♛ 7 ♛

3K 366 95
                                    

Senang banget ><
Akhirnya...
HAPPY 1,3K READERS!

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

FanArt Cover © Aliciaart

Story © Ookami Shoujo To Kuro Ouji

Character © Animonsta

Edited © GadisTujuhWarna

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.

"Jangan seperti anjing lepas." tegurnya.

Seperti biasa. Kembali lagi ke kehidupan bersama laki-laki sadis ini.

Aku yang sedang menatap sungai di ujung jembatan hanya menghela napas tanpa membalikkan badan. Begitu cara dia menghiburku di saat patah hati seperti ini?

Langkah kakinya mendekat. Aku semakin kesal, mengedutkan bibir. Di saat dia berhenti melangkah, aku tahu pasti kini dia berada tepat di belakangku.

"Makanya, jangan ngibasin ekor kesembarang orang. Nakal." begitu katanya.

Kalimat yang lucu, tapi cukup membuat hatiku tertampar.

Refleks, aku membalikkan badan dan menatap mata songongnya.

"Apa?" tanyanya tanpa rasa berdosa.

Menghela napas, memulai percakapan. "Kamu ... kenapa kamu senyebelin ini, sih?"

"Jangan ngira gue berperan sebagai pacar bohongan lo dengan sukarela."

Oke. Aku speechless.

Ah, kenapa tiba-tiba aku teringat Sena lagi?

Laki-laki itu ... benar-benar ...

Tapi, semua lamunanku buyar begitu laki-laki bertopi hitam merah ini mengusap sudut mataku yang mulai berair. Kami melakukan kontak mata untuk yang kesekian kalinya.

Namun, mengapa kontak mata kali ini begitu berbeda dari sebelumnya? Mengapa kini tatapannya begitu meneduhkan?

Aku buta. Halilintar lebih sempurna dari Sena.

"Lo berhutang lebih sama gue. Beliin gue air."

Aku menggerutu setelah menepis tangannya. Ah, kalau begini caranya aku tidak jadi menaksir Halilintar!

"Sekarang?" tanyaku ragu.

Dia mendekat dan mencubit pipiku. Oh, sialan. Jarakku dengannya terlalu dekat. Dan di belakangku sungai!

"Enggak jadi. Masa aku merintah cewek cantik sesuka hati, sih?"

D-Dia ... dia tersenyum. Garis bibir yang manis. Mungkin aku harus membuang jauh-jauh opini untuk tidak menyukainya.

Detik selanjutnya, ekspresinya berubah lagi. Apa-apaan?

"Jangan ngarep. Buruan beli. Se-ka-rang. Gak pake lama."

06.00 AM
Message from unknown number
Soda satu

Dahiku mengerut. "H—Ha? Nomor siapa ini?"

Tidak sopan. Nomor tidak dikenal itu mengirim pesan padaku seolah-olah aku ini pelayan.

Lo berhutang sama gue. Beliin gue air.

Ah ... Jangan bilang laki-laki sadis itu? Sepertinya tidak. Mungkin nomor ini salah kirim.

06.01 AM
To unknown number
Beli aja sendiri. Kamu lumpuh atau memang gak ada uang? Hahaha!

Black Prince [BBB Halilintar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang