44. Kandasnya hubungan BelZal

25 2 0
                                    

HAPPY READING♥️

Terima kasih pelangiku ;)

•••

"BILANG SAMA AKU KALAU SEMUA YANG AKU DENGER ITU SALAH!" teriak Bella.

Rezal dan Zaldan sama-sama menoleh ke belakang dimana Bella berada dan tak lupa Helza yang mematung di belakangnya.

"Bell dengerin Kakak," ucap Rezal seraya mendekat pada Bella namun Bella menahannya dengan memperingatinya dengan gerakan tangannya, "JANGAN MENDEKAT!" katanya.

"Semua udah jelas Kak, aku udah denger semuanya. Aku sempat bingung pas kakak minta buat aku gak benci kakak kalau pergi ninggalin aku. Ternyata..." Bella tersenyum miris, "aku paham kak sekarang. Kita beda, kakek kakak bener. Keluarga kita beda. Kita gak mungkin bersama Kak." Bella menyeka air mata sialan yang mengalir di wajahnya. Ia benci menjadi lemah seperti ini, ia benci.

"Bell dengerin Kakak dul--"

"---gak perlu kak. Aku cuman bisa doain kakak bahagia Kak. Dan lebih baik kita PUTUS!"

Setelah mengatakan itu Bella pergi meninggalkan rumah Helza membuat Rezal, Helza dan Zaldan ikut mengejarnya.

"BELLA TUNGGU BELL!" teriak mereka bertiga. Namun, Bella menghiraukannya ia terus berlari. Hanya satu tujuan nya saat ini yaitu rumah Adit.

"ADIIITT!!!" teriak Bella ketika melihat Adit dan Ajay sedang berjalan ke arahnya membuat Bella semakin menambah kecepatan larinya kemudian memeluk tubuh Adit.

Semua yang melihat itu terkejut terlebih Adit yang mendapatkan Bella memeluknya sambil terisak sedangkan Rezal ia terluka melihat gadisnya seperti itu. Ia tak ingin menjadi alasan Bella menangis lagi.

"BAWA AYA PERGI BARR, AYA TAKUT!"

Permintaan itu membuat Helza, Zaldan dan Rezal menghentikan langkahnya. 

Apa katanya Aya? Bar?

Sedangkan Helza yang mendengar itu ikut terisak, ia tau bagaimana perasaan Bella saat ini.

"Aya mohon Bar. Bawa Aya pergi," mohon Bella seraya memukul dada Adit membuat Adit memandang Rezal yang berada di depannya.

Rezal tidak boleh egois.

Bella berhak bahagia.

Ia harus merelakan Bella karena ia sadar sekeras apapun ia mempertahankan keluarganyaa tidak akan pernah menyetujui itu.

Akhirnya ia mengangguk ke arah Adit seraya menyeka air mata yang berada di ujung matanya, ia menangis baru pertama kalinya ia menangis. Bella terlalu berharga untuk dirinya membuat dirinya seperti ini.

Setelah mendapat persetujuan dari Rezal ia mengusap rambut Bella dan berkata, "Ayo, Ya!"

"Gendong."

Tanpa basa-basi ia jongkok membelakangi Bella, Bella menoleh ke belakang melihat Rezal dan kedua sahabatnya setalah itu ia naik ke gendongan Adit.

Bella harus melupakan Rezal.

Tidak ada Bella lemah seperti dulu.

Helza yang melihat itu menangis terluka sedangkan Zaldan ia berusaha menenangkan Helza.

Rezal tersenyum sendu melihatnya, mungkin ini sudah menjadi takdirnya. Ia rela.

Seperti kata Bella dulu jika titik tertinggi mencintai seseorang adalah merelakan. Merelakan Bella adalah bentuk cintanya pada Bella. Ia tak ingin menahan Bella karena ia tahu hanya akan ada penderitaan nantinya.

BEL - ZAL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang