja."

Helza mengangguk.

•••

Pulang sekolah kali ini jadwal Zaldan berlatih futsal. Kini ia sudah stay di lapangan dan juga sudah berganti pakaian.

"Bro lo masih jauhan sama cewek lo?" tanya Rafi.

Rafi ketua kelas XI IPS 3 yang juga mengikuti ekskul futsal.

"Iya," jawab Zaldan yang sibuk mengikat tali sepatunya.

"Tapi tadi gue liat si Helza liatin lo dari koridor kelas sepuluh," ucap Rafi.

Rafi melihat Helza memandang ke lapang tepatnya pada Zaldan dari koridor kelas X yang memang berada di lantai satu dan mengarah ke lapangan.

"Paling juga mau balik," ucap Zaldan acuh.

"Pantes Helza gak maafin lo," cibir Rafi.

"Kenapa sama gue?" tanya Zaldan.

"Lo itu acuh, lo itu seakan-akan gak peduli sama perasaan Helza. Pantes aja sih dia gitu," jelas Rafi.

"Udah lah, yok latihan!"

Zaldan sudah berdiri dan bersiap untuk bergabung dengan yang lain yang sudah bersiap untuk pemanasan.

Sedangkan dari kejauhan tepatnya di koridor kelas X, Helza masih memperhatikan Zaldan. Ini kebiasaan Helza selama mereka saling mendiamkan, menguntit Zaldan.

"Gue juga pengen nungguin lo latihan, terus gue yang kasih lo minum, terus kita pulang bareng."

•••

Helza : Bel lo tugas udah belum?

Bella : Yang mana?

Helza : Bu Endah Bel😰

BEL - ZAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang