Black Prince [BBB Halilintar]

♛ 2 ♛

｡☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆｡

FanArt Cover © Aliciaart
Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji
Character © Animonsta

｡☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆｡

♛

Melihatku yang masih bergeming, sepertinya dia tahu kalau aku tidak mengerti. Aku masih saja mencerna perkataannya barusan.

"Lompat tiga kali dan menggonggong."

"A—Apa?" aku melongo.

Seketika aku menyesal memberitahu alasan mengapa aku memfotonya kemarin. Baru saja aku bernapas lega karena dia mau membantuku menjadi pacar bohongan. Tapi kenapa dia mempunyai syarat yang tidak sebanding? Itu sama sekali melecehkan kemanusiaanku.

Halilintar mendengus dan bangkit.

"K-Kamu mau ke mana?" tanyaku.

"Lo gak mau jadi anjing gue, gue gak mau bantu lo. Silakan pertebal kesabaran lo kalo gue berlaku sebaliknya di depan umum."

Berlaku sebaliknya? Jangan-jangan dia bakal memperlakukanku lebih malu dari ini? Ah, atau mengatakan sejujurnya pada seluruh murid?

Kalau dia melakukan itu, habislah aku. Aku tidak akan memiliki teman lagi. Mana ini masih tahun pertama, lagi.

"Tunggu!"

Aku berlari ke depan dan mencegahnya. Dia menaikkan sebelah alis. "Berubah pikiran?"

Kepalaku memanggut.

"Lakukan."

Hap, hap, hap, ...

G-Guk!

Sialan. Apa yang kulakukan?

Detik ini juga harga diriku runtuh seluruhnya. Baru kali pertama aku melakukan hal bodoh demi mendapat pacar bohongan. Apalagi di depan laki-laki yang tidak kukenal sama sekali.

"Aaa~ Halilintar-kun~ Mau ke kantin bareng aku?"

Salah satu siswi yang kebetulan lewat menyapa Halilintar dengan nada menggodanya. Ekspresi sok imutnya yang dibuat-buat sedikit menjijikkan.

"Gue bareng dia."

Apa? Kenapa tiba-tiba dia menggunakanku sebagai tamengnya?

"Dia? Cewek ini?" tanya siswi itu memastikan.

"Hn."

"K–Kyaaa! Lo 'kan Ailee!" pekiknya tak karuan. "Lo tetanggaan sama Halilintar? Atau ada urusan belaj—"

"Pacar." Halilintar menarik lenganku menjauh dari siswi itu.

♛

Jujur sama gue. Lo demen sama Halilintar, 'kan?

Aku terkejut mendengar suara Keana di seberang sana. 'Mana mungkin, sih? Namanya juga pacar bohongan, ya cuma main-main, lah.'